HAI JIWA-JIWA NAN TENANG "MAKRIFATULLAH"

 

JIWA-JIWA NAN TENANG" MAKRIFATULLAH "

TEKA TEKI AHLI MAKRIFAT.
Aku berada di dalam terang.
Kenapakah anda terlepas pandang?
Aku Dekat dan sangat nyata,
Kenapa pula anda buta?
Adakah aku yang anda cari,
Aku tidak pernah bersembunyi.
Jika engkau ada maka aku tiada,
Jika engkau tiada aku ada.
Siapa kah Aku??

HAMPIR-HAMPIR SAMA UCAPAN YANG BER ILMU DENGAN YANG BERMAKRIFAT TAPI BEDA DI HADAPAN ALLAH SWT.

APA YANG KAMU LIHAT DAN APA YANG KAMU DENGAR SERTA APA YANG KAMU LISANKAN YANG BERTANGGUNG JAWAB ADALAH HATIMU KERANA HATIMU TIDAK PERNAH BOHONG.
ITULAH KEBENARAN DI AKHIRAT YANG TIDAK BOLEH BOHONG DI HADAPAN ALLAH TA'ALA.

Syeikh Abu Ali Ad-Daqqaq رضى الله عنه mengatakan :
"Makrifat itu memastikan datangnya ketenteraman (ketenangan) pada hati, seperti juga ilmu membawa ketenteraman pada akal. Siapa bertambah nilai makrifatnya, bertambah pulalah rasa tenteram pada hatinya."

