Pengertian FANA.


 ke

 
Dalam pengkajian kitab-kitab lama (Tua) seperti pada Kitab Syarah Hikam Ibni Athoillah As-Sakandari, Kitab Manhal-Shofi, Kitab Addurul-Nafs dll menggunakan istilah-istilah seperti ‘BINASA’ dan ‘HAPUS’ untuk mengungkapkan tentang maksud/ pengertian FANA.

Ulama-ulama lain yang banyak menggabungkan beberapa disiplin ilmu lain seperti falsafah menggunakan istilah-istilah seperti ‘LEBUR’, ‘LARUT’, ‘TENGGELAM’ dan ‘LENYAP’ dalam usaha mereka untuk menjelaskan sesuatu tentang ‘hal’ atau ‘maqam’ FANA ini.

Di dalam Kitab Arrisalah al-Qusyairiah disebutkan arti FANA' ialah :
Lenyapnya sifat-sifat basyariah (pancaindera)

Maka siapa saja yang telah diliputi Hakikat Ketuhanan sehingga ia tidak lagi melihat pada Alam baru, Alam rupa dan Alam wujud diri ini, maka ia dikatakan telah FANA' dari Alam Cipta.

FANA' berarti hilangnya sifat-sifat buruk (maksiat lahir dan maksiat batin) dan kekalnya sifat-sifat terpuji (mahmudah).

FANA' itu :
lenyap segala-galanya,
lenyap Af’alnya/perbuatannya (Fanun Fil Af’al),
lenyap Sifatnya ( Fanun Fis-Sifat),
lenyap Dirinya (Fanun Fiz-Dzat)

Oleh karena itulah ada kalangan ahli-ahli Tasawuf berkata:

“TASAWUF itu : mereka yang telah memahami hakikat FANA' dari dirinya dan BAQA' dengan ALLAH karena kehadiran HATI mereka bersama ALLAH”.

Sahabat Rasulullah yang banyak menjelaskan tentang ‘ FANA ’ ialah Sayyidina Ali, salah seorang sahabat Rasulullah yang terdekat, yang di i'tiraf oleh Rasulullah sebagai ‘Pintu Gedung Ilmu’.

Diantaranya :

“Di dalam FANA'ku, leburlah ke- FANA-anku, tetapi di dalam ke- FANA'an itulah bahkan aku mendapatkan ENGKAU AL-HAQ”.

Demikianlah ‘ FANA; ditanggapi oleh para kaum sufi secara baik, bahkan FANA itulah yg merupakan pintu bagi mereka yang ingin menemukan ALLAH (Liqo' ALLAH) bagi yang benar-benar mempunyai keinginan dan keimanan yang kuat untuk bertemu dengan ALLAH (Salik).

Supaya nggak rancu dlm pemikiran Artinya GHAIB itu ialah HAPUS
HAPUS itu tidak ada lagi kelihatan DZAT
kita, kecuali DZAT ALLAH Ta'ala semata.
Begitulah hendaknya l'tikad dan
pandangan kita,seperti ombak..
la bernama ombak di laut, sebab ia
bernama laut, tetapi pada hakikatnya ia
adalah AIR juga.

Maka dari itu 3 namanya, hakikatnya
tetap berasal dari yg 1 juga.
Seperti besi didalam Api,maka hilanglah besi itu oleh api, tidakkelihatan lagi ujud besinya, hanya keadaan api itulah yang semata mata
kelihatan, zatnya, sífatnya dan Afalnya..
Maka apabila ditetapkan keadaan tsb dan disesuaikan dg keadaan kita, niscaya hilanglah keadaan kita itu,maka tidak ada lagi dan sampailah kita pada jalan FANAFILLAH dan
BAQABILLAH.
Maka apabila kita tidur akan terlihatlah
oleh kita dgNYA lah kita bertemu.

TUDIBBUL BADANI HAJJA ALA QALBI
"hancurlah badan jadilah hati.

TUDIBUL QALBI SHARARROHI
"hancurkan hati jadikan roh".

