PUNCAK ILMU TERTINGGI ADALAH MA'RIFATULLAH (Mengenal Allah)
Assalamualaikum warahmatullahi wa Baroqatuh.
Ma’rifah berasal dari kata ‘arafa – ya’rifu – ma’rifah yang berarti mengenal. Dengan demikian ma’rifatullah berarti usaha manusia untuk mengenal Allah baik wujud maupun sifat-sifat-Nya.
Maka oleh sebab itu setiap muslim seharusnya mengenal tuhannya dengan benar, yaitu meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya Dzat yang berhak untuk disembah dan dita'ati.
Ma'rifatullah adalah puncak ilmu tertinggi tentang aqidah dan tauhid bagi seorang muslim. Ma'rifatullah merupakan tolak ukur kualitas keislaman dan keimanan seseorang, karena untuk mencapai ketinggian iman seorang muslim harus tahu dan mengenal dengan baik siapa tuhannya.
Allah SWT telah memperingatkan kepada manusia bahwa kita harus mengenal NYA karena ilmunya adalah meliputi segala sesuatu.
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ الْأَمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا
Artinya :
Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allâh berlaku padanya, agar kamu mengetahui (memahami) bahwasannya Allâh Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allâh, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu
( QS Ath-Thalâq ayat :12 ).
- MAKNA MA'RIFATULLAH -
Ma'rifatullah bukanlah mengenali dan mengetahui tentang dzat Allah, karena hal itu adalhlah mustahil dan tidak mungkin dapat terjangkau oleh akal manusia yang terbatas.
Ma'rifatullah menurut Ibnul Qoyyim, sebagaimana di definisikan oleh ahli ma'rifah adalah :
"ilmu yang membuat seseorang melakukan apa yang menjadi kewajiban bagi dirinya dan konsekuensi pengenalannya”.
Ma'rifatullah tidak dimaknai dengan arti harfiah semata, namun dimaknai dengan pengenalan terhadap jalan yang mengantarkan manusia semakin dekat dengan Allah, mengenalkan rintangan dan tantangan yang ada dalam perjalanan mendekatkan diri pada Allah.
Figur teladan dalam ma'rifatullah adalah Rasulullah, Dialah sosok yang paling mengenal Allah, paling dekat denganNya, dan paling taat kepada perintah-perintahNya.
Rasulullah SAW bersabda : "Sayalah orang yang paling mengenal Allah dan paling takut kepadaNya".(HR. Bukhari dan Muslim).
Tingkatan berikutnya yang paling mengenal Allah adalah : ( اَلْعُلَمَاءُ العَامِلُونَ ).
Ulama' yang mengamalkan ilmunya.
قال تعالى :....إِنَّمَا يَخْشَى اللّهَ مِنْ عِبَادِهِ العُلَمَاءُ
"Sesungguhnya yang takut pada Allah di antara hamba-hambanya hanyalah 'ulama'”.
(QS,35 ayat :28 )
Orang yang mengenali Allah, dengan benar adalah orang yang mampu mewarnai dirinya dengan segala macam bentuk ibadah. Kita akan mendapatinya sebagai orang yang rajin sholat, pada sa'at yang lain kita dapati ia senantiasa berzikir, tilawah, pengajar, mujahid, pelayan masyarakat, dermawan, dll. Tidak ada ruang dan waktu ibadah kepada Allah, kecuali dia ada di sana. Dan tidak ada ruang dan waktu yang di benci Allah, melainkan ia menjauhinya.
Ma'rifatullah adalah puncak kesadaran tertinggi bagi seseorang yang akan menentukan perjalanan hidup selanjutnya. Dengan ma'rifatullah manusia bisa mengetahui tujuan hidup yang sesungguhnya. Ketiadaan ma'rifatullah membuat orang hidup tanpa arah dan tujuan yang jelas, bahkan orang yang tidak mengenal Allah dengan benar akan menjalani hidupnya seperti binatang. (QS,47:12).
إِنَّ ٱللَّهَ يُدْخِلُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ ۖ وَٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ يَتَمَتَّعُونَ وَيَأْكُلُونَ كَمَا تَأْكُلُ ٱلْأَنْعَٰمُ وَٱلنَّارُ مَثْوًى لَّهُمْ
Artinya : Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang mukmin dan beramal saleh ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Dan orang-orang kafir bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang. Dan jahannam adalah tempat tinggal mereka
Ma'rifatullah adalah asas perjalanan ruhiyah manusia secara keseluruhan. Orang yang mengenal Allah akan merasakan hidupnya tenang, lapang, dan dia hidup dalam rentangan panjang antara sabar dan syukur.
