ZIKIR MEMBENTUK JIWA
Bila akal mengetahui sebatas pengetahuan bagian bagian benda benda pusaka atau benda benda berkadam..
Atau bagian tulisan atau bacaan Matra
Bila ia berzikir menemukan rasa dzaud..maka pemahaman ini akan membuahkan asil yg sangat bertantangan dengan ajaran nabi Muhammad..
Pemahaman ini akan menjadi.seseorang itu dukun... paranormal... dapat .. menarik benda benda tersimpan.. menggandakan uang..
Mendatangkan kadam... dapat menyembuhkan orang sakit..dll
Begitu juga bila kita beramal selalu memandang pahala menghetong hetong pahala..
Mengkaji surga mana..di tetap kan
Pemahaman ini akan menimbulkan kan ketidak ihlasan pada jiwa bila zikir yang kita amal kan menemukan rasa..
Rasa ini lah akan membentuk jiwa yg bodoh..lemah pemahaman..yg hidup nya selalu mencari keuntungan.. dlm arti..ke tidak ihlasan
Yang benar..
Kita wajib memahami beberapa bagian ilmu
ILMU USULUDDIN ataupun ILMU TAUHID atau ILMU AQAIDUL IMAN atau ILMU SIFAT 20
ILMU FIKIH bagian hukum hukum
Setelah memahami ini tampak ada bercampur
Dengan ilmu lain yang di luar pemahaman agama..
Baru mulai lah kita berzikir dengan tata cara dlm tarekat..
Ketika zikir itu menjumpai rasa..rasa itu akan membuktikan pemahaman akal..
Dengan mata' hati yg di sebut haqqul yakin
Hakekat ilmu akan terbuka .. hakekat amal akan terlihat dengan jelas dan nyata..
Dengan ini juga akan sampai kepada Alloh
Dengan sampai yg hakiki..
Dengan melihat..
Dengan merasa kan
Dengan mengingat
Inilah cara jangan kita menjadi JAHIL didalam Soal KETUHANAN dan akan membuahkan kita JATIDIRI dan ROHANI yang akan sentiasa Bercahaya.
Lalu kita akan tumbuh membesar sepertinya Pohon yang kuat lagi kukuh, walaupun ribut kencang yang datang melanda Pohon itu.
Maka nanti, Pohon itu akan membesar dengan indah dan menjadi tempatnya orang-orang yang ingin berteduh padanya,
Dan akan mengeluarkan buah-buahan yang manis dan sedap dimakan oleh orang-orang yang tumpang berteduh di Pohonnya itu.
Jikalau kita JAHIL didalam Soal KETUHANAN.
Ketahuilah bahawa kita akan menjadi SYIRIK dan KAFIR !
Bahkan, kita akan sentiasa tersesat dan terpesong daripada LANDASAN KEBENARAN YANG HAQ disepanjang kehidupan kita.
Oleh sebab itulah, didalam persoalan TAUHID dan AKIDAH, kita tidak boleh memandang remeh, bermain-main dan hanya ambil sambil lewat sahaja.
Kerana TAUHID dan AKIDAH ini adalah melibatkan IMAN kita
[
Sumber dari Ashabul Kahfi ]
0 comments:
Catat Ulasan