Lafaz LAA ILAA HAILLALLAH...


Lafaz LAA ILAA HAILLALLAH...

MUHAMMAD RASULULLAH...
Adalah HAKIKAT HIDUP YANG MENGHIDUPKAN...
Allah itu sudah tersedia adaNya...
Tapi kepada siapakah Allah ingin memperkenalkan dirinya sebagai Allah, kalau bukan kepada "MANUSIA"...
Maka diciptakanlah Manusia itu agar dapatlah diperkenalkan akan diriNya yang bernama Allah...
Setelah terciptanya akan diri Manusia yang asalnya dari NUR yang diberi nama NUR MUHAMMAD, yang dijadikan Allah secara batin lalu ditiupkan RUH yang terbit dari NUR MUHAMMAD itu, kemudian masuk ke dalam jasad (ADAM)..
Terbentuklah wujud Manusia sejak bermulanya ADAM (jasad), hinggalah ke generasi sekarang ini dan berterusanlah hidupnya manusia hingga akhir suatu ketika nanti..
Dari asal kejadian sejak dari azali, jika difahami dan diamati antara Allah dan Manusia itu saling perlu dan memerlukan antara satu sama lain...
Allah memerlukan "MANUSIA" bagi menyatakan Dialah TUHAN yang bernama ALLAH...
Tanpa Manusia tidak dapatlah Allah menyatakan tentang DiriNya...
Manusia pula memang memerlukan Dzat Allah sebagai melengkapkan suatu penzahiran tentang dirinya adalah hamba kepada Allah, dengan tiada daya upaya sedikitpun jika tanpa Kodrat dan Iradat Allah yang memberikan Dzat itu kepadanya...
Secara ringkas inilah dinamakan kebergantungan antara satu sama lain antara Manusia dan Allah yang saling memerlukan untuk menyatakan akan siapa diriNya..
Di sinilah bermulanya HIDUP YANG MENGHIDUPKAN...
Allah memerlukan Manusia...dan Manusia memerlukan Allah..
Ruh memerlukan Jasad...dan Jasad pula memerlukan Ruh..
Batin memerlukan Zahir...dan Zahir pula memerlukan Batin...
Inilah FITRAH kejadian dalam hidup yang menghidupkan...
Inilah yang berterusan hingga sampai nanti hakikat antara Manusia dan Allah itu...
Inilah kebergantungan yang tidak akan tamat selagi ada hayat pada hidup makhluk yang bernama Manusia itu...
Maka Memuji-mujilah akan antara Dzat Allah dan Sifat Manusia sebagai meneruskan penghidupan ini...
Dzat yang senantiasa memuji-muji akan Sifat...
Dan Sifat yang memuji-muji akan Dzat tanpa hentinya...
Semuanya berjalan serentak dan seiring lantaran antara kedua-duanya saling memerlukan satu sama lain...
Tanpa Puji memuji maka terputuslah sebuah kehidupan karena tidak lagi seiring...
Segala Puji memuji itu pula terzahir atas diri manusia yang memerlukan nafas untuk hidup, yang mana nafas yang batin itu diperlukan untuk keluar masuk dalam pernafasan sehari-hari tanpa henti dan saling bergantungan...
Terputusnya Nafas maka terputuslah jua penghidupan...
Tanpa keluar dan masuk Nafas maka hilanglah "HAYAT"...
Inilah yang sebenar-benarnya dikatakan Allah menzahirkan diriNya dengan DzatNya kepada penzahiran diri "JASAD MUHAMMAD"...
Bermakna setiap wujud Diri Manusia itu, adalah WujudNya Muhammad atas setiap darinya...
Dan diutuskan pula Muhammad Rasulullah SAW sebagai penyampai kepada apa yang menjadi amanah Allah untuk disampaikan kepada setiap Manusia...
Rasulullah ini lah yang menjadi utusan Allah atas setiap wahyu yang akan diturunkan secara terus kepada Rasulullah...
Dengan ini terbuktilah bahwa setiap kenyataan atas lafaz DUA KALIMAH SYAHADAH itu adalah suatu penyaksian tentang Hakikat Allah dan Muhammad...
Yang mana hanya Muhammad Rasulullah saja yang mampu menyatakan apakah maksud sebenar atas Penyaksian Syahadah itu...
Kenapa ada 2 pada kalimah itu?
Carilah rahasia di balik maksud itu...
Apakah hubungan dan keterkaitan antara Muhammad Awal dan Muhammad Akhir?
Carilah akan maksud itu?
Kenalilah Diri, barulah Kenal akan Allah...
Cari Muhammad dalam Diri maka kenal lah akan Allah...
Yakinilah apa yang dikatakan Allah itu Muhammad, dan Muhammad itu Allah...
Namun Muhammad tetap Muhammad dan Allah tetap Allah...
Setelah Kenal-mengenal akan Muhammad dan Allah pada diri maka KENAL lah sudah akan Allah...
Lengkaplah sudah akan sebuah penyaksian yang telah MUHAMMAD berikan penjelasan, antara ALLAH DAN MUHAMMAD itu tiada terpisah...
Begitulah hubungan atas setiap diri Insan yang berhubungan dengan insan yang lain...
Semuanya memerlukan kebergantungan dalam mewujudkan Allah dan Muhammad ini atas diri masing-masing bagi yang Hidup dan menghidupkan yang lain..
Jika hanya satu pihak saja yang Wujud..pasti yang hidup tidak akan mampu menghidupkan yang lain..
ALLAH ITU MUHAMMAD...
MUHAMMAD ITU ALLAH...
NAMUN MUHAMMAD TETAP MUHAMMAD...
ALLAH TETAP JUA ALLAH...
Tidak beranjak walau sedikit pun atas kedudukan diri masing-masing...
Inilah puncak MA'RIFATULLAH itu..

Edi Anshori
Share on Google Plus

About roslanTv Tarekat

Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.

0 comments:

Catat Ulasan