MURSYID/GURU PEMBIMBING/WASILAH KEPADA ALLAH

 



MURSYID/GURU PEMBIMBING / WASILAH KEPADA ALLAH
Maulana Syekh Adnan bercerita:
Zaman dahulu ada seorang Mufti terpelajar, yang meskipun bertahun-tahun mengajarkan Islam namun jiwanya merasa kosong dan hampa dari nilai-nilai spiritual.
Dia memohon pada Allah SWT agar memberi petunjuk dan membimbingnya kepada jalan ilmu yang hakiki yaitu ilmu tentang rasa.
Hingga datang suatu petunjuk dan jalan untuk datang pada seorang mursyid/guru rohani beraliran Naqsyabandiyah.
Dengan merendahkan diri dia datang dan meminta untuk diterima menjadi murid Sang Mursyid.
Singkat cerita, dia diterima dan mulai mengikuti seluruh rangkaian pengajaran mursyidnya dengan ikhlas dan tekun.
Suatu hari dalam suatu perjalanan, mereka berdua menghadapi kesulitan yang tak terduga, mereka hendak menyeberang sungai menghadiri suatu kegiatan.
Namun, keduanya terlambat tiba di tepi sungai, sementara kapal terakhir telah berangkat berlayar menuju seberang, sedangkan kapal berikutnya masih menunggu beberapa jam untuk berlabuh.
Mengetahui hal itu sang Mursyid gelisah karena ia memiliki agenda mendesak dan tidak dapat ditunda untuk segera menghadiri kegiatan penting di seberang sungai.
Sang Mursyid berkata pada muridnya:
"Dengan izin Allah SWT, kita terpaksa tetap berjalan menyeberangi sungai ini, kuharap engkau berdirilah di belakangku, dan selama kita berjalan menyeberang, kau harus mengucapkan, 'Ya Mursyidku, Ya Syeikhku.' Insya Allah dengan begitu kita akan bisa melewati sungai ini dan sampai di seberang sana tepat waktu."
Maka keduanyapun mulai berjalan dan menyeberangi sungai dengan berjalan di atas air seperti berjalan saat di daratan.
Sesuai perintahnya sang murid mengucapkan, "Ya Mursyidku, Ya Syeikhku."
Sementara sang Mursyid mengucapkan, "Ya Allah, Ya Rabby."
Pada saat itulah, setan datang menghampiri dan membisikan sesuatu kepada sang murid
"Hai murid yang terpelajar, engkau sedang berbuat syirik! Engkau telah menyekutukan-Nya dengan menyebut mursyidmu di atas Allah! Lihatlah dirimu, bertahun-tahun engkau belajar dan mengajar, namun sekarang engkau memohon pertolongan dan perlindungan kepada selain Allah SWT, kau kemanakan imanmu? Cobalah dengarkan dan perhatikan, Mursyidmu sendiri berbuat benar, dia tetap memohon dan bergantung hanya pada Allah SWT, sementara dirimu malah bergantung pada Mursyidmu!"
Terkejut dengan nasehat yang tampaknya benar ini, hati sang murid mulai goyah, dia mencoba mendengarkan dengan baik-baik dan meneliti apa yang diucapkan mursyidnya itu dan sungguh mendapati mursyidnya benar-benar memohon pada Allah SWT.
Dia mulai meragukan perbuatannya, apakah perbuatannya ini termasuk syirik atau bukan, terjadi pertentangan
hebat
dalam pikiran dan hatinya.
Ketika yakin apa yang telah dilakukannya adalah salah, dia segera mengganti ucapannya dengan "Ya Allah, Ya Rabby."
Begitu dia melakukan hal tersebut, langsung terjebur dan tenggelam ke dalam sungai hingga terseret arus yang cukup deras, terlintas dibenaknya pasti dia akan mati tenggelam.
Saat itulah tiba-tiba dia merasa tangan mursyidnya menggapai tubuhnya dan menariknya ke atas permukaan, basah kuyup sekujur tubuhnya, dia ditarik ke pinggir sungai.
Sang Mursyid kemudian berkata pada muridnya, "Anakku, aku tahu apa yang dibisikkan setan padamu, ketika engkau memohon langsung kepada Allah, Dia (Allah) tidak mengabulkannya karena 70.000 hijab yang menjadi penghalang antara engkau dan Dia (Allah), sementara aku tiada penghalang dengan-Nya, sehingga ketika aku meminta pada-Nya, Dia mengabulkan dan ketika Dia (Allah) menurunkan pertolongan padaku, engkau pun mendapatkan pertolongan itu, selama engkau terikat dan terhubung denganku."
“Menemukan Guru Mursyid itu lebih mudah menemukan sebatang jarum yang disembunyikan di padang pasir yang gelap gulita”.
-- Imam al-Ghazali
[ Sumber dari FB ]



Share on Google Plus

About roslanTv Tarekat

Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.

0 comments:

Catat Ulasan