Dimanakah Allah..
Apakah ada di dalam Ka’bah ?...
Apakah ada di masjid ?...
Apakah ada dikuburan ?...
Apakah ada diatas langit ?...
Jutaan orang telah pergi haji kesana tapi mereka tidak menemukan keberadaan tuhan (allah), karena kebanyakan mereka menjadi touris..
Mereka mengatakan panggilan allah, mereka katakan tamunya allah, tapi yang memanggil tidak mereka temukan, dan tamu tak jumpa dengan pemilik tempat...
Sebagian orang mencari allah di dalam masjid, tetapi mereka tidak ketemu allah, karena mereka hanya sembahyang tunggat tunggit (bhs pelembang), belum mengerti siapa yang disembah...
Ada juga yang mencari allah di kuburan, keramat, tapi bukannya allah yang ditemukan, melainkan mereka ketemu hantu...
Ada lagi pendapat yang aneh, mereka menyatakan bahwa allah bersemayam di Arsy-Nya, yaitu di langit ketujuh sambil menunjuk keatas langit...
Lalu dimanakah kita mencari Allah...
Allah sendiri sudah menjawabnya dalam al-Qur’an :
"Apabila hamba-hamba-KU bertanya kepadamu tentang AKU, maka (katakan), bahwasanya AKU adalah dekat.(Qs. Al-Baqarah)... dan lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya (Qs. Qoff )...
Rasulullah Nabi SAW. bersabda :
“Barangsiapa yang mengenal diriNya, maka ia akan mengenal Tuhannya, dan barangsiapa yang mengenal TuhanNya maka binasalah (fana) diriNya...
Karena sedemikian pentingnya peran DIRI yang batin di dalam upaya untuk memperoleh pengenalan kepada allah...
Itulah sebabnya kenapa kita disuruh melihat ke DALAM DIRI (introspeksi diri) sebagimana firman Allah dalam surat az-Zariat :
"Dan di dalam diri kamu apakah kamu tidak memperhatikannya"...
"Tidak dapat memuat "ZAT KU" langit dan bumi, kecuali "HATI" hamba KU yang MUKMIN"
(HR Abu Dawud )...
Allah memerintahkan kepada manusia untuk memperhatikan ke dalam dirinya, disebabkan karena di dalam diri manusia itu, allah telah menciptakan sebuah MAHLIGAI, yang mana di dalamnya Allah telah menanamkan RAHASIA-Nya...
Sebagaimana Firman Allah di dalam Hadis Qudsi : " AKU jadikan pada anak adam (manusia) itu ada istana, di situ ada dada, di dalam dada itu ada qalbu, di dalamnya lagi fuadun, di dalamnya lagi ada syaghafa, juga di dalamnya ada lubbun, dan di dalamnya ada sirrun, di dalamnya itulah ada AKU"...
1. Dada (Shadur), merupakan hati terluar atau perbatasan antara hati dan dunia, tempat bertemunya hati dan diri rendah (hawa nafsu), mengendalikan interaksi dengan dunia dan mencegah dorongan negatif dari diri rendah, mewadahi cahaya amaliah...
Dada sebagai wilayah pertempuran utama antara kekuatan negatif dan positif dalam diri, jika kekuatan positif lebih kuat maka dada dipenuhi cahaya dan berada di bawah pengaruh jiwa ke-tuhan-an yang terletak di lubuk hati terdalam...
Jika kekuatan negatif yang menguasainya berlangsung dalam waktu lama, maka dada akan dilingkupi kegelapan, hati akan mengeras dan cahaya statiun hati lainnya menjadi redup...
2. Qolbu (Hati) berada di lapisan ke-dua, tempat kreativitas positif sebagai pusat pengetahuan yang benar-benar berharga, memiliki kemampuan merasakan yang tersembunyi di dalam dan hati ini sebagai sumber cahaya iman dan rumah takwa,pengetahuan batiniah tentang kebajikan-kebajikan spiritual dan kegigihan melawan kecenderungan negatif...
3. Fu'ad (Hati-Lebih-Dalam) terletak dilapisan ke-tiga, merupakan tempat penglihatan batiniah dan inti cahaya ma'rifat - pengetahuan hakikat spiritual - kearifan batiniah. Qalb memiliki kemampuan mengetahui dan Fu’ad mampu melihat, maka keduanya saling melengkapi, jika pengetahuan dan penglihatan dipadukan maka yang gaib menjadi nyata...
4. Syaqafa (Hati Penuh Cinta) Syaqafa dipenuhi kemurnian cinta yang sangat mendalam dan murni, inti cahaya cinta yang kemudian memancar luas ke semesta sebagai cahaya rahmatan lil’alamin...
Tuhan mengalirinya dengan cahaya kemurnian kasih sayang yang tidak ada pembedaan, dualisme maupun lateralisasi...
Hakiki cinta hanyalah dapat dipahami melalui syaqafa, kecintaan syaqafa adalah cinta yang sejati...
5. Lubbun (Lubuk-Hati terdalam), bermakna inti dan pemahaman batiniah, merupakan dasar hakiki agama, luas dan cahaya Lubb tidak terperikan, seluruh cahaya hati lainnya didasari oleh cahaya kesatuan dan keunikan dari Lubb. Ia bagaikan sumbu raksasa yang tak bergeming sementara segala sesuatu berputar mengelilinginya...
6.Sirr (Hati Rahasia), Ruh al-Quds diciptakan sebelum berwujud manusia jasad, diciptakan langsung oleh tuhan dalam wujud ruh (jiwa) yang sangat murni dan didalamnya terkandung disain dan program-program, taqdir, rencana juga sifat-sifat tuhan yang sangat misterius (Sirri). Ruh al-Quds kemudian juga disebut Sirr bersumber cahaya yang sangat murni dan memiliki tingkat radiasi sangat tinggi. Sirr berisi rahasia-rahasia tuhan dan terhubung langsung dengan-Nya. Sirr adalah inti dari segala inti yang mengandung rahasia dari segala rahasia...
7. "AKU", Tuhan mengaku AKU pada inti dimensi Hati manusia,... "AKU meniupkan kepadanya "RUH KU”,... “AKU yang tak cukup ditampung oleh langit dan bumi, melainkan tertampung di dalam hati seorang beriman yang tulus"..
( Sumber dari Edi Anshori )
0 comments:
Catat Ulasan