TUDIBURROHI SHARANNURU
"hancurkan roh jadikan Cahaya"
lalah AKU ALLAH (dalam Diam). Aku
yang sebenarnya Rahasia MARKUM
MANUSIA, ya di dalam HATImu itu..

HATI manusia itu seumpama cermin, maka apabila ditilik/dilihat dg benar didalamnya, maka akan kelihatanlah Tuhan-nya, dari Rahasia-NYA.
Karena rupa kita yang bathin itulah
yang diakui ALLAH, Rupa Dari Rahasia
NYA, karena dalil menyatakan
"Insan itu RahasiaKU, RahasiaKU" itu
SifatNYA..
SifatNYA itu Tidak lain daripada Ujud
AKU Yang wajib Ujud Adanya".

ALQALBUHAYATI SYIRRI ANA ILLA ANNA
Artinya: "Didalam Akal itu ada Hati,
didalam Hati itu ada Roh, didalam Roh
itu ada Sir, didalam Sirr itu ada AKU".
AKU RAHASIA SEGALA MANUSIA,
YANG ADANYA DIDALAM HATI.

Ketahui olehmu wahai Shaleh...
Inilah orang yang sebenar-benarnya
mengenal ALLAH Ta'ala MAN ARAFALLAHU FAHUWA ALLAH
Barang siapa mengenal ALLAH yaitu
bernama ALLAH MUHAMMAD.
MUHAMMAD ALLAH Hakikatnya
(Tunggal).

BUTA SELAIN DZAT ALLAH
Tauhidul SIFAT itu seperti engkau berkata, dan engkau itikatkan didalam hatimu
IA KUDRAT, IRADAT, ILMU, HAYAT,
SAMA, BASHAR, KALAM
Artinya; Tidak ada yg mempunyai Kuasa,
Berkehendak, Tahu, Hidup, Mendengar,
Melihat dan Berkata-Kata.. Melainkan
semuanya itu berasal dari ALLAH Ta'ala
juga pada hakikatnya".
Tauhidul DZAT itu seperti engkau
berkata dan engkau l'tikatkan didalam
hatimu; LA MAUJUDA ILLALLAH
Artinya "Tidak ada yg mempunyai Kuasa,
Berkehendak, Tahu, Hidup, Mendengar
Melihat dan Berkata-Kata.. Melainkan
semuanya itu berasal dari ALLAH Ta'ala
juga pada hakikatnya".

Tauhidul DZAT itu seperti engkau
berkata dan engkau l'tikatkan didalam
hatimu; LA MAUJUDA ILLALLAH
Artinya: "Tidak ada yang Ujud didalam Alam ini
melainkan ujud ALLAH Ta'ala semata-
mata pada Hakikatnya", karena semua
Alam (Ujud alam) ini tidak Maujud dg
sendirinya, tetapi berdiri Ujud pada Ujud
ALLAH aza wazalla.

Pandang Yang Banyak Didalam Satu
dan Pandang Yang Satu Didalam Yang
Banyak.
Maka pandanglah bahwasannya Ujud
sekalian Alam ini berdiri pada Ujud
ALLAH Ta'ala, Tidak ada yg Maujud
dg sendirinya dan Pandang olehmu
bahwasannya ALLAH Ta'ala itu Maujud
didalam sesuatu yang Maujud.

Maka sertakan Pandangmu itu dengan
Pandang: "Pandang yang Rahasia yaitu yang
Didalam HATI"
Jangan pandang yang dibangsakan
dengan perkataan dan lafadz, itu tidak
dpt memberi faedah.
Artinya pandanglah olehmu
bahwasannya ALLAH Ta'ala itu Maujud
di dalam tiap-tiap sesuatu yg Ujud...
Yaitu pandang HAWIYAHNYA, QIYAUMAHNYA dan KUDRATNYA serta kebesaranNYA dan tidak ada diambil tempat dan ALLAH Ta'ala itu tidak menjadi rupa sesuatu, Karena AlLLAH
Ta'ala LAISAKAMISLIHI SYAI'UN
WAHUWASSAMI'UL BASHIR
Artinya; "Tidak ada yg menyamai
ALLAH Ta'ala dg sesuatu apapun dan
DIA mendengar lagi melihat segala
pekerjaan, baik yang zahir maupun
yang bathin".

