KEWAJIBAN MENCARI TAU AGAR DAPAT MEMAHAMI DENGAN YANG SEBENARNYA TENTANG RUKUN QAULI - RUKUN FI'LI DAN RUKUN QALBI YANG TERDAPAT DALAM 13 RUKUN SHALAT.
Pembukaan :
Diri kita dn Rukun Shalat. Diri kita ini terdiri dari 3 ke-esaan diri yaitu :
1. Jasad atau Jasmani atau Tubuh kita.Ini adalah diri kita yang zahir.
Dikatakan diri kita yang zahir karena kita ini dapat melihat tubuh kita.
2. Nafsu atatau Jiwa atau Nyawa. Ini adalah diri kita yang batin.
Dikatakan diri kita yang batin karena kita tidak dapat melihat nafsu kita, tetapi kita dapat merasakan keinginan nafsu kita untak berbuat ta'at atau berbuat maksiat.
3. Ruh/Ruh Al Quds atau Zat Mutlak.
Ini adalah Diri TUHAN yang Qadim pada kita yang Meliputi jasad, nafsu kita luar dalam tembus-menembus, juga Meliputi sekalian alam.
Diri TUHAN itu bukan TUHAN, tapi adaalah Zat-Nya yang berAsma ALLAH SWT yang Esa / Satu
ke TUHAN RABBUL IZZATI.
Dikatakan Diri TUHAN itu Qadim karena Ada-Nya Diri TUHAN itu tidak didahului oleh awal dan tidak diakhiri oleh akhir tetapi Kekal Abadi yang Diri TUHAN itu tidak dapat dipikir2, tidak dapat dirasa2, tidak dapat dibayang2, tidak dapat dikhayal2 dn tidak dapat diumpama2kan dengan yang bagaimana2pun juga karena Laysa-Nya Itu, tetapi Diri TUHAN itu dapat disadari, dapat dilihat dengan Iman dan dengan Yaqin serta dapat dirasai dalam Sir / Rasa yang Rahasia.
Yang terkhusus ini tentunya bagi yang sudah Wushul Sampai ke ALLAH.
Kebanyakan orang mau mengenal diri hanya 2 diri saja yaitu diri zahir dn diri batin, tidak peduli dan tidak mau mengkaji dengan Diri yang satu lagi yang telah tersedia ada padanya sebelum lahir kedunia ini yaitu Diri TUHAN Yang Qadim yang Meliputinya itu. Itulah sebabnya kenapa pengajaran2 dann tausiyah2 mereka itu tidak jelas, kurang shahih karena masih bercampur dengan kekeliruan.
Bagi anda yang belum tau, kini sudah tau bahwa diri kita ini yang sebenarnya adalah 3 ke-esaan diri seperti yang barusan dijelaskan.
Sebagaimana diri kita ini terdiri dari 3 ke-esaan diri, Rukun shalat juga terdiri dari dari 3 ke-esaan rukun yang berlaku pada kita dalam mengerjakan shalat yaitu :
1. Rukun Qauli/Bacaan.
2. Rukun Fi'li/Gerakan.
3. Rukun Qalbi/Niat.
Penjelasan :
1. Rukun Qauli.
Rukun Qauli ini berlaku pada jasmani kita, yaitu membaca dengan mulut bacaan2 shalat padd waktu mengerjakan shalat seperti membaca "Ushalli, Fatihah, Tasbih sampai Salam", kecuali bagi orang uzur atau cacat yang tidak boleh membaca dengan mulut, maka ia boleh membaca dengan hatinya.
Jika ini terpenuhi maka sah lah rukun qaulinya dalam shalatnya itu.
2. Rukun Fi'li.
Rukun Fi'li ini berlaku pada jasmani kita juga, yaitu berdiri bagi yang mampu, mengangkat kedua tangan ketika membaca Takbir, melakukan ruku' dan sujud ketika membaca tasbih dan berpaling muka kekanan dan kekiri ketika salam. Jika ini terpenuhi maka sah lah rukun fi'linya dalam
shalatnya itu.
Rukun Qauli dan Rukun Fi'li ini mudah diketahui dan difahami oleh siapapun yang belajar karena kedua Rukun ini berlaku pada jasad yang boleh dilihat dengan matakepala dan boleh didengar dengan telinga, bukan berlaku pada ruhani kita yang tidak dapat dilihat dan tidak dapat didengar.
Tapi, Jangan bangga dulu dengan sudah tau dan dengan sudah terpenuhi kedua Rukun ini dalam shalat, karena masih ada satu Rukun lagi yaitu Rukun Qalbi yang berlaku pada Ruhani sebagai penentu sahih tidaknya dua Rukun diatas dan sebagai penentuan akhir apakah sah tidaknya atau ditolak diterimanya shalat itu?
3. Rukun Qalbi/Niat.
Rukun Qalbi ini berlaku pada Ruhani kita, bukan berlaku pada jasmani kita.
Yang dimaksud dengan Rukun Qalbi adalah Niat yaitu meniatkan shalat dengan yang didalam hati, bukan dengan hati, bukan dalam hati tapi dengan yang didalam hati.
Lalu bagaimanakah cara niat shalat dengan yang sebenar2nya dengan yang didalam hati agar sahih kedua rukun diatas itu supaya shalat yang dikerjakan sah dan diterima?
Kalau niat shalat didalam hati, misalnya pada shalat magrib dengan niat :
* Sahaja aku shalat magrib 3 rakaat / makmuman /imaman menghadap kiblat karena Allah Ta'ala.
Ini bukan niat, tapi ini adalah mengertikan erti lafal shalat dadalam hati.
Karena ini bukan niat, apakah sah dan diterima shalat,,,?
* Niat shalat dengan membayangkan cepat niat shalat dalam hati dengan mempercepat bacaan "Allahu Akbar" tanpa memperhatikan "Mad dan harkatnya" ketika membaca Takbir dengan maksud agar tidak masuk sesuatu yg lain kdlm hatinya pd waktu niat shalat.
Ini bukan niat, tapi ini adalah mencuri niat dalam shalat.
Karena ini bukan niat, apakah sah dan diterima shalat,,,?
* Niat shalat dengan mengira2 atau dengan merasa2kannya dengan pikiran dan perasaannya.
Ini juga bukan niat, tapi ini adalah bisikan nafsu setan dalam niat.
Semua itu bukan niat shalat, karena Ruhani tempat berlakunya Rukun Qalbi itu tidak bermulut, tidak bergigi, tidak berhuruf, tidak bersuara, tidak dapta dipikir2, tidak dapat dibayang2 dan tidak dapat didefinisikan dengan sesuatupun juga tapi Ruhani itu dapat disadari adanya pada kita.
Dengan sudah mengetahui ini maka jawapan sah tidaknya, diterima tidaknya shalat itu tentu anda sudah tau sendiri jawapannya. Bila kita belum tau ini, mari belajar ke yang hakiki.
0 comments:
Catat Ulasan