SHOLAT

 


SHOLAT Syariat itu ada waktunya, setiap hari, pagi, siang, petang dan malam, lima (5) kali.. Disunnahkan berjama’ah di Masjid dan harus menghadap Ka’bah, mengikuti imam, tanpa ada sikap pamer dan popularitas.
*SHOLAT ~> Shod Lam Tha*
*SHOD* ~> Sidkul Kouli
Benar ucapan/
Tak Berbohong.
*LAM* ~> Layidul Qalbi.
Lemah Lembut / berbelas kasih
*THA* ~> Tarqulma'asi
Menjauhi Maksiat.
SHOLAT Thoriqoh itu adalah Zikrullah sepanjang hidup..
Masjidnya adalah Qalbunya...
Jama’ahnya adalah perkumpulan kekuatan-kekuatan batinnya, untuk sibuk terus menerus mengingat Nama-Nama ALLAH dan mentauhidkan ALLAH dengan lisan batin.
Imamnya adalah rasa rindu dalam spirit Qalbu (Fuad).
Kiblatnya adalah Al-Hadrah al-Ahadiyah (Manunggal antara hamba dan ALLAH dalam Keesaan-NYA) dan Keindahan Shomadiyah-NYA.. itulah *Kiblat Hakikat.*
QALBU dan RUH sibuk dengan SHOLAT Thariqat ini sepanjang zaman.. Karena QALBU tidak mati dan tidak tidur.. Ia sibuk dalam tidur dan jaga dengan kehidupan QALBU, tanpa suara, tanpa berdiri dan tanpa duduk.. Itulah yang disebut oleh ALLAH swt :
“Hanya kepadaMU kami menyembah dan hanya kepadaMU kami memohon pertolongan.” (Al-Fatihah, 5)
Dalam Tafsir Al-Baidhowi, "Anwarut Tanzil wa Asdrorut Ta’wil", beliau mengatakan,
“Dalam ayat tersebut ada isyarat bagi orang yang Ma’rifat kepada ALLAH, dan transformasinya dari kondisi dimana ia tidak hadir jiwanya menjadi hadir di hadapan ALLAH Ta’ala. Maka ia berhak mendapatkan tugas ini, sebagaimana sabda Rasululllah saw:
“Para Nabi dan para wali senantiasa sholat dalam kuburnya sebagaimana mereka sholat di rumah-rumah mereka.”
Maksudnya adalah mereka terus sibuk bersama ALLAH dan munajat bagi kehidupan QALBUnya.
Bila SHOLAT Syariat dan SHOLAT Thoriqoh telah berpadu, lahir dan batin, maka sempurnalah SHOLATnya, dan meraih pahala yang agung dalam taqarrub dengan alam ruhaninya.
Dan dia juga meraih derajat jasmaniyah, lalu si hamba menjadi seorang ‘abid secara zohir, dan ‘arif secara batin.
Jika seseorang tidak berhasil SHOLAT Thoriqoh dengan hati yang hidup, maka ia tergolong tidak sempurna, dan pahalanya tidak sampai pada derajat Taqarrub kepada ALLAH Ta’ala
Pengertian SHOLAT HAKIKI terurai dalam kalimah ALHAMDU ( ALIF – LAM – HA – MIM – DAL ) yang bermaksud sbg SEGALA PUJI MILIK ALLAH.
Inilah perkataan yang mula-mula dilafazkan oleh manusia yaitu Nabi ADAM a.s
“ ALIF ” Melambangkan NIAT karena niat itu ialah mendzahirkan DIRI BATIN.
Diri inilah IMAM yang kita ikuti yaitu ULIL AMRI atau pemerintah = pemimpin.
“ LAM ” Bila telah nyata Diri Batin, maka kita lafazkan TAKBIR RATUL IHRAM. Maka berawal dari sini bukanlah manusia yang berkehendak tetapi segala-galanya adalah digerakkan oleh ALLAH.
“ HA ” Apabila telah nyata ALLAH menguasai diri kita, maka kita pun rukuk menandakan kita tunduk patuh akan Kebesaran ALLAH dan siap menerima segala Perintah-NYA.
“ MIM ” Maka diri kita mengakui bahwa Dzat ALLAH itulah Tuhan Sekalian Alam yang meliputi seluruh diri kita, yang mewujudkan dan menghidupkan kita. Kita pun sujud menandakan rasa syukur kita.
“ DAL ” Setelah kita tahu Dzat telah meng-karunia-kan kepada diri kita menjadi Khalifah-NYA dibumi ini, maka kita pun merendah diri atas Karunia itu (yang tidak dikaruniakan ALLAH kepada makhluk lain selain manusia )
Jadi *SHOLAT itu bukan berarti : Menyembah tapi suatu “cara” penyaksian diri sendiri dan sesungguhnya tiada diri kita melainkan diri ALLAH semata.* Pahami...
Kita menyaksikan bahwa diri kitalah yang membawa dan menanggung rahasia ALLAH swt. Dan tidak ada sesuatu pada diri kita hanya rahasia ALLAH semata, serta..tidak ada sesuatu yang kita punya kecuali Hak ALLAH semata.