Dan ketahuilah olehmu bahwa
sesungguhnya keadaan kita itu
selama-lamanya tetap didalam
ILMUNYA ALLAH TAALA demikianlah sebenar-benarnya Itikad kita, dan itulah I'tikad para Nabi-Nabi ALLAH, para wali ALLAH dan I'tikad
supaya sampai kepada jalan
FANAFILLAH dan BAQABILLAH
Artinya; GHAIB KITA DIDALAM ALLAH
TA'ALA dan KEKAL ADANYA DENGAN
ALLAH TAALA.

Firman ALLAH "Maka barangsiapa yang ingin akan menemukan Tuhannya maka hendaklah
ia mengerjakan amalan Sholeh dan
janganlah ia mempersekutukan
siapapun dalam beribadat kepada
ALLAH (Surat A-Kahfi 110)

Untuk mencapai Liqa' ALLAH dalam
ayat yang tersebut di atas, ada 2
kewajiban yang harus dilaksanakan
yaitu:
1. Mengerjakan amalan sholeh dengan menghilangkan semua- sifat-sifat yang tercela dan menetapkan dengan sifat-sifat yang terpuji yaitu TAKHALI dan TAHALI.
2. Meniadakan/menafikan segala
sesuatu termasuk dirinya sehingga
yang benar-benar WUJUD/ ISBAT
hanya ALLAH semata-mata dalam beribadat.. Itulah artinya memFANAkan diri.

Para Nabi-nabi dan wali-wali seperti
Sheikh Abu Qasim Al-Junaid, Abdul
Qadir Al-Jailani, Imam Al-Ghazali, Ab
Yazid Al-Busthomi sering mengalami
keadaan "FANA" FILLAH dalam
menemukan ALLAH.
Seperti Nabi Musa alaihisalam ketika
ia sangat ingin melihat ALLAH maka
baginda berkata yang kemudiannya
dijawab oleh ALLAH Ta'ala sbg berikut;
"Ya Tuhan, bagaimanakah caranya
supaya aku sampai kepada MU?
Tuhan berfirman: "Tinggalkan dirimu/lenyapkan dirimu (FANA), baru kamu bisa sampai padakU:"

Kata-kata Hikmah Dari Wali-wali ALLAH
yang telah mengalami FANA', Ada seorang bertanya kepada Abu Yazid Al-Busthomi
"Bagaimana tuan habiskan masa
pagimu?".
Abu Yazid menjawab: "Diri saya telah hilang (FANA) dalam mengenang ALLAH hingga saya tidak tahu malam dan siang".

Satu ketika Abu Yazid ditanya seseorang ttg bagaimanakah kita bisa mencapai ALLAH. Beliau menjawab "Sirnakalah diri kamu. Di situlah terletak jalan menuju ALLAH. Barang siapa yang melenyapkan (FANA) dirinya
dalam ALLAH, maka yg didapati bahwa
ALLAH itu segala-galanya".
1: TAUHIDUL AFAL
2:TAUHIDUL SIFAT
3: TAUHIDUL ASMA
4: TAUHIDUL ZAT

Dan suatu riwayat mengatakan sebagai
berikut: FANAIL AFAL FANA'IL SIFAT dan
FANAIL ZAT
Tauhidul AFAL itu seperti engkau
berkata; LAFALUN ILLA FI'LULLAH
Artinya: "tidak ada yg mempunyai perbuatan
melainkan perbuatan ALLAH Ta'ala
semata didalam Hakikatnya".

( Sumber dari HAKIKAT INSAN (Mengenal Diri )

Share on Google Plus

About roslanTv Tarekat

Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.

0 comments:

Catat Ulasan