"Jangan meninggalkan zikir

 



لاَتتـْرُكِ الذِكْرَ لِعَدَمِ حُضوُرِكَ مَعَ اللهِ فيهِ لاَنَّ غفلَتَكَ عن وُجُودِ ذِكرِهِ أَشَدُّ من غَفلَتِكَ فى وُجوُدِ ذِكرِهِ فعَساَهُ أَنْ يَرْفَعَكَ من ذِكرٍ مع وجودِغَفلَةٍ إلى ذِكرٍ معَ وُجودِ يَقظةٍ ، ومن ذكرٍ معَ وُجودِ يَقظةٍ إلى ذِكرٍ معَ وُجودِ حُضوُرٍ، ومن ذكرٍ معَ وُجودِ حُضوُرٍ إلى ذِكرٍ معَ وُجودِ غـَيْبَةٍ عمَّا سِوىَ المَذكـُورِ وَماَ ذٰلكَ على اللهِ بِعَزِيزِ

"Jangan meninggalkan zikir, kerana engkau belum bolih selalu ingat kepada Allah di waktu berzikir, sebab kelalaianmu terhadap Allah ketika tidak berzikir itu lebih berbahaya dari pada kelalaianmu terhadap Allah ketika kamu berzikir." Semoga Allah menaikkan derajatmu dari zikir dengan kelalaian, kepada zikir yang disertai ingat terhadap Allah, kemudian naik pula dari dzikir dengan kesadaran ingat, kepada zikir yang disertai rasa hadir, dan dari zikir yang disertai rasa hadir kepada zikir hingga lupa terhadap segala sesuatu selain Allah. Dan yang demikian itu bagi Allah tidak berat [tidak sulit].
Empat keadaan yang berkaitan dengan zikir:
Berdzikir dalam keadaan hati tidak ingat kepada Allah.
Berzikir dalam keadaan hati yang ingat kepada Allah.
Berzikir dengan disertai rasa kehadiran Allah di dalam hati.
Berzikir dalam keadaan fana' dari makhluk, lenyap segala sesuatu dari hati, hanya Allah saja yang ada.
Seorang salik tidak boleh meninggalkan zikir, disebabkan kerana hatinya belum bolih mengingat/menghadap kepada Allah. akan tetapi ia harus tetap selalu berzikir walaupun hatinya masih belum bolih khudhur.
Kerana orang yang meninggalkan zikir itu jauh dengan Allah hati dan lisannya. berbeda dengan orang yang mau berzikir, meskipun hatinya masih jauh dengan Allah kerana belum bolih mengingat Allah waktu berzikir, tapi lisannya dekat dengan Allah.
kerana tidaklah sulit bagi Allah untuk mengubah suasana hati hamba-Nya yang berzikir dari suasana yang kurang baik kepada yang lebih baik hingga mencapai yang
terbaik
. Menaikkan satu tingkat [derajat] kelain tingkat [derajat], zikir adalah satu-satunya jalan yang terdekat menuju kepada Allah, bahkan sangat mudah dan ringan.
Abu Qasim al-Qusyairy berkata: "zikir itu simbol wilayah [kewalian], dan pelita penerangan untuk sampai, dan tanda sehatnya permulaannya, dan menunjukkan jernihnya akhir puncaknya, dan tiada suatu amal yang menyamai zikir, sebab segala amal perbuatan itu ditujukan untuk berzikir, maka zikir itu bagaikan jiwa dari segala amal. Sedang kelebihan zikir dan keutamaannya tidak dapat dibatasi".
Allah berfirman: "Berzikirlah [ingatlah] kamu kepada-ku, niscaya Aku berzikir [ingat] kepadamu." [QS. Al-Baqarah 152].
Dalam hadits Qudsi, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, Allah 'Azza wa Jalla berfirman: "Aku selalu mengikuti sangkaan hamba-Ku kepada-Ku dan Aku selalu bersamanya ketika ia berzikir kepada-Ku. Jika ia berzikir [mengingat] dalam dirinya. Aku pun berzikir padanya dalam zat-Ku dan jika ia berzikir pada-Ku di keramaian, maka Aku pun berzikir padanya dalam keramaian yang lebih baik dari pada kelompoknya, dan jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku mendekat kepadanya sehasta, dan jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa, dan jika ia datang kepada-Ku berjalan, Aku akan datang kepadanya berjalan cepat."
Abdullah bin Abbas radhiyallahu 'anhu berkata: "Tidak ada suatu kewajiban yang diwajibkan oleh Allah pada hamba-Nya melainkan ada batas-batasnya, kemudian bagi orang-orang yang uzur dimaafkan jika ia tidak dapat melakukannya, kecuali zikir, maka tidak ada batas dan tidak ada uzur yang dapat diterima untuk tidak berzikir, kecuali jika berubah akal [gila].
Allah berfirman: "... Bagi orang-orang yang mempunyai fikiran [sempurna akal]. Yang selalu berzikir [mengingat] Allah sambil berdiri, duduk dan berbaring." [QS. Ali-Imran 190-191].
Firman Allah: "Wahai orang-orang yang beriman, Berzikirlah [ingatlah] kamu kepada Allah dengan zikir sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang."
Yakni pagi, siang, petang, malam, di darat, di laut, di udara, dalam perjalanan [musafir] berdiam diri pada semua tempat dan waktu, bagi yang kaya, miskin, sehat, sakit, terang-terangan atau sembunyi dengan lisan atau hati dan pada tiap keadaan.
[ Sumber dari Sukmadia Muhammad Dan Mawaddah Warahmah. ]
Share on Google Plus

About roslanTv Tarekat

Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.

0 comments:

Catat Ulasan