"Barangsiapa yang duduk di dalam keadaan suci, di tempat yang sepi, sambil menghadap qiblat, penuh ketenangan sambil menundukkan kepala, lalu dia menyebut nama "الله" dengan hati yang khusyu' dan penuh adab, dia akan memperolehi kesan daripada zikirnya suatu bekas yang nampak di dalam hatinya, jika dia terus menekuninya, maka akan terpancar padanya cahaya kedekatan dan tersingkap baginya rahsia-rahsia ghaib."
[ Kitab Ar-Risalah Al-Mu'awanah karangan Al-'ArifbiLlah Al-Habib Abdullah bin 'Alawi Al-Haddad قدس الله سره
Dzikir Huu (Huwa)
Mengingat Allah (dzikir) dengan “Hu (Huwa / Dia)”, Hayy (Yang Maha Hidup)” dan “Haqq (Yang Maha Benar)”
Orang yang mengetahui Dzikir Allah, Allah adalah dzikir yang biasa dilakukan oleh Rasulullah (saw). Demikian juga dengan bentuk dzikir yang serupa dengan dzikir tersebut, seperti Hu, Haqq dan HAYY. “Allah memiliki Nama-Nama yang indah, maka memohonlah kepada-Nya dengan Nama-Nama itu” (7:180). Hadits menyebutkan ada 99 nama, tetapi Nama Allah tidak dibatasi hanya 99 Nama saja, sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam Nawawi dalam komentarnya terhadap hadits tersebut.
“Hu” (Dia) adalah kata ganti dari Allah, dan “Hayy” adalah Nama-Nya, menurut ayat al-kursi: Allahu la ilaha illa HU Al-HAYY al-Qayyum (2:255) (Allah! Tiada tuhan kecuali DIA, Yang Maha Hidup, Yang Maha Mandiri). “Haqq” adalah salah satu nama yang terdaftar dalam hadits yang termasuk dalam 99 Nama Allah menurut Bukhari dan Muslim.”
Lebih lanjut Rasulullah berdo’a kepada Allah dengan do’a sebagai berikut: ‘Labbayka ilah al-Haqq (dengan perintah-Mu, Wahai Yang Maha Benar)’ (do’a ini diriwayatka
( Sumber dari FB )
0 comments:
Catat Ulasan