DZAT HIDUP
Sebenarnya yang disebut Dzat itu ialah Tajallinya Muhammad, sedangkan yang bernama Muhammad itu kenyataannya ialah Cahaya yang meliputi badan, berada pada hidup kita.
Hidup sendiri tanpa ada yang Menghidupkan lantaran Berkuasa, Mendengar, Mencium, Berbicara, Merasakan segala Rasa, yang kesemuanya adalah daripada Qudrat Dzat kita sendiri.
Maksudnya: Dzat Tuhan Yang Maha Suci
Melihat dengan Mata kita, Mendengar dengan telinga kita,
Mencium dengan hidung kita,
berfirman dengan mulut kita dan
merasakan segala macam rasa dengan mempergunakan alat perasa kita.
Jangan anda berasa khuatir dalam fikiran karena kenyataannya nyata ada pada diri kita. Artinya: lahir batin Allah telah berada dalam hidup kita pribadi.
Jadi, sangat benarlah keterangan yang mengatakan:
Kana-Allah walam yakun ma'ahu syaiun huwa kana kama kana:
"Adalah Allah tidak ada sesiapa pun yang bersama dengan-Nya,, Dia dahulu sebagaimana Dia-Nya sekarang"
Laa maujud bihaqqin illa Allah:
"Tidak ada yang wujud dengan sebenar-benarnya melainkan Allah"
"Aku jadikan setiap sesuatu itu supaya kamu dapat mengenali-Ku melalui segala sesuatu, sedangkan hakikat segala sesuatu itu adalah Aku..
Maksud Hadits Qudsi:
"Aku tersembunyi di tempat terzahirnya Aku dan Aku terzahir di tempat tersembunyinya Aku".
Kenyataaan itu mengelirukan, sedangkan kenyataan itu Dia juga.
Peribahasanya: Lebih tua Dzat manusia dari pada sifat Allah karena kejadian Dzat itu qadim Azali abadi, yaitu paling dahulu sendiri di kala masih hampa/kosong keadaan kita.
Sedangkan kejadian sifat itu hudutsul Alam Artinya baharu Alam (adanya di dunia). Akan tetapi saling tarik-menarik dan tetap menetapkan sehingga semua yang bernama Dzat itu pasti mengandung sifat, segala yang bernama sifat pasti memiliki Dzat.
( Sumber dari FB )
0 comments:
Catat Ulasan