"AKU TIDAK MENGABDI KEPADA SESUATU YANG TIDAK AKU KENAL"


 Syaidina Ali Berkata"AKU TIDAK MENGABDI KEPADA SESUATU YANG TIDAK AKU KENAL"

Pernyataan Syaidina Ali Ra tersebut sesuai yang di Isyaratkan dalam sebuah hadis( Qudsi HQ.1.8 )Dari Ali ibn Abi Thalib kwh.: Rasulullah Saw. bersabda:

" Barangsiapa berharap kepada selain Aku berarti tidak mengenal-Ku, Barangsiapa tidak mengenal-Ku berarti tidak mengabdi-kepada-Ku, Barangsiapa tidak mengabdi-kepada-Ku, maka berarti menjadi-wajiblah kemurkaan-Ku. Barangsiapa takut kepada selain Aku, halal baginya pembalasan-Ku ”

Mengenal Allah swt sama mudahnya dengan mengenal diri kita sendiri.......yang susah adalah ketika semua harus serba ada dalilnya dan ketika ada dalilnya malah sibuk mencari alasan untuk mengatakan DALIL TIDAK SAHIH atau PALSU...........walaupun sudah nyata-nyata BERDALIL SAHIH.............

Zikir kepada Allah itu adalah makanan bagi jiwa (roh),dan memuji Allah itu menjadi minuman jiwa,sedang malu kepada Allah menjadi pakaian bagi jiwa.Tidak ada lagi kenikmatan yang lebih utama daripada berzikir hanya kepada Allah,dan tidak ada lagi nikmat yang lebih utama daripada berhubung dan bermesra dengan Allah.”
(Saidina Ali bin Abi Talib )

Mengapa dalam Syair tersebut tidak di sebut SHOLAT tapi hanya ZIKIR...?????
Pemahaman tentang NUR MUHAMMAD adalah pemahaman dasar dalam Ilmu Ma'rifattullah yang wajib di pahami oleh semua umat........jika tidak paham HAKEKAT NUR MUHAMMAD maka gak akan bisa MENGENAL ALLAH dan pada pemahaman yang mendalam PASTI SESAT DAN MENYESATKAN..

Hasil Minimal bagi seseorang yang telah mengenal DIRI SEBENAR BENARNYA DIRI adalah TIDAK LAGI MAMPU BERBUAT MENGKAFIRKAN ORANG LAIN ATAU MENGATAKAN SESAT PADA ORANG LAIN

Karena.....AKU ada pada dirimu, dirinya, diriku, diri mereka......
MUHAMMAD itu NAMA atau SEBUTAN untuk Mahkluk yang selalu MEMUJA, MEMUJI dan MENGAGUNGKAN ALLAH..

MUHAMMAD itu SIMBOL atau LAMBANG atas segala UCAPAN dan PERBUATAN yang BAIK - BAIK karena hanya menerima ILHAM JALAN KETAQWAAN saja dari ALLAH SWT...MUHAMMAD itu HIDUP dan tidak pernah TIDUR...
MUHAMMAD itu BUKAN NABI MUHAMMAD SAW BIN ABDULLAH yang pernah hidup di negeri Arab sana.....namun BELIAU LAH yang memperkenalkan MUHAMMAD....
MUHAMMAD itu ada pada DIRIMU, DIRINYA, DIRIKU dan pada DIRI MEREKA...

Maka ...Kalimat syahadat pun berlaku sepanjang masa karena MUHAMMAD pada DIRI SENDIRI adalah RASULULLAH bagi DIRI SENDIRI yang tidak berhenti menuntun ke jalan KETAQWAAN..........

IBLIS itu NAMA atau SEBUTAN untuk MAHKLUK yang selalu BERBUAT INGKAR , FASIK, MAKSIAT dan LALAI dari MEMUJA, MEMUJI dan MENGAGUNGKAN ALLAH SWT.......
IBLIS itu SIMBOL atau LAMBANG atas segala UCAPAN dan PERBUATAN yang BURUK - BURUK karena hanya menerima ILHAM JALAN KEFASIKKAN saja dari ALLAH SWT.....
IBLIS itu HIDUP dan tidak pernah TIDUR........
IBLIS itu bukan IBLIS yang HIDUP atau disebut dan diceritakan dalam Alquran yang dahulunya pernah menggoda Nabi ADAM As sampai akhirnya Nabi ADAM As tergoda dan dikeluarkan dari Surga....

IBLIS itu ada pada JIWA MU, JIWANYA, JIWAKU dan pada JIWA MEREKA yang DIKENDALIKAN OLEH NAFSU...
Maka......Kendalikan NAFSU agar IBLIS tidak bisa mengendalikannya walaupun IBLIS tidak pernah berhenti menuntun NAFSU ke jalan KEFASIKKAN sampai akhir jaman.......

MUHAMMAD dan IBLIS itu Ibarat 2 sisi MATA UANG yang saling membutuhkan dan harus ada.
MUHAMMAD untuk mewujudkan segala ucapan dan perbuatan KEBAIKAN.......sedangkan IBLIS untuk mewujudkan segala ucapan dan perbuatan KEBURUKAN.........yang artinya setiap manusia pasti pernah melakukan KEBAIKAN dan KEBURUKAN......
Namun ....Ucapan dan perbuatan MUHAMMAD dan IBLIS adalah KEHENDAK ALLAH SWT..


A.Makrifatullah adalah mengenal eksistensi Allah swt dengan memasukkan hakekat sifat sifat Allah dan hakekat AsmaNya dalam dirinya secara syahadat Tauhid atau penyaksian yang kekal ( kesadaran transendent), sehingga para salik dapat merengkuhi puncak maqam kwas bil khwas , Tajrid Alaa Tajrid ini merupakan jalan khusus bil khusus yang wajib ditempuh oleh para salik guna merengkuhi ridha Allah dzat pemilik kemurahan ini terjadi karena ( keEsa-an dzat Allah dengan dzat para hamba telah menyatu, yang sedemikian karena sama-sama suci .
Suci disini menurut pandangan Allah ) ini yang disebut Aku dekat dengan hambaKu ( QARIBUN MINAL MUHKSININ) .

Sebagai garis besar dapat dijelaskan, bahwa ma’rifat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu Ma’rifat Ta’limiyah dan Ma’rifat Laduniyah.

1. Ma’rifat Ta’limiyah:
Ma’rifat Ta’limiyah merupakan istilah yaitu ma’rifat yang dihasilkan dalam usaha memperoleh ilmu. Ta’lim berasal dari kata ta’lama yaitu ilmu,ta’liman-ta’limiyatan yang berarti mencari pengetahuan atau dalam arti lain memperoleh ilmu pengetahuan. Oleh Karena itu ma’rifat ta’limiyah yaitu berjalan untuk mengenal Allah dari jalan yang biasa “mulai dari bawah hingga keatas”.

2. Ma’rifat Laduniyah:
Ma’rifat Laduniyah adalah ma’rifat yang langsung dibukakan oleh Allah dengan keadaan kasf (metode pengetahuan melalui sarana qalbu yang bening), mengenal kepada-Nya. Jalannya langsug dari atas dengan menyaksikan dzat yang suci, kemudian turun dengan melihat sifat-sifat-Nya, dan bergantung kepada nama-nama-Nya.


( Hakikat Insan )

Share on Google Plus

About roslanTv Tarekat

Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.

0 comments:

Catat Ulasan