HAI JIWA-JIWA NAN TENANG KEMBALILAH KEPADA TUHANMU DENGAN REDO DAN MEREDOI…
"MAKRIFATULLAH"
Untuk menuju status orang-orang beriman harus melalui tahapan Makrifat. Adapun iman yang ditasdiq di hati, tidak bisa tasdiq kalau tidak mengenal Allah..Tasdiq adalah adalah hasil dari pada pengenalan (makrifat), akan mustahil bisa tasdiq di hati kalau belum kenal, sama dengan menasdigkan buah simala kama yaitu hayal, palsu dan angan-angan sahaja. Koreksilah makna pengenalan
MAKRIFATULLAH: Mengenal Allah SWT, pada Zat-nya, pada Sifat-nya, pada Asma-nya dan pada Af’al-nya.
AWALUDIN MA’RIFATULLAH Artinya : Awal agama mengenal Allah.
LAYASUL SHALAT ILLA BIN MA’RIFAT Artinya: Tidak sah shalat tanpa mengenal Allah.
MAN ARAFA NAFSAHU FAKAT ARAFA RABBAHU Artinya: Barang siapa mengenal dirinya dia mengenal Tuhannya.
ALASTU BIRAB BIKUM QOLU BALA SYAHIDNA Artinya: Bukankah aku ini Tuhanmu ? Betul engkau Tuhan kami,kami menjadi saksi.(QS.AL-ARAF 7:172)
AL INSANNU SIRRI WA ANNA SIRRUHU Artinya: Manusia itu RahasiaKu dan akulah Rahasianya.
WAFI AMFUSIKUM AFALA TUBSIRUUN Artinya: Di dalam dirimu mengapa kamu tidak melihat.
ANAHNU AKRABI MIN HABIL WARIZ Artinya: Aku lebih dekat dari urat nadi lehermu.
LAA TAK BUDU RABBANA LAM YARAH Artinya: Aku tidak akan menyembah Allah apabila aku tidak melihatnya terlebih dahulu.
Mereka yang bermakrifat adalah mereka yang melihat Allah dengan mata hati, yaitu merasakan Dzahir nya Allah…
Mereka yang merasakan wujud Allah, …mereka itu berkekalan lebur dan tenggelam dalam merasakan NYA.
Makrifat adalah pakaian (pengalaman), kalau masih ditingkat faham, baru ilmu..belum lagi makrifat, ia berkaitan dengan Tuan yang punya ilmu itu sendiri,. Maka, makrifat itu lebih dari kenal dan mengalami sendiri seperti kita merasa manisnya gula dan kenal gula. Oleh karena itu jika kita mendapat rasa gula yang pahit walaupun bentuk gula, maka bukan gula namanya.
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALLAH
Pada malam Ghaibul Ghaib yaitu dalam keadaan antah-berantah hanya Dzat semata. Belum ada awal dan belum ada akhir, belum ada bulan dan belum ada matahari, belum ada bintang belum ada sesuatupun. Malahan belum ada Tuhan yang bernama Allah, maka dalam keadaan ini, Diri yang punya Dzat tersebut telah mentajalikan diri-Nya untuk memuji diri-Nya.
Lantas tajalilah Nur Allah dan kemudian tajali pula Nur Muhammad (Insan Kamil), yang pada peringkat ini dinamakan Anta Ana, (Kamu, Aku) , (Aku,Kamu),Ana Anta. Maka yang punya Dzat bertanya kepada Nur Muhammad dan sekalian Roh untuk menentukan kedudukan dan taraf hamba.
Lantas ditanyakan kepada Nur Muhammad, Aku ini Tuhanmu? Maka dijawablah Nur Muhammad yang mewakili seluruh Roh, Ya…Engkau Tuhanku.
Persaksian ini dengan jelas diterangkan dalam Al-Qur’an surat Al-Araf 7:172: ALASTU BIRAB BIKUM, QOOLU BALA SYAHIDNA. Artinya : Bukan aku ini Tuhanmu? Betul engkau Tuhan kami, Kami menjadi Saksi.
Selepas pengakuan atau persumpahan Roh itu dilaksankan, maka bermulalah era baru di dalam perwujudan Allah SWT. Seperti firman Allah dalam Hadits Qudsi yang artinya :“Aku suka mengenal diriku, lalu aku jadikan mahkluk ini dan aku perkenalkan diriku. Apa yang dimaksud dengan mahkluk ini ialah : Nur Muhammad sebab seluruh kejadian alam maya ini dijadikan dari pada Nur Muhammad, tujuan yang punya Dzat mentajalikan Nur Muhammad adalah untuk memperkenalkan diri-nya sendiri dengan diri Rahasianya sendiri. Maka diri Rahasianya itu adalah ditanggung dan diakui amanahnya oleh suatu kejadian yang bernama : Insan yang bertubuh diri bathin (Roh) dan diri bathin itulah diri manusia, atau Rohani.
Firman Allah dalam hadis Qudsi: AL-INSAANU SIRRI WA-ANA SIRRUHU
Artinya : Manusia itu RahasiaKu dan Akulah yang menjadi Rahasianya.
Jadi yang dinamakan manusia itu ialah karena ia mengenal Rahasia. Dengan perkataan lain manusia itu mengandung Rahasia Allah.
Karena manusia menanggung Rahasia Allah maka manusia harus berusaha mengenal dirinya, dan dengan mengenal dirinya manusia akan dapat mengenal Tuhannya, sehingga lebih mudah kembali menyerahkan dirinya kepada Yang Punya Diri pada waktu dipanggil oleh Allah SWT. Yaitu tatkala berpisah Roh dengan jasad. (kembali kepada Allah harus selalu dilakukan semasa hidup, masih berjasad, contohnya dengan solat, kerana solat adalah mikraj oang mukmin atau dengan ‘mati sebelum mati’).
Firman Allah An-Nisa 4:58: INNALLAHA YAK MARUKUM ANTU ABDUL AMANATI ILAAHLIHA. Artinya: Sesunggunya Allah memerintahkan kamu supaya memulangkan amanah kepada yang berhak menerimanya. (Allah).
Hal tersebut di atas dipertegas lagi oleh Allah dalam Hadits Qudsi : MAN ARAFA NAFSAHU,FAQAT ARAFA RABAHU. Artinya : Barang siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal Tuhannya.
Dalam menawarkan tugas yang sangat berat ini, pernah ditawarkan Rahasia-nya itu kepada Langit, Bumi dan Gunung-gunung tetapi semuanya tidak sanggup menerimanya.
Seperti firman Allah SWT Al Ahzab 33:72. INNA ‘ARAT NAL AMATA, ALAS SAMAWATI WAL ARDI WAL JIBAL FA ABAINA ANYAH MILNAHA WA AS FAKNA MINHA,WAHAMA LAHAL INSANNU. Artinya : Sesungguhnya kami telah menawarkan suatu amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung tetapi mereka enggan memikulnya dan merasa tidak akan sanggup, lantas hanya manusia yang sanggup menerimanya.
Oleh karena amanat (Rahasia Allah) telah diterima, maka adalah menjadi tanggung jawab manusia untuk menunaikan janjinya. Dengan kata lain tugas manusia adalah menjaga hubungannya dengan yang punya Rahasia.
Setelah amanat (Rahasia Allah) diterima oleh manusia (diri Batin/Roh) untuk tujan inilah maka Adam dilahirkan untuk bagi memperbanyak diri, diri penanggung Rahasia dan berkembang dari satu abad ke satu abad, diri satu generasi ke satu generasi yang lain sampai alam ini mengalami KIAMAT DAN RAHASIA ITU KEMBALI KEPADA ALLAH.
INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAAJIUN. Artinya : Kita berasal dari Allah, dan kembali kepada Allah.
Qs Shad 38:72: Aku tiupkan RuhKu kedalamnya. Rahsiaku adalah RuhKu, dia meManggil dirinya aku, tapi di atasnya ada Aku Allah.
Memang benar Allah itu tidak dapat dihijab oleh sesuatu pun, tapi, itu bagi mereka yang telah mengenal Allah , bagi mereka yang telah Esa, tapi bagi kebanyakan orang Allah dan dirinya adalah dua, jadi anggapan inilah yang menghijab mereka, anggapan inilah yang harus dibuang, tetapi untuk membuangnya bukanlah mudah,, kerana ego akan melawannya mati-matian, kerana ego tahu, apabila manusia itu masuk ke makam keesaan, maka ego akan terkubur., dan ia tidak mAhu itu akan terjadi.
[ Sumber dari KUMPULAN SYAIR SUFI JALALUDDIN RUMMI DAN LAINNYA. ]

Share on Google Plus

About roslanTv Tarekat

Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.

0 comments:

Catat Ulasan