( QS muhammad ayat 12 )
Dari ma'rifatullah ini manusia akan mengenali kehidupan di luar alam materi, seperti alam malakut alam ruh dan alam lahut.
Dengan ma'rifatullah seorang muslim akan senantiasa dapat menjaga dirinya dari sesuatu yang melanggar aturan-aturan Allah SWT sehingga hidupnya di penuhi dengan rahmat dan ridho Allah.
- BUAH MA'RIFATULLAH -
Puncak dari segala ilmu adalah ma'rifatullah ( mengenal Allah)
seseorang dikatakan sukses dalam belajar atau menuntut ilmu apabila dia semakin mengenal Allah dan semakin Dekat pada Allah. Jadi, percuma sekolah tinggi, gelar segudang, harta melimpah dan jabatan melangit bila itu semua tidak menjadikannya semakin dekat, semakin kenal dan semakin taat kepada Allah.
Ma'rifatullah adalah ni'mat yang sangat besar. Mengenal Allah akan membuahkan ahklaq mulia. Betapa tidak, dengan mengenal Allah kita akan merasa di tatap, di dengar dan di perhatikan oleh Allah, sehingga langkah dan gerak kita terarah pada jalan yang dikehendaki Allah. inilah keni'matan hidup yang sebenar sebenarnya.
Dengan ma'rifatullah hidup menjadi tenang, terarah, ringan dan bahagia. Sebaliknya jika kita jauh dari Allah, hidup akan terasa berat, sempit, sengsara, tenggelam dalam lumpur dosa, dan terus menerus hidup dalam rentang waktu dan ruang kehinaan.
قال تعالى :وَمَنْ اَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِيْ فَإِنَّ لَهُ مَعِيْشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَا مَةِ أَعْمَى
Artinya :
"Barang siapa yang berpaling dari peringatanku maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit dan akan kami bangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan buta".
(QS. Thohaa ayat ,124 ).
Berikut adalah ciri-ciri Orang yang sudah ma'rifah Kepada Allah :
tidak takut dan tidak bersedih hati (لاَخَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَاهُمْ يَحْزَنُونَ) dengan urusan duniawi. Karena itulah kualitas ma'rifah kita bisa diukur, bila kita selalu cemas dan takut kehilangan dunia, berarti kita belum mengenal Allah dengan baik. Sebab orang yang ma'rifah, susah senangnya tidak diukur oleh ada tidaknya dunia, tetapi diukur oleh dekat tidaknya dirinya dengan Allah.
Orang yang ma'rifah akan senantiasa menjaga kualitas ibadahnya. Karena dengan terjaganya ibadah akan mendatangkan banyak manfaat dan keuntungan dalam hidup, diantaranya :
- Hidupnya selalu berada di jalan yang benar.
- Memiliki kekuatan dalam menghadapi cobaan hidup.
- Allah akan selalu tenang karena Allah mengaruniakan keberkahan dalam hidupnya.
- Dirinya Akan selalu optimis dalam menghadapi kehidupan.
- Memiliki kendali dan kontrol dalam hidup, sehingga tidak selalu terjerumus kedalam jurang kema'siatan.
- Selalu berada dalam bimbingan dan pertolongan Allah.
- Tetap istiqomah dalam menjalankan ibadah kepada Allah baik keadaan lapang maupun sempit.
- SARANA MA'RIFATULLAH -
Diantara sarana yang dapat mengantarkan kita kepada maqom ma'rifatullah adalah :
1 - AKAL YANG SEHAT ( العَقْلُ السَّلِيمُ )
Akal sehat manusia jika digunakan untuk memikirkan dan merenungkan apa yang ada di sekelilingnya dari ciptaan Allah dapat menjadikan pemiliknya sampai pada ma'rifatullah yang sempurna.
Alqur-an menjelaskan dalam berbagai ayatnya pengaruh perenungan makhluk terhadap pengenalan kepada sang khaliq.
Allah swt berfirman: ”
إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَءَايَٰتٍ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ
Artinya : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.
( QS. 03: ayat 190-191).
Rasulullah Saw juga Bersabda :
تَفَكَّرُوا فِيْ خَلْقِ اللَّهِ وَلَا تَفَكَّرُوا فِي ذَاتِ اللَّهِ.
