"ASYHADU AN LAA ILAHA ILLA ALLAH"


HAKIKAT 2 KALIMAH SYAHADAT*
"ASYHADU AN LAA ILAHA ILLA ALLAH"
Ini merupakan Syahadat Tauhid atau Hakikat keTuhanan.
Yaitu Diri Batin manusia (Rohani)
"WAASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASULALLAH"
Ini merupakan Syahadat Rasul atau Hakikat keRasulan.
Yaitu Diri Zahir manusia (Jasmani)
Diri Batin (Rohani) adalah sebenar-benarnya Diri yang menyatakan "Rahasia Allah swt".
Untuk menyatakan Diri Rahasia Allah adalah Diri Zahir manusia.
Sedangkan...
Kata Muhammad pada Syahadat Rasul mengandungi erti iaitu, Diri Zahir manusia yang menanggung Rahasia Allah swt.
Kejadian manusia adalah satu-satunya kejadian yang paling rapi (QS At'tin : 4)
Kemulian manusia kerana manusialah yang sanggup menanggung Rahasia Allah (QS AL-Ahzab : 72)
Dan kerana firman Allah swt dalam surah AL-Ahzab : 72 inilah kita mengucapkan;
"ASYHADU AN LAA ILHA ILLA ALLAH WAASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASULALLAH"
Yang ertinya...
"Aku bersaksi dengan diriku sendiri bahawa tiada yang nyata pada diriku sendiri hanya Allah semata-mata dengan tubuh zahirku sebagai tempat menanggung Rahasia Allah dan Aku akan menjaganya buat selamanya"
Hai zahirku yang Aku cintai. Maha suci Aku bersama engkau jikalau engkau berada didalam Aku, maka lenyaplah engkau didalam Kosong.
Maka berkatalah Nabi saw;
"Ikuti Aku... ikuti Aku... Kalau engkau tiada mengikuti Aku maka engkau adalah sesat"
Sebab itu Aku ajarkan Kalimah Tauhid;
"LAA ILLAHA ILLALLAH"
Sebab itulah Aku ajarkan Kalimah Syahadat;
"ANNA MUHAMMADAR RASULALLAH"
Jikalau engkau itu berpegang pada kedua-duanya maka selamatlah engkau dunia dan akhirat. Dan engkau didalam Mukmin yang sebenar-benarnya.
Ingatlah bahawasanya Kalimat Tauhid itu ialah Maqam Roh yang tiada lupa ia kepada yang menjadikannya setiap saat. Maka engkau itu rindu selalu kepadaKu yang menjadikan semesta alam.
Itulah yang disebut engkau bertubuh "NURULLAH". Itulah yang disebut lenyap denganKu.
Ingatlah juga bahawasanya sesungguhnya asal engkau yang Aku jadikan mula-mula adalah satu Rahasia Nur. Yang disebut "Nur Dzat".
Nur Dzat menjadi Diri, kemudian Diri engkau Ghaib didalam "Nur Allah". Kemudian Ghaib lagi yang disebut Kosong.
Kemudian berkata didalam "Kun". Kun itulah yang di sebut "ALIF". Alif itulah yang di sebut Diri. Maka Ghaiblah Alif itu menjadi "Laisa". Lalu berkatalah ia "HAQ".
Yang Haq itulah yang disebut tiada berwujud dan tiada bernama. Maka itu yang dinamakan Allah. Sebab itu bukan diluar bukan didalam. Sehingga meliputi Diri semesta sekalian alam.
Oleh itu "Laisa" lah didalam Diri engkau itu. Jikalau engkau mengenalkan Aku. Maka engkau itu adalah didalam kalimahKu.
Sesudah engkau didalam kalimahKu. Maka engkau itu bertubuh Syahadat. Sesudah bernama Syahadat. Maka engkau itu bernama "Muhammad"
Jikalau engkau sudah bernama Muhammad zahirnya maka Batinnya itu bernama "Ahmad"
Sesudah bernama Ahmad. Maka engkau itu Ghaib dengn "HU", Maka Allah lah segalanya. Engkau dengarkan bunyi didalam tubuh engkau yang berbunyi Wujud Dzat.
Wujud itu berbunyi "HU", dan "ZAT" itu berbunyi Allah. Oleh itu yang bunyi hanya "Kosong".
Maka Kosong itu maknanya Fana hanya Dirikulah yang "ADA". Yang berserta melihat dan mendengar, semua lenyaplah didalam Kosong.

( Syeh Haqtullah )

Share on Google Plus

About roslanTv Tarekat

Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.

0 comments:

Catat Ulasan