Wahdatul wujud Ibnu Arabi

 



Wahdatul wujud Ibnu Arabi .,.
Wahdah al-wujud berarti kesatuan wujud (unity of existence), maksudnya seluruh yang ada walaupun ia nampak, sebenarnya tidak ada dan keberadaannya tergantung pada Tuhan sang pencipta. Yang nampak hanya bayang-bayang dari yang satu (Tuhan). Seandainya Tuhan tidak ada yang merupakan sumber bayang-bayang, maka yang lain pun tidak ada karena seluruh alam itu tidak memiliki wujud dan yang sebenarnya memiliki wujud hanya Tuhan. Dia wujud yang hakiki, wujud yang absolut, azali dan abadi. Jadi, wujud yang hakiki hanyalah satu dan tak berbilang.
Sedangkan fenomena berbilangnya sesuatu atau wujud dalam alam yang ditangkap oleh indra manusia hanyalah gambar-gambar atau tempat-tempat dimana sifat-sifat Allah SWT yang merupakan dzat Allah SWT sendiri menampakkan diri-Nya, atau hanya khayalan yang muncul karena keterbatasan indra dan akal. Maka, tidak ada perbedaan sama sekali antara Tuhan dengan Makhluk-Nya atau antara Pencipta dengan yang diciptakan kecuali dari sudut pandang saja.
Apabila dilihat dari sisi ke-Esaan-Nya, Dia adalah al Haq, dan jika dilihat dari sisi berbilangnya, Dia adalah makhluk. Keduanya (al-Haq dan makhluk) adalah dua nama untuk satu hakikat. Dalam kerangka wahdat al wujud, Ibnu Arabi tidak mempercayai adanya creation ex-nihilo (alam pernah diciptakan dari tidak ada pada suatu masa), yang ada hanya emanation artinya Allah SWT telah menampakkan segala sesuatu di alam dari wujud-Nya yang azali menjadi wujud yang nyata dan tampak.
Meskipun doktrin dan paham wahdatul wujud dihubungkan dengan aliran tasawuf Ibnu Arabi, tetapi doktrin yang senada dengan itu telah diajarkan oleh beberapa sufi jauh sebelumnya. Ma’ruf al-Karkhi seorang sufi terkenal di Baghdad yang hidup empat abad sebelum Ibnu Arabi, dianggap pertama kali mengungkapkan syahadat dengan kata-kata: “Tiada sesuatu pun dalam wujud kecuali Allah.” Abu al-Abbas Qassab (hidup pada abad ke-4 H) mengungkapkan kata-kata senada: “Tiada suatu pun dalam dua dunia kecuali Tuhanku. Segala sesuatu yang ada (mawjudat), segala sesuatu selain wujud-Nya adalah tiada (ma’dum).”
Sejak masa kemunculan wahdat al wujud Ibnu Arabi sampai sekarang, banyak kalangan yang berusaha menafikan atau memisahkan wahdatul wujud dari Ibnu Arabi dengan anggapan bahwa paham wahdatul wujud adalah teori materialistik dan sesat yang tidak mungkin muncul dari seorang wali Allah SWT. Teori Ibnu Arabi bukanlah wahdat al wujud matrealistis yang mengatakan bahwa wujud yang hakiki hanyalah alam yang tampak oleh indra kita, justru sebaliknya Ibnu Arabi mengatakan bahwa wujud yang hakiki adalah wujud Tuhan al Haq yang menampakkan dirinya dalam alam semesta, jadi wujud alam adalah sebatas bayang-bayang bagi wujud yang hakiki.


[ Sumber dari Raska Prayudashop ] 



Share on Google Plus

About roslanTv Tarekat

Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.

0 comments:

Catat Ulasan