"CEMAS TERHADAP REZEKI PERTANDA RUSAKNYA HATI"

 


JANGAN TAKUT DENGAN DUNIA INI, KARENA KAMU MASIH PUNYA ALLAH

Seorang pedagang ditanya mengenai alasan dia membuka toko ditempat yg sepi bahkan jarang dilewati orang²

.Dia menjawab :
Allah memiliki malaikat maut yg mampu menemukanku sekalipun dilubang manapun aku bersembunyi
.
Jadi, bagaimana mungkin malaikat pembawa rejeki tak bisa menemukanku . . ?


Simak nasehat mulia Al Habib Umar bin Hafidz untuk menyikapi cobaan dan ujian dunia.

*ﻻ ﺗﺤﻤﻞ ﻫﻢ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻓﺈﻧﻬﺎ ﻟﻠﻪ ، ﻭﻻﺗﺤﻤﻞ ﻫﻢَّ ﺍﻟﺮﺯﻕ ﻓﺈﻧﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﻪ ، ﻭﻻﺗﺤﻤﻞ ﻫﻢ ﺍﻟﻤﺴﺘﻘﺒﻞ ﻓﺈﻧﻪ ﺑﻴﺪ ﺍﻟﻠﻪ .. ﻓﻘﻂ ﺍﺣﻤﻞ ﻫﻤًﺎ ﻭﺍﺣﺪًﺍ : ﻛﻴﻒ ﺗﺮﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ*
Janganlah kamu menanggung kebingungan dunia karena itu urusan Allah,

Jangan bingung karena rejeki karena itu dari Allah,

Janganlah resah dengan masa depanmu karena itu di tangan Allah.

Yang harus kamu tanggung adalah satu kebingungan, yaitu Bagaimana Allah SWT bisa Ridho kepadamu.
_______________

اللهم اِجْعَلِ الدُنْيَا فِى اَيْدِيْنَا وَلَا تَجْعَلْهَا فِى قُلُوْبِنَا

Ya Allah, jadikanlah dunia ini di tangan kami dan janganlah engkau menjadikanya di hati kami.


"CEMAS TERHADAP REZEKI PERTANDA RUSAKNYA HATI"

Nasehat Quthb al Irsyad wal Bilad al Habib Abdullah bin Alwi al Haddad RA:

"Wahai para murid, jadilah engkau seseorang yang berprasangka baik terhadap Tuhanmu, bahwa Dia akan melindungi, mencukupi, menjaga, memelihara dan tidak akan meninggalkan dirimu sendiri atau meninggalkanmu pada salah satu makhluk-Nya. Sesungguhnya Allah yang Maha suci telah memberi tahu bahwa Dia bersama prasangka hamba terhadap-Nya. Oleh karena itu, keluarkan dari dalam hatimu rasa takut akan kemiskinan atau butuh terhadap manusia.

Hati-hatilah kamu dari perasaan cemas terhadap masalah rezeki. Jadilah orang yang percaya pada janji Tuhanmu dan jaminan-Nya bagimu, ketika Allah swt berfirman,“ Dan tidak ada satu makhluk melata pun di bumi, melainkan Allah-lah yang memberi rezeki.” ( Q.S Hud [11]: 6)
Kamu termasuk makhluk melata maka sibukkanlah dirimu dengan permintaan-Nya, yaitu amal-amalmu untuk-Nya.

Adapun sesuatu yang telah dijamin oleh-Nya, yaitu rezeki maka sekali-sekali Tuhan tidak akan melupakanmu dalam masalah ini. Dia telah memberi tahumu bahwa sesungguhnya rezeki ada di sisi-Nya dengan beribadah kepada-Nya. Allah swt. berfirman, “ Maka mintalah rezeki dari sisi Allah, dan sembahlah Dia serta bersyukurlah kepada-Nya,” ( QS. Al-Ankabut [29]:17 ).

Apakah kamu tidak melihat bahwa Dia yang Mahasuci memberi rezeki kepada orang-orang kafir yang menyembah selain-Nya ? apakah menurut pendapatmu Dia tidak akan memberi rezeki-Nya kepada orang-orang yang beriman yang tidak menyembah selain Dia ? Dia meberi rezeki kepada orang-orang yang bermaksiat kepada-Nya dan melanggar perintah-perintah-Nya. Apakah Dia tidak akan memberi rezeki kepada orang-orang yang taat kepada-Nya, memperbanyak dzikir, dan bersyukur kepada-Nya ?

Ketahuilah, sesungguhnya tidak menjadi masalah jika kamu bergerak mencari rezeki selama melakukannya dengan cara yang dibolehkan oleh syari’at Islam. Akan tetapi, yang menjadi masalah adalah jika hati tidak dapat tenang, pikiran, kesenangan dan kegelisahannya disebabkan persoalan rezeki.

Tanda-tanda rusaknya hati seseorang adalah jika ia mencemaskan kebutuhannya pada masa yang belum terjadi, seperti hari dan bulan yang akan datang. Dan juga ucapannya, “ Jika ini habis, apakah mungkin datang selain ini ? Jika rezeki tidak datang dengan cara ini, dari mana lagi akan datang rezeki ?"

Masalah melepaskan diri dari penyebab dan keterikatan dengan sebab, merupakan dua kedudukan yang diberikan oleh Allah kepada Hamba-hamba-Nya yang dikehendaki. Seseorang yang berada pada kedudukan lepas dari sebab-sebab maka ia harus memiliki keyakinan yang kuat, dada yang lapang dan selalu senantiasa beribadah. Adapun seseorang yang diletakkan oleh Allah pada kedudukan terikat dengan sebab-sebab maka ia harus bertakwa kepada Allah pada kehidupannya dan bersandar kepada Allah, tidak selain-Nya.

Hati-hatilah dari kesibukkan atas rezeki dan melupakan perbuatan taat kepada-Nya. Kadang-kadang muncul pada seorang murid lintasan-lintasan tentang kecemasan masalah rezeki atau sifat beramal karena menginginkan pujian makhluk dan lain-lainnya. Hal seperti itu bukanlah merupakan suatu yang hina atau berdosa bila ia membencinya dan berusaha menghilangkan dari hatinya."

*Sumber : Buku Jalan menuju taqwa terjemah dari Kitab Adab Suluk al-Murid karya Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad

Share on Google Plus

About roslanTv Tarekat

Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.

0 comments:

Catat Ulasan