HAKIKAT DIRI MANUSIA
( MUHAMMAD)
MIM ...HA ....MIM ....DAL
MIM (Kaki) = Syariat
Tanah/tubuh/ jasmani
(NAFAS) = DIRI TERDIRI
HA (Tangan) = Tareqat
Angin/nafas/hati
(TANAFAS) = DIRI TERPERI
MIM ( Badan ) = Hakikat
Api/darah/nyawa
(AMFAS) = DIRI SEBENAR DIRI
DAL (Kepala) = Ma'rifat
Air/rasa/rahasia
(NUFUS) = DIRI TAJJALI
Yang sebenarnya DIRI itu NYAWA
Yang sebenarnya NYAWA itu MUHAMMAD
Yang sebenarnya MUHAMMAD itu ALLAH
Yang sebenarnya bernama ALLAH itu SIFAT --SIFAT ALLAH
SIFAT -- SIFAT ALLAH itu berasal dari DZATULLAH TA’ALA
MANUSIA = MUHAMMAD = ALLAH = DZAT
Waspadai ....
Bila mengatakan ALLAH itu adalah MUHAMMAD
Bila MUHAMMAD mengatakan ALLAH itu adalah TUHAN
Keterangan ......
“AWWALU TAJLI DZATTULLAH TA’ALA BI SIFATIHI”
“Mula-mula timbul Dzat ALLAH Ta’ala kepada SifatNya.”
“AWWALU TAJLI SIFATULLAH TA’ALA BI ASMA IHI”
“Mula-mula timbul Sifat ALLAH Ta’ala kepada NamaNya. “
“AWWALU TAJLI ASMADULLAHI TA’ALA BI AF‘ALIHI”
“Mula-mula timbul nama ALLAH Ta’ala kepada PerbuatanNya.”
“AWWALU TAJLI AF'ALULLAHI TA’ALA BI INSAN KAMILUM BI ASMAI.”
“Mula-mula timbul perbuatan ALLAH Ta’ala kepada Insan yang Kamil yakni MUHAMMAD RasulNya.”
“QOLA NABIYI SAW AWWALUMAA KHALAKALLAHU TA’ALA NURI”
“Berkata Nabi SAW yang mula-mula dijadikan ALLAH Ta’ala Cahayaku
Baru Cahaya sekalian Alam.”
“QOLA NABIYI SAW AWWALU MAA KHALAKALLAHU TA’ALA RUHI”
“Yang mula-mula dijadikan ALLAH Ta’ala Ruhku
Baru Ruh sekalian alam.”
“QOLA NABIYI SAW AWWALU MAA KHALAKALAHU TA’ALA QOBLI”
“Yang mula-mula dijadikan ALLAH Ta’ala Hatiku
Baru Hati sekalian alam.”
“QOLA NABIYI SAW AWWALU MAA KHALAKALLAHU TA’ALA AKLI”
“Yang mula-mula dijadikan ALLAH Ta’ala Akalku
Baru akal sekalian alam”
“QOLA NABIYI SAW ANA MINNURILAHI WA ANA MINNURIL ALAM”
“Aku cahaya ALLAH dan Aku juga menerangi Alam”
MANUSIA mempunyai 2 unsur yaitu
- Unsur BATIN (RUHANI) itu adalah ALLAH
- Unsur DZAHIR (JASMANI) itu adalah MUHAMMAD
Oleh karena itu, DIRI SEBENAR adalah antara ALLAH dan MUHAMMAD
Kemudian Allah ciptakan ADAM dari Sifat Nur Sifat Allah
Untuk mengejewantahkan Sifat "Dua TanganKu"
Ketika ALLAH menciptakan manusia maka semua sifat hewan dan binatang buas, semua sifat setan, tumbuh-tumbuhan dan benda-benda mati diaktualisasikan di dalamnya.
Kemudian TUBUH itu dibenamkan di dalam air “Kudral-Izzah-NYA” yaitu sifat “Jalal dan Jammal”
Lalu diciptakan menjadi tubuh ADAM yang sempurna.
