Sebahagian Manaqib Habib Ali bin Muhammad bin Husein Al Habsy (shohibul maulid)
Habib Ali bin Muhammad bin Husein ALhabsyi beliau lahir di Qosam-Yaman-Hadromaut pada hari Jum’at tanggal 24 Syawwal 1259 H (1839 M).
Nama Ali adalah pemberian dari Habib Abdullah bin Husein bin Thohir tabarrukan dengan imam Ali Kholi Qosam.
Nasab beliau adalah
Habib Ali bin Muhammad
bin Husein
bin Abdullah
bin Syeikh
bin Abdullah
bin Muhammad
bin Husein
bin Ahmad Shahib Syi’ib
bin Muhammad Ashgar
bin Alwi
bin Abu Bakar aLhabsyi
bin Ali
bin Ahmad
bin Muhammad Assadullah bin Hasan Atturabi
bin Ali
bin Muhammad Faqih Muqaddam
bin Ali
bin Muhammad Shahib Mirbath
bin Ali Khali Qasam
bin Alwi
bin Muhammad Shahib Saumah
bin Alwi Shahib Sumail
bin Ubaidillah Shahib Arradh bin Ahmad aLMuhajir ilallah bin Isa Arrumi
bin Muhammad Naqib
bin Ali aL Uraidhi
bin Ja’far AsShiddiq
bin Muhammad aLBaqir
bin Ali Zainal Abidin
bin Husein
bin Ali bin Abi Thalib suami dari sayyidah Fathimah Azzahra binti Rasulillah SAW.
.
Ayah habib Ali aLhabsyi kelahiran Qasam,18 Jumadil Akhir 1213 H, Beliau adalah seorang ulama dan wali besar yang kemudian hijrah ke Makkah aLMukarramah dan menjadi Mufti Syafi’iyyah disana setelah kewafatan Syeikh Ahmad Dimyati tahun 1270 H.
Beliau tetap menjadi Mufti hingga kewafatannya pada hari Rabu tanggal 21 Dzulhijjah 1281 H.
Beliau dimakamkan di pemakaman Hauthah Sa'adah Ba’alawi,Makkah. Sedangkan ibunya Syarifah Alawiyah binti Husein bin Ahmad aLHadi aLJufri adalah seorang wanita yang gemar mengajar dan berda'wah dari kota Syibam.
Beliau dilahirkan pada tahun 1240 H dan wafat pada tanggal 6 Rabiul Akhir 1309 H.habib Ali memiliki beberapa saudara, diantaranya
habib Abdullah,
habib Ahmad,
habib Husein,
habib Syeikh dan syarifah Aminah.
Ketika habib Ali berusia 7 tahun,ayahnya diperintahkan oleh habib Abdullah bin Husein bin Thohir Ba’alawi untuk hijrah ke Makkah dan tinggal disana hingga wafat.pada usia ke-11 habib Ali hijrah dari Syibam ke Sewwun bersama ibunya,sesuai perintah dari habib Umar bin Hasan aLhaddad.dalam perjalanan itu beliau singgah di Masilah dan tinggal di rumah habib Abdullah bin Husein bin Thohir Ba’alawi.
Di sana beliau menggunakan kesempatan sebaik-baiknya untuk muthola'ah kitab,mengambil sanad dan ijazah. Atas permintaan ayahnya, pada usia 17 tahun habib Ali berlayar menuju Makkah dan memperdalam ilmu agama kepada ayahnya.disana beliau tinggal selama 2 tahun dan pulang kembali ke Yaman saat adiknya Aminah menikah dengan habib Alwi bin Ahmad Asseghaf,salah seorang murid ayahnya.setelah itu beliau kembali memperdalam ilmu agama kepada ulama-ulama di Yaman, Diantara guru-guru beliau adalah,,
1-habib Abu Bakar bin Abdullah Al Atthas (Guru Futhuh beliau)
2-habib Ahmad bin Muhammad aLmuhdhar
3-habib Abdullah bin Husein bin Muhammad Ba’alawi
4-habib Umar bin Hasan aLhaddad
5-habib Abdurrahman bin Muhammad aLmasyhur
6-habib Ali bin Idrus Syahab
7-habib Umar bin Abdurrahman Syahab
8-habib Ahmad bin Abdullah aLbaar
9-habib Idrus bin Umar aLhabsyi
10-habib Muhammad bin Ibrahim Ba’alawi
Pada usia 37 tahun beliau membangun sebuah Ribath(Pondok Pesantren)yang pertama kali didirikan di Hadramaut,yaitu di Sewwun dengan nama Ribath Riyadh. Kemudian pada tahun 1303 H,saat berusia 44 tahun,beliau membangun sebuah masjid disamping Ribath itu,dengan nama yang sama yaitu Masjid Riyadh.Semua biaya untuk membangun keduanya ditanggung oleh habib Ali,juga biaya-biaya santri yang mondok di Ribath,ditanggung oleh beliau.
Pada tahun 1255 H putra beliau yang bernama habib Alwi juga membangun Masjid Riyadh di Solo, Indonesia. Telah banyak ratusan 'alim ulama yang dicetak di Ribath Riyadh di bawah bimbingan habib Ali.
