MENGENAL ALLAH SWT

 


Wahai hamba.....
AKU ciptakan segala sesuatu itu untuk mu, Maka bagaimana AKU akan rela kalau engkau peruntukan dirimu bagi sesuatu itu
Sesungguhnya AKU melarang untuk menggantungkan dirimu pada sesuatu,...
Selain AKU....
AKU tidak rela engkau peruntukkan dirimu pada sesuatu, walau harapanmu akan SURGA sekalipun....
Karena sesungguhnya AKU ciptakan engkau hanya untuk KU....
Supaya engkau berada di sisi KU....
Tiada antara KU dan antara mu ANTARA.....
AKU lebih dekat kepada mu dari dirimu sendiri.....
AKU lebih dekat kepada mu dari ucapan lisan mu......
Maka pandanglah AKU,...
Karena AKU senang memandang kepada mu..

MENGENAL ALLAH SWT*
"AWALLUDIN MA'RIFATULLAH..."
Maksudnya : SEAWAL-AWALNYA BERAGAMA ITU ADALAH MENGENAL TUHANNYA TERLEBIH DAHULU...
Nabi SAW didalam Hadistnya mengatakan;
"Awal BERAGAMA adalah MA'RIFAT (MENGENAL) kepada ALLAH."
Ertinya, MENGENAL itu tersangat-sangatlah berbeza dengan hanya sekadar MENGETAHUI.
Jikalau MENGENAL sudah pastilah MENGETAHUI,
Sedangkan MENGETAHUI belum tentu lagi MENGENAL...
Sebahagian besarnya umat manusia Akhir Zaman harini yang "MENGAKU" bahawa telah MENGENAL ALLAH SWT.
Namun hakikat sebenarnya mereka itu hanyalah sekadar MENGETAHUI sahaja...
Nabi SAW pernah menyampaikan;
"Belajarlah sehingga ke Negeri Cina.”
Orang Muslim hanya memaknakannya sebagai, bahawa betapa pentingnya BELAJAR !
Akan tetapi, harapan daripada Nabi SAW dengan Hadistnya itu yang ingin ditekankan selain daripada nilai pentingnya BELAJAR adalah,
Agar kesemua umat manusia BELAJAR, MENCARI, MEMAHAMI dan akhirnya MENGENAL siapa TUHANNYA.
Sehinggalah disaat Beribadah menghadap TUHAN, umat manusia dapat mengerti bahawa siapakah yang sedang DISEMBAHNYA...
* KALAU USUL JANGAN ASAL, KALAU ASAL JANGAN USUL...
Apabila umat manusia tidak MENGENAL TUHANNYA, maka mana mungkin umat manusia boleh meyakini dengan apa yang dilakukannya ?
Hal ini sepertinya seorang pemburu yang membidik ribuan ekor burung. Yang dimana sang pemburu itu tidak Mengetahui bahawa burung yang mana akan dibidiknya.
Jikalau pun dia berani Memanah, adanya pun hanyalah kesia-siaan belaka...
Nabi SAW menyampaikan;
“Siapa yang melihat kepada sesuatu, tidak dilihatnya ALLAH didalamnya. Maka penglihatannya itu batal dan sia-sia belaka.”
Abu Bakar Siddiq;
"Tidak aku lihat sesuatu melainkan yang aku lihat ALLAH TA'ALA terlebih dahulu.”
Usman Ibnu Affan;
“Tidak aku lihat sesuatu melainkan yang aku lihat ALLAH segalanya."
Umar Ibnu Khattab;
“Tidak aku lihat sesuatu, hanya aku lihat ALLAH TA'ALA kemudiannya.“
Ali bin Abi Talib;
“Tidak aku lihat sesuatu melainkan yang aku lihat ALLAH TA'ALA didalamnya.”
"Tidak diperkenankan Ibadahnya seseorang itu apabila masih belum MELIHAT-NYA, kerana yang ada hanyalah kesia-sian belaka...”
Didalam kata Para Ulama terdahulu yang telah menyampaikan, bahawa;
“Siapa MENGENAL DIRINYA maka MENGENAL ia akan TUHANNYA.”
Dan didalam kata yang lainnya adalah sebagai berikut;
“Maka barangsiapa MENGENAL DIRINYA yang BINASA, nescaya DIKENALILAH TUHANNYA yang KEKAL.”
