KUNCI UNTUK SAMPAI

 


KUNCI UNTUK SAMPAI

AKAL itu adalah NUR (jika tidak di pengaruhi oleh NAFSU).
AKAL Yang sudah di Dominasi NAFSU maka akan menjadi HAWA NAFSU, Yaitu SANGKA PIKIRAN Yang berdasarkan NALURI KEINGINAN,... Ciri Khas-nya menyukai Yang Enak enak berdasarkan SELERA.
Sebenarnya PERANG dalam DIRI MANUSIA itu adalah PERANG antara AKAL dan NAFSU... Dan kebanyakan MANUSIA... KALAH.. kecuali mereka Yang DI TOLONG TUHAN (Dengan NUR-NYA, maka AKAL Akan NAIK DIMENSI-NYA Masuk ke DIMENSI RUH.. Maka di sebut RUHANI ""Mati sebelum Mati"").
Jika AKAL Yang Kalah, maka MANUSIA-NYA akan menjalani hidup berdasar-kan HAWA NAFSU, Menyukai KESENANGAN DUNIA Yang sebenarnya hanyalah HAYALAN2 KEINGINAN.

KUNCI UNTUK SAMPAI
Banyak sekali kisah kisah para wali bahkan para nabi.. untuk menuju kepada Allah dengan jalan cepat
Kisah kisah ini bisa kita jadikan patokan kuat..
Untuk menjadi kan Dalil bagi akal yg rendah..
Hanya dengan kehidupan Zuhud dari dunia
Syeh Abdul Qodir Al-Jaelani sendiri sampaikan berpuluhan tahun menggelandangkan dirinya untuk Menempa dirinya sendiri.
Imam Al-Ghazali juga sebegitu, Syeh Hassan Syadzili juga hidup Zuhud didalam gua-gua selama puluhan tahun,
Wali-Wali Songo, seperti Sunan Kalijaga juga Bertapa bertahun-tahun lamanya.
Banyak lagi contoh-contoh yang lainnya boleh kita ambil Iktibar dan Pelajaran daripadanya.
Rasanya kesemua yang dilakukan oleh mereka-mereka itu sudah mewakili sebuah gambaran bahawa untuk menuju kepada Allah SWT itu memanglah sangat-sangat sulit sekali, ibarat jatuh dan bangun, mendaki dan terus mendaki dan sangat-sangatlah berat !
Lalu sebaiknya, hendaklah kita mulainya dengan membuat sebuah perbandingan ringan dengan "Pelakuan Diri Sendiri" terlebih dahulu,
Sama atau tidak Pelakuannya Para Auliya tersebut dengan kita ?
Sedangkan kita sendiri pun masih banyak makan, banyak tidur, banyak bicara yang tidak bermanfaat, banyak dosa dan membabi buta...
Lihatlah dahulu Proses Penempaan pada dirimu sendiri, nanti akan kamu faham seberapa kuatnya kamu Tertempa, begitulah juga dengan pencapaianmu didalam Menuju-Nya.
Sunan Kalijaga selama 3 tahun tidak pernah berganjak daripada tempat duduknya, hanya kerana untuk menjalankan titah Gurunya menjaga sebatang tongkat sahaja !
Sunan Gersik pula tidak pernah berganjak selama 3 tahun daripada tempatnya Bersujud, hanya kerana untuk menjaga titah Gurunya sahaja !
Mengertilah kita, bahawa didalam Keistiqomahan menjaga segala TITAH dan ADAB BERGURU, itulah disebutkan sebagai Al-Madad yang DIWARISI daripada seorang Guru Mursyid kepada muridnya.
Ilmu DIWARISI dengan secara sempurna...
Demikianlah caranya ILMU daripada seorang Guru Mursyid boleh kita serap kesempurnaannya.

[ Sumber dari Ashabul Kahfi ]
Share on Google Plus

About roslanTv Tarekat

Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.

0 comments:

Catat Ulasan