Siapakah diri ini sebenarnya ??? Sebab ada diri di dalam diri...
KHUSUS TENTANG BATHIN
Pengertian BATHIN berbeda dengan pengertian HATI....
HATI adalah organ tubuh, sifatnya kongkrit...
BATHIN adalah sesuatu yang abstrak (Go'ib) di dalam diri, namun di ketahui adanya...
BATHIN adalah ASLI CAHAYA MUHAMMAD, tiada berubah bentuk ataupun rupa sedikitpun jua, dia adalah sebuah ruangan yang maha luas, tiada di temukan batasnya....
Lalu apa perbedaan dan persamaan antara bathin dengan ruangan yang maha luas yang bernama cahaya Muhammad ???
Kenapa ada sebutan bathin, dan kenapa ada sebutan cahaya Muhammad???, padahal keduanya adalah satu adanya, satu sifatnya dan satu keadaannya....
Untuk memahami hal itu akan di berikan contoh sebagai berikut:...
seumpama ada sebuah ruangan yang luas...
Dalam ruangan itu di letakan sebuah meja, maka terbentuklah sebuah ruangan baru yang di beri nama Kolong...
Kolong terlihat ada, karena ada meja...
Bila Meja di angkat, maka kolong menghilang, yang terlihat kembali adalah ruangan yang luas....
Ruangan yang luas itu adalah cahaya Muhammad, yang di ibaratkan seperti laut tampa batas...
Yang di umpamakan sebagai Meja adalah HATI kita...
Yang di umpamakan sebagai kolong adalah BATHIN kita....
Bila HATI di hilangkan, maka BATHIN akan hilang, yang terlihat adalah ruang yang maha luas, itulah cahaya Muhammad yang di umpamakan seperti laut tampa bathas...
Tiada beda antara BATHIN dengan CAHAYA MUHAMMAD, adapun lain sebutan karena ada HATI yang terlihat membentuk ruangan baru, seumpama Meja membentuk Kolong...
Bathin adalah Cahaya Muhammad, itulah Surga Allah yang abadi tempat kita kembali nanti....
Jangan memandang bathimu sebagai ruangan kecil seperti kolong meja, namun sesungguhnya bathinmu adalah ruangan yang maha kuas, itulah Surga Allah yang melebihi luasnya langit dan Bumi....
Surga adalah goib, sebagaimana goibnya bathin, namun kita mengetahuinya dengan jelas akan keberadaan Surga itu...
Jangan mengotori bathin, sebab akan gelap perjalananmu menuju ke tempatmu kembali nanti....
Pintu Surga itu tidak pernah di tutup, sebagaimana Allah tidak pernah menutup pintu hati kita untuk melihat bathin...
Namun kita jualah yang menutup pintu hati, sehingga tidak mampu lagi melihat bathin, sebagai tempat untuk kembali..
0 comments:
Catat Ulasan