Sesuai dengan firman ALLAH dalam surat Al-Ahzab : 72
“Inna ‘aradnal amanata ‘alas samawati wal ardi wal jibal. Fa abaina anyah milnaha wa’asfakna minha wahamalahal insanu”
Artinya :
“Sesungguhnya kami telah menawarkan suatu amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung tapi mereka enggan menerimannya (memikulnya) karena merasa tidak akan sanggup, lantas hanya manusia yang sanggup menerimanya”
Dan karena firman ALLAH inilah kita mengucap :
“Asyhaduanlla Ilaaha Illallah Wa Asyahadu Anna Muhammadar Rasulullah”
“Kita bersaksi dengan diri kita sendiri bahwa tidak ada yang nyata pada diri kita sendiri hanya ALLAH semata-mata dengan tubuh zahir kita sebagai tempat menanggung rahasia ALLAH dan akan menjaganya sampai pada masa yang telah ditentukan.”
Manusia akan berguna disisi ALLAH jika dapat menjaga amanah Rahasia ALLAH dan berusaha mengenal dirinya sendiri.. Bila manusia dapat mengenal dirinya maka ia dapat mengenal ALLAH dengan sendirinya.
Jangan bergaul dengan banyak orang disertai dengan kebutaan hati, ketololan dan kelalaian.
Bergaulah dengan mereka, menggunakan matahati, ilmu dan keterjagaan jiwa...
Jika anda temukan hal yang terpuji dari mereka, ikutilah, dan jika ada yang menyeretmu pada keburukan, jauhilah dan tolak.
ALLAH Azza wa-Jalla Ta’ala telah memberi penjelasan tentang dua (2) Perjuangan :
- Perjuangan/jihad Zahir.
- Perjuangan/jihad Batin.
- Jihad BATIN adalah perjuangan melawan hawa nafsu, watak nalurinya, setan serta taubat dari kemaksiatan, dosa-dosa, dan meninggalkan hal-hal yang menyenangkan yang diharamkan.
- Jihad ZAHIR adalah Jihad melawan orang-orang kafir yang kontra terhadap ALLAH dan Rasul-NYA, melalui senjata dan berperang.
Jihad BATIN itu lebih sulit dibanding Jihad ZAHIR, karena Jihad BATIN itu dilakukan terus menerus dan menjadi keharusan..!!
Bagaimana tidak lebih sulit ?
Sebab Jihad BATIN berarti memutuskan segala kecenderungan NAFSU yang dilarang, menjauhinya, dan menjalankan seluruh perintah ALLAH serta menjauhi larangan-NYA.
Siapa pun yang boleh meraih perjuangan lahir batin berarti ia mendapatkan kemenangan dunia dan akhirat.
Luka-luka yang menimpa jasad syuhada’, seperti luka ditangan anda, tak berasa... Sedangkan mati di tangan Mujahid yang melawan nafsunya, yang bertobat dari dosanya, seperti minuman dingin di mata orang yang haus dahaga.
Wahai kaum Sufi..,
tak ada yang membebanimu, kecuali ALLAH akan memberikanmu sesuatu yang lebih baik dibanding bebanmu.
Setiap saat mestinya punya makna khusus di hatimu untuk ALLAH, baik berkait dengan perintah maupun larangan-NYA.
Berbeda dengan kebanyakan makhluk dan orang-orang munafik yang menjadi musuh-musuh ALLAH Azza wa-Jalla, karena kebodohan dirinya terhadap kebenaran dan sikap bermusuhnya terhadap ALLAH Ta’ala.
Jadilah kalian sebagai orang yg selalu berpijak pada yang benar, maka kalian akan cemerlang.
Jika kalian benar dalam hukum, kalian fasih dalam pengetahuan.
Jika kalian benar dalam batin, akan fasih dalam lahir.
Seluruh keselamatan ada dalam ketaatan, yaitu menjalankan perintah dan menjauhi larangan, bersabar atas seluruh ketentuan-NYA.
Siapa yang memohon ijabah dari ALLAH maka ALLAH Ta’ala akan mengijabahi, siapa yang taat pada-NYA maka seluruh makhluk pun taat kepadanya.
Ya ALLAH..
semoga ENGKAU berikan kebajikan bersama Tauhid, dan sirnakan kami dari makhluk dan selain Diri-MU secara total... Aamiin.. aamiin yaa rabbal alamin
( Sumber dari TASAWUF FALSAFI )


Share on Google Plus

About roslanTv Tarekat

Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.

0 comments:

Catat Ulasan