Maka
sadarilah wahai saudaraku, jangan sampai kita memberi peluang atau jalan bagi
syaithan dengan berbuaat kemaksiatan dan meninggalkan kewajiban beribadah
kepada Allah SWT, karena perbuatan itu sama halnya merugikan kita sendiri, mulai dari
dunia ini sampai diakhirat nanti. (Oleh Buyadzul)
Apabila manusia itu sendiri sudah menyeleweng dari jalan yang
digariskan yang diridhai oleh Allah SWT, maka Allah akan menghukum orang itu
dengan mengkokohkan kedudukan syaithan dalam hatinya dan syaitan itu lalu
mengajaknya untuk mengarah kejurusan kejahatan, keburukan dan kerusakan, baik dalam setiap ucapan atau setiap perbuatan.
Dalam hal ini Allah SWT berfiman:
“Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran
Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan (yang
menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.
Dan sesungguhnya
syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan
mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk.
Sehingga apabila
orang-orang yang berpaling itu datang kepada kami (di hari kiamat) dia berkata:
"Aduhai, semoga (jarak) antaraku dan kamu seperti jarak antara masyrik dan
maghrib, maka syaitan itu adalah sejahat-jahat teman (yang menyertai
manusia)".
(Harapanmu itu) sekali-kali tidak akan memberi
manfaat kepadamu di hari itu karena kamu telah menganiaya (dirimu sendiri).
Sesungguhnya kamu bersekutu dalam azab itu”.
(QS. Zukhruf : 36-39).
Dengan
terus-menerus bergelimang dalam kecurangan dan kesesatan, maka syaithanpun
dapat berkuasa seorang manusia yang melakukannya itu. Ia dapat dipengaruhi dan
ditekan secara sempurna, dapat diperintah sekehendak syaithan itu, sehingga
manusia tersebut dapat menjelmakan dirinya sebagai salah satu seorang tentara
dari Iblis pula atau setidaknya merupakan anggota setia dari persatuan syaithan
Laknatullah.
Disaat
manusia itu sudah mencapai tingkat seperti yang diatas maka sampailah ia kepada
derajat yang terendah. Maka nyatalah ia mengalami kemerosotan dalam bidang
kerohanian menjadi manusia yang paling kufur yang seharusnya dibuat cemerlang
dan bersinar terang.
Dalam
tingkatan sedemikian itu, maka kekuasaan kebathilan akan menanjak
setinggi-tingginya, hukum rimba akan merajalela mengusai mayarakat dan kehidupan,
setiap orang akan melanggar hak orang sebaimana lazimnya dilakukan oleh
binatang-binatang terhadap mangsanya. Jikalau ini sudah terlaksana, maka
manusia yang semula merupakan seindah-indah makhluk yang diciptakan Allah,
akhirnya merupakan alat untuk menimbulkan kehancuran, kebinasaan, kecelakaan,
kejahatan dan kerusakan.
Maka
sadarilah wahai saudaraku, jangan sampai kita memberi peluang atau jalan bagi
syaithan dengan berbuaat kemaksiatan dan meninggalkan kewajiban beribadah
kepada Allah SWT, karena perbuatan itu sama halnya merugikan kita mulai dari
dunia ini sampai diakhirat nanti. Na’uzubillahiminzalik.
(Kitab Aqidah Islam Sayid Sabiq)
0 comments:
Catat Ulasan