Belajar Tauhid dari Iblis
Belajar Tauhid dari Iblis
Iblis yang mengatakan Bahwa Iblis terbuat dari Api dan Adam dari Tanah, sehingga ia enggan bersujud. Itu hanya "simbolik".
Iblis dengan Pengetahuan Tertingginya yang diberikan oleh Allah, mustahil mempersalahkan hal-hal fisik jasadi semacam itu...
Melalui Cermin Iblis, sebetulnya Allah sedang mengajarkan Manusia tentang "bahaya ego" dan "kesombongan" akibat kesadaran rendah..
Disisi lain Allah mengajari para Malaikat tentang "Keyakinan Murni" ala Iblis...
Disisi lain lagi, melalui para Malaikat, Allah mengajarkan ke-Shalehan pada Manusia..
Alhasil sesungguhnya Iblis merupakan Guru yang mengajarkan ke-Shalehan pada para Malaikat dan para Malaikat mengajarkan keShalehan itu pada Manusia...
Pada saat yang sama, Iblis mempertunjukan jalan keburukan pada manusia, agar manusia
menghindarinya...
Tampaknya bertentangan, ibarat kain bagus yang ditenun diatas bahan yang kasar...
Dengan kata lain, inilah yang menurut Al-Hallaj ini penuh makna...
Bersujud kepada Adam bukanlah perintah, melainkan Ujian..
Iblis mengetahui hal ini melalui bisikan Allah lewat Nuraninya...dan Al Hallaj mengakui Iblis sebagai satu "Kesejatian"...
Begitu pula Muhammad.... simbolik bagi para Nabi, Sahabat, Tabi'in dan para Wali. Mereka adalah perangkat ILLAHI.
Sebagaimana Iblis d uji.... Begitu juga Baginda Nabi Muhammad pernah mengalami ujian yang serupa...
Baginda diperintahkanNya ,: Lihatlah,,,
Baginda tidak mengeluh, tidak berputar ke kanan, tidak pula ke kiri..( Beliau tau bahwa Dia bersemayam di Dalam Diri...)
.... Jangan mengkambing hitamkan Iblis atas perilaku buruk...
Manusia harus benar-benar mandiri dan bertanggung jawab sendiri untuk memilih jalan yang Baik atau Buruk...
Baik dan Buruk hanyalah "Refleksi" Kebenaran..
Dan Allah di atas Baik dan Buruk..
Allah di atas Cahaya dan Kegelapan..
Nur 'ala Nur...
Allah itu Cahaya di atas Cahaya...
"Manis nya HAWA NAFSU yg ada dalam HATI,,adalah penyakit yg sulit di sembuhkan."
Hati itu tempat bertahtanya iman dan makrifat nya keyakinan,,dan semua ini adalah obat bagi penyakit yg di akibatkan oleh hawa nafsu dan syahwat...akan tetapi apabila penyakit seperti ini telah menjalar ke hati maka tidak ada lagi tempat pengobatan nya sukar pengobatan dan sulit utk sembuh..
Hawa nafsu dan syahwat badani termasuk penyakit hati yg sering menghinggapi manusia.
Apabila hawa nafsu itu telah masuk dan menusuk hati,,maka rusaklah hati,dan apabila di biarkan saja hati akan membusuk dan sukar di sembuhkan..DOSA karena hawa nafsu itu ibarat setetes kotoran yg jatuh di atas lembaran hati manusia,apabila tdk di cegah tetesan DOSA itu lama kelamaan akan menutup seluruh permukaan hati,maka gelap lah hati,cahaya iman akan tertutup karena sdh di penuhi oleh kegelapan DOSA dan Hawa Nafsu.
Hawa Nafsu Syahwat memang selalu mengajak kejelekan ia akan menghinggapi manusia,ketika jiwa yg kosong dari iman dan dzikir..
Menjaga dan memelihara kebersihan Hati adalah sifat orang beriman dan para hamba yg soleh..Hati adalah cahaya dalam diri manusia,hati adalah pelita kehidupan manusia beriman.Jagalah jangan sampai pelita yg sedang bercahaya itu redup..jikalau cahaya pelita hati itu redup, itu bertanda hati sedang sakit..Cepatlah di obati,kendalikan hawa nafsu amarah itu dan belokan ke nafsu mutmainah(tenang/baik)Ketika pelita hati sedang redup dekati ALLAH tingkatkan ibadah dan dzikir kita jauhilah perkara syubhat dan dosa dosa walaupun sekecil biji sawi,,penuhi kembali hati dgn siraman iman dan dzikrullah itu satu satu nya obat HATI...Cepat keluarkan dan usir nafsu syahwat itu dari dalam hati..bentengilah dgn iman dan dzikir yg tidak putus putus...
Syeh Ataillah mengingatkan "Tidak lah nafsu syahwat itu dapat dikeluarkan dari dalam Hati,,kecuali adanya rasa takut yg mengetarkan dan rasa rindu yg mengelisahkan."
Takut yg mengetarkan hati manusia dan menggoncangkan jiwa para manusia ialah ketakutan yg akan menimpa di hari akherat dan siksa ALLAH di dunia..karena membiarkan hati di gerogoti oleh hawa nafsu sehingga jiwa menjadi merana dan tak berdaya...
Santun siang sahabat fillah.
HAKIKAT INSAN (Mengenal Diri )
0 comments:
Catat Ulasan