Artinya :
"berfikirlah kalian tentang ciptaan Allah dan janganlah berfikir tentang dzat Allah"
(HR. Abu Nu'aim).
- 2 PARA NABI DAN RASUL ( الأَنْبِيَاءُ وَ الرُّسُلُ )
Salah satu sarana yang dapat kita jadikan untuk dapat ber ma'rifah kepada Allah para nabi dan rasul. Kita dapat mengenal Allah dengan baik melalui dakwah dan penjelasan yang dibawa oleh para nabi dan rasul.
Karena mereka memang mereka para nabi dan rasul adalah di utus untuk mengenalkan dan mengajak manusia kepada Allah.
Sebagaimana firman Allah :
لَـقَدۡ اَرۡسَلۡنَا رُسُلَنَا بِالۡبَيِّنٰتِ وَاَنۡزَلۡنَا مَعَهُمُ الۡكِتٰبَ وَالۡمِيۡزَانَ لِيَقُوۡمَ النَّاسُ بِالۡقِسۡطِۚ وَاَنۡزَلۡنَا الۡحَـدِيۡدَ فِيۡهِ بَاۡسٌ شَدِيۡدٌ وَّمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَـعۡلَمَ اللّٰهُ مَنۡ يَّنۡصُرُهٗ وَ رُسُلَهٗ بِالۡغَيۡبِ ؕ اِنَّ اللّٰهَ قَوِىٌّ عَزِيۡزٌ..
Artinya :
Sungguh, Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan bukti-bukti yang nyata dan kami turunkan bersama mereka kitab dan neraca (keadilan) agar manusia dapat berlaku adil. Dan Kami menciptakan besi yang mempunyai kekuatan, hebat dan banyak manfaat bagi manusia, dan agar Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya walaupun (Allah) tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat, Mahaperkasa
( QS Al hadit ayat 25 )
- 3 NAMA NAMA DAN SIFAT ALLAH ( الأَسْمَاءُ وَ الصِّفَاتُ )
Mengenali nama dan sifat Allah disertai dengan perenungan makna dan pengaruhnya bagi kehidupan ini adalah menjadi sarana untuk mengenali Allah. cara inilah yang Allah gunakan untuk memperkenalkan dirinya kepada makhluk-Nya. Dengan asma dan sifat ini terbukalah pintu bagi manusia untuk mengenali Allah lebih dekat lagi. Asma dan sifat Allah akan menggerakkan dan membuka hati manusia untuk menyajikan pancaran cahaya Allah.
Allah SWT berfirman dalam Qur'an :
قُلِ ٱدْعُوا۟ ٱللَّهَ أَوِ ٱدْعُوا۟ ٱلرَّحْمَٰنَ ۖ أَيًّا مَّا تَدْعُوا۟ فَلَهُ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ ۚ وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَٱبْتَغِ بَيْنَ ذَٰلِكَ سَبِيلًا.
Artinya : Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu"
( QS Al-Isra Ayat 110 )
- HATI YANG BERSIH
Salah satu sarana untuk dapat ma'rifah kepada Allah adalah hati yang bersih.
Karena sesungguhnya Allah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang Mukmin untuk menambah keimanan atas keimanan mereka (yang telah ada),”
Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an :
هُوَ الَّذِىۡۤ اَنۡزَلَ السَّكِيۡنَةَ فِىۡ قُلُوۡبِ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ لِيَزۡدَادُوۡۤا اِيۡمَانًا مَّعَ اِيۡمَانِهِمۡ ؕ وَلِلّٰهِ جُنُوۡدُ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِؕ وَكَانَ اللّٰهُ عَلِيۡمًا حَكِيۡمًا.
Artinya :
Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin untuk menambah keimanan atas keimanan mereka (yang telah ada). Dan milik Allah-lah bala tentara langit dan bumi, dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.
( QS al-Fath ayat : 4).
Saudaraku…!
Di tengah kondisi zaman yang semakin sulit dan zaman yang semakin parah ini, tidak ada yang bisa menolong kita selain Allah.
Maka salah satu ikhtiar untuk menggapai pertolongan-Nya adalah dengan meningkatkan kualitas pengenalan kita kita kepada Allah.
cara menggapainya adalah dengan memperbaik kualitas ibadah kita serta hatin kita dengan terus menerus berusaha untuk istiqomah di jalan-Nya.
( Sumber dari THORIQAT NAQSYABANDIYAH )
0 comments:
Catat Ulasan