Syekh Abdul Qodir al-Jailani: Karomah yang Lahir dari Keikhlasan

 


Syekh Abdul Qodir al-Jailani: Karomah yang Lahir dari Keikhlasan
Syekh Abdul Qodir al-Jailani رحمه الله lahir di Jilan (Iran) pada tahun 470 H. Sejak kecil, hidupnya telah dipenuhi tanda-tanda ketakwaan. Namun para ulama menegaskan, kemuliaan beliau bukan karena karomahnya, melainkan karena ilmu, amal, dan kejujuran yang lurus.
- Karomah Pertama: Kejujuran Sejak Kecil
Saat masih remaja dan hendak berangkat menuntut ilmu ke Baghdad, ibunya menjahitkan 40 dinar emas di bajunya dan berwasiat:
“Wahai anakku, jangan pernah berbohong.”
Di tengah perjalanan, rombongan diserang perampok. Ketika ditanya apakah ia membawa harta, Syekh Abdul Qodir kecil menjawab jujur. Kejujuran itu mengguncang hati pemimpin perampok hingga mereka bertobat.
Ini bukan sihir, tapi karomah akhlak.
- Karomah di Baghdad: Bertahun-Tahun Menahan Lapar
Di Baghdad, beliau hidup sangat miskin.
Diriwayatkan, beliau bertahun-tahun menahan lapar, tidur di reruntuhan, dan tidak meminta-minta.
Suatu hari, ketika kelaparan amat sangat, beliau hampir jatuh pingsan. Namun justru saat itu, Allah bukakan pintu rezeki tanpa ia meminta. Para ulama mengatakan:
“Barang siapa bersabar karena Allah, Allah akan mencukupinya dengan cara yang tak disangka.”
QS. At-Talaq: 3
"Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka."
- Ujian Setan Berwujud Cahaya
Salah satu kisah masyhur, Syekh Abdul Qodir pernah didatangi cahaya yang berkata:
“Wahai Abdul Qodir, aku adalah Tuhanmu. Aku telah menghalalkan yang haram bagimu.”
Beliau tidak terpesona. Dengan ilmu, ia menjawab:
“Diamlah! Engkau adalah setan. Allah tidak memerintahkan kemaksiatan.”
Cahaya itu lenyap. Setan mengakui:
“Dengan ilmumu, engkau selamat. Banyak ahli ibadah tertipu sepertimu.”
• Karomah sejati adalah selamat dari tipu daya setan.
- Karomah Menyembunyikan Diri
Syekh Abdul Qodir sangat takut terkenal. Jika terjadi kejadian luar biasa, beliau menyembunyikannya. Ia berkata:
“Karomah itu fitnah. Istiqamah lebih aku cintai.”
Para ulama berkata:
“Karomah terbesar adalah tetap taat sampai mati.”
- Teguran Keras kepada Penguasa Zalim
Syekh Abdul Qodir dikenal berani menegur penguasa zalim tanpa takut kehilangan dunia. Dalam satu khutbah, ia berkata:
“Kalian makan harta haram, lalu berharap doa dikabulkan?”
Anehnya, para penguasa justru menangis dan bertobat. Ini karomah keberanian karena Allah.
- Doa untuk Orang yang Menghinanya
Suatu hari, seseorang menghina beliau di depan umum. Murid-murid marah. Namun Syekh Abdul Qodir justru berdoa:
“Ya Allah, jika ia benar, ampunilah aku. Jika aku benar, ampunilah dia.”
• Karomah terbesar: hati yang lapang.
- Menangis Takut Akhir Hidup
Meski dikenal sebagai wali besar, Syekh Abdul Qodir sering menangis dan berkata:
“Aku takut kepada akhir hidupku.”
Ini membuktikan bahwa karomah tidak membuatnya sombong, justru semakin takut kepada Allah.
- Wafat dengan Kalimat Tauhid
Saat wafat, lisannya terus berdzikir:
“La ilaha illallah…”
Para murid menangis. Seorang wali besar pergi, meninggalkan pelajaran bahwa:
Karomah bukan untuk dipamerkan, tapi untuk menambah takut kepada Allah.
- Hikmah Besar dari Kisah Syekh Abdul Qodir
• Karomah sejati adalah kejujuran, kesabaran, dan istiqamah
• Ilmu adalah pelindung dari tipu daya setan
• Takut kepada Allah lebih utama daripada dipuji manusia
• Wali Allah tidak merasa aman dari dosa

Sumber dari Pena Aswaja
Share on Google Plus

About roslanTv Tarekat

Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.

0 comments:

Catat Ulasan