Nabi SAW dan Para Sahabat telah menghimbau secara tidak langsung kepada kita semua untuk “BERJALAN” dan "MENCARI".
Tidak hanya menerima “MATANG” ataupun dengan secara instant (Segera)...
Hal-hal yang instant itu tentu kesemuanya umat manusia akan dapat memahaminya, tetapi masih belum tentu dapat menyembuhkan Hatinya dan masih belum tentu baik buat dirinya sendiri !
“Itukan Nabi, itukan Para Sahabat, itukan Para Waliyullah”,
“Kita berbeza ?!, kitakan hanyalah manusia biasa.”
Itu adalah sedikit jawapan daripada orang-orang yang menutup dirinya sendiri dengan CAHAYA TUHAN !
TUHAN telah memerintahkan secara jelas untuk menjadi ISLAM dengan secara KAFFAH (MENYELURUH) didalam Surah Al-Baqarah;
"Hai orang-orang yang BERIMAN, masuklah kamu kedalam ISLAM KESELURUHAN, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah Syaitan. Sesungguhnya Syaitan itu musuh yang nyata bagimu."
(QS. Al-Baqarah : 208)
"...Dan janganlah kamu turuti langkah-langkah Syaitan..."
Jadi bagi umat manusia yang tidak mahu "BERJALAN" untuk "MENCARI" sehinggalah MENGENALI TUHANNYA.
Maka umat manusia tersebut hakikatnya telahpun mengikuti langkah-langkahnya Syaitan !
Didalam ISLAM, setiap pemeluknya telah terdapat dua tiang sebagai penyandar Keyakinannya, RUKUN ISLAM dan RUKUN IMAN.
Didalam RUKUN ISLAM yang pertama adalah Mengucapkan DUA KALIMAT SYAHADAT, iaitu;
"AKU BERSAKSI TIADA TUHAN SELAIN ALLAH DAN AKU BERSAKSI BAHAWA MUHAMMAD ADALAH UTUSAN ALLAH."
RUKUN IMAN yang pertama, iaitu;
"PERCAYA KEPADA ALLAH SWT."
Bagaimanakah mungkin umat manusia itu dapat BERSAKSI jikalau umat manusia itu sendiri masih belum PERCAYA ?
Dan bagaimanakah umat manusia itu dapat PERCAYA jikalau masih belum MELIHAT-NYA ?
(QS. Al-Mujadalah ayat 11);
"...Allah akan meninggikan orang-orang yang BERIMAN di antaramu dan orang-orang yang diberi ILMU PENGETAHUAN beberapa Derajat.”
TUHAN tidak akan sama sekali memberikan ILMU apabila orang tersebut hanyalah sekadar berdiam diri dengan tidak adanya usaha untuk Mencarinya.
Kesemua Para Nabi dan Utusan TUHAN adalah kesemuanya itu telah melaksanakan "PERJALANAN" dan "PENCARIAN" dengan "TAREKAT" dan "KAEDAH" masing-masing yang sesuai zamannya.
Dengan sekian banyaknya Riwayat yang telah kita terima, sudah seharusnya kita mengikuti apa yang "DIJALANKAN" oleh para pendahulu kita, agar kita menjadi "HAQQUL YAKIN".
(QS. Al-Mujadalah ayat 11);
“...Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
“Katakanlah, ‘Adakah sama orang-orang yang BERILMU dengan orang yang tidak Berilmu ?’ Sesungguhnya hanya orang-orang yang BERAKAL yang dapat menerima pelajaran.”
(QS. Az-Zumar : 9)
Nabi SAW menyampaikan didalam Hadistnya;
"Perbezaan Derajat Kemuliaan seseorang yang Beramal Ibadah berdasarkan ILMU dengan seseorang yang hanya sekadar Beribadah saja (Tanpa ILMU) sama dengan perbezaan Derajat Kemuliaanku (kata Nabi) dengan Derajat seseorang yang paling hina dari antara kamu !"...

[ Sumber dari FB ]


Share on Google Plus

About roslanTv Tarekat

Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.

0 comments:

Catat Ulasan