Manusia sebagai makhluk yang sangat lemah dan hina disisi lain dinobatkan sebagai "KHALIFAH" (wakil ALLAH)
Bertugas mengatur alam semesta dan merupakan wakil ALLAH untuk menjadi saksi-NYA serta mengungkapkan rahasia-rahasia FIRMAN - NYA
Para mahkluk yang lain tidak melihat ada dimensi yang tidak bisa dijangkau olehnya, ia hanya mampu melihat pada tingkat yang paling rendah dalam diri manusia
Sementara makhluk yg lain terhijab oleh ketinggian derajat manusia yang berasal dari tiupan Illahi
(QS Al Hijir 28-29)
ADAM terdiri dari (ALIF, DAL, MIM)
ALIF -- ALLAH,
DAL -- NYATA
MIM -- MUHAMMAD
Yang berarti ..... ALLAH NYATA MUHAMMAD
MUHAMMAD yang dimaksudkan di sini Muhammad BATHIN (Yang HIDUP Tiada Mati) Yakni “NUR MUHAMMAD”
Dan Asma/Nama ALLAH itu baharu
Sebelum itu belum ada Tuhan bernama ALLAH
Dzat tersebut mentajalli (me-nampak-kan) dirinya serta di-tajalli-nya NUR ALLAH
Kemudian ditajalli pula NUR MUHAMMAD ( INSAN KAMIL )
Pada peringkat ini disebut .....
ENGKAU AKU – AKU ENGKAU
ANTA ANA – ANA ANTA
KESIMPULAN USUL DIRI
(hubungan MANUSIA dengan ALLAH)
MANUSIA keseluruhannya adalah seperti huruf MUHAMMAD,
Huruf MIM adalah KEPALA manusia
Huruf HA adalah BADAN manusia
Huruf MIM adalah PINGGUL manusia
Huruf DAL adalah KAKI manusia
(Gambaran Manusia ketika Sujud)
Oleh sebab ALLAH dan MUHAMMAD pada hakekatnya adalah SATU pada DIRI MANUSIA, yaitu DZAHIR dan BATHIN
Maka tidak ada lagi PENYEMBAH dan yang DISEMBAH
SEMBAHYANG itu adalah penyaksian diri sendiri sebagai pembawa dan penanggung Rahasia ALLAH
Tuhan itu adalah pangkat
Allah itu adalah nama atau asmanya
Rabb itu adalah sebutan untuk memanggil
Tidak satupun tiga diantaranya itu menyatakan Dzatnya
Maka ....
Tanyakanlah pada diri sendiri
Kemanakan ibadah selama ini ditujukan
Jika ibadah di tujukan pada Tuhan
Maka sama artinya menyembah pangkat
Jika ibadah ditujukan kepada Allah
Maka sama artinya menyembah nama
Jika ibadah di tujukan kepada Illahi Rabbi
Maka sama artinya menyembah sebutan
Hendaknya sebelum memberi sesuatu yang di kirim,wajib terlebih dahulu mengetahui kemana tujuannya dan Orang yang dimaksud
Dengan begitu maka segala perbuatan tidak sia sia adanya
LEPASKAN SEHINGGA LEPAS
Syariat, Tharikat, Hakekat, dan Makrifat
Semua itu adalah sarana (alat) untuk menuju kepada Tuhan .....
Bila tujuan yang dituju telah sampai
Maka keempat sarana itu gugur dengan sendirinya ....
Janganlah berdalih kepada yang telah sampai ditujuan
Tidaklah lagi menggunakan sarana itu
Siapakah sesungguhnya yang bema'rifat ?
Dialah Al-insan .....
Muhammadlah yang berma'rifat kepada Allah .....
Yakni Muhammad Rasulullah
Sifat - Nya Sendiri ....
Melalui kalam Muhammad bin Abdullah mengatakan .....
Ana Ahmad bilaa mim ( Muhammad itu adalah AHMAD tanpa huruf Mim = AHAD)
Lalu siapa kamu yang merasa dan mengaku ma'rifat?
Akuan dan perasaan ini sesungguhnya belumlah lepas ...
Ingatlah peringatan - Nya dalam Hadist Qudsy ....
Barangsiapa datang kepada - Ku dengan ma'rifat
Niscahya Aku Hujat
[ Sumber dari FB ]
0 comments:
Catat Ulasan