Diantara murid-murid habib Ali adalah..
1-habib Abdullah
2-habib Muhammad
3-habib Ahmad dan habib Alwi(anak-anak beliau)
4-habib Syeikh bin Muhammad aLhabsyi (adik beliau)
5-habib Thoha bin Abdul Qadir bin Umar Assegaf
6-habib Ahmad bin Abdurrahman Assegaf (ayah habib Abdul Qadir Assegaf)
7-habib Muhammad bin Hadi Assegaf
8-habib Abu Bakar bin Muhammad Assegaf gresik
9-habib Ali bin Abdul Qadir Alaydrus
10-habib Abdullah bin Ali Syahab
11-habib Abdullah bin Umar AsSyathiri(ayah habib Salim)
12-habib Muhammad bin Idrus aLhabsyi (Ampel,Surabaya)
13-habib Zein bin Muhammad aLhabsyi(martapura kalsel)
.
Kitab karangan beliau yaitu kitab Simthuddurar yang dikenal dengan nama Maulid Simthuddurar atau Maulid aLhabsyi. Beliau mengarang kitab ini ketika berusia 68 tahun.pada hari Kamis 26 Shafar 1327 H beliau menulis bab pertama,lalu pada hari Kamis 10 Rabi'ul Awwal 1327 H beliau menyempurnakannya,dan pada hari Jum’at 12 Rabi'ul Awwal 1327 H beliau membacakan seluruh isi kitab untuk pertama kalinya di rumah salah seorang muridn beliau, habib Umar bin Hamid Assegaf.
Suatu ketika Habib Ali pernah berkata mengenai kitab Maulidnya,
“Jika sesorang menjadikan kitab Maulidku (Simthuddurar) sebagai salah satu wiridnya atau menghafalnya,
maka sirr (rahasia) Rasulullah SAW akan nampak pada dirinya.
Aku yang mengarangnya namun setiap kali kitab itu dibacakan kepadaku,
maka dibukakan bagiku pintu untuk berhubungan dengan Rasulullah SAW. Pujianku terhadap beliau dapat diterima oleh masyarakat.,ini karena besarnya cintaku kepada beliau,bahkan dalam surat-suratku, Ketika aku mensifatkan Rasulullah SAW, Allah membukakan padaku susunan bahasa yang tidak ada sebelumnya.Ini adalah ilham yang diberikan Allah kepadaku.”
.
Pada penghujung hayatnya kesehatan habib Ali mulai menurun dan 2 tahun sebelum kewafatannya,beliau kehilangan penglihatannya.70 hari menjelang wafat,beliau mengalami sakit hingga kesehatannya semakin melemah.hingga pada waktu Dzuhur hari Ahad tanggal 20 Rabi'ul Akhir 1333 H(1913 M) beliau wafat dan Jenazah beliau dimakamkan di sebelah barat Masjid Riyadh Sewwun hadromaut.habib Muhammad aLhabsyi,putra tertua habib Ali ditunjuk oleh beliau sebagai khalifah penggantinya.sedangkan saudaranya yang lain,yaitu habib Alwi berhijrah dan berdakwah di Indonesia.habib Ali menikah dua kali. Pertama dengan seorang wanita dari Qasam,dan melahirkan habib Abdullah. Kedua dengan Syarifah Fathimah binti Muhammad dan mempunyai 4 anak,yaitu habib Muhammad,habib Ahmad,habib Alwi dan Syarifah Khadijah.
hingga kini anak cucu habib Ali terus berdakwah meneruskan perjuangan habib Ali, diantara mereka adalah habib Anis bin Alwi bin Ali aLhabsyi diSolo jawa tengah.
Habib Anis aLhabsy (cucu habib Ali aLhabsy) mengija
zahkan maulid aLhabsy Simtudduror kepada K.H.Badruddin bin K.H.Ahmad Zaini aLbanjari. Beliau lah orang yang pertama kali dapat ijazah maulid aLhabsy dikalimantan tapi K.H.Badruddin tidak ada izin untuk menyebarkan kemasyarakat,
kemudian K.H.Badruddin mengijazahkan kepada abah Zaini sekumpuL(K.H.Muhammad Zaini bin AbduL Ghani) untuk dapat menyebar luaskan maulid aLhabsy kepada masyarakat kalimantan khususnya martapura. berkat abah Zaini sekumpuL maulid aLhabsy ada sampai sekarang.pertama kali abah Zaini membawakan maulid aLhabsy setiap malam senin pada tahun 1982 sewaktu rumah beliau dikraton.dan itu tidak pakai terbang.kemudian pada tahun 1990 beliau pindah kesekumpuL dan membangun rumah dan musholla yang dinamakan musholla arRaudhah disekumpuL.sejak pindah kesekumpuL dari situlah majelis maulid aLhabsy pakai terbang sampai sekarang dimusholla arRaudhah sekumpuL yang dilaksanakan rutin setiap malam senin sesudah shalat maghrib.
[ Sumber dari Artikel : @zein__ahbab Muhammad Zainuddin bin H.AbdurRahman ]
0 comments:
Catat Ulasan