"Mengenal TUHAN melalui PERCERAIAN"

 


"Mengenal TUHAN melalui PERCERAIAN"
Apa itu Perceraian?
Perceraian itu adalah perkataan yang berasal dari kata cerai, yang bermaksud berpisah atau mengasingkan diri dari sesuatu yang berhubungan...
Dalam sudut perkawinan, perceraian itu bermakna perpisahan, yang memisahkan ikatan perhubungan di antara suami dan isteri.
PERCERAIAN PASTI DATANG
Dalam konteks kehidupan, Perceraian atau perpisahan itu TETAP akan datang, hanya kapan masa datangnya belum TENTU...
Kenapa?... inilah Undang-Undang atau Sistem Peraturan yang telah ditetapkan Allah (Sunatullah)...
Sistem Peraturan ini merupakan undang-undang teramat lengkap yang telah ditentukan sejak dari azali oleh Tuhan...
Undang-undang utama adalah :
Tuhan menjadikan makhlukNya berpasang-pasang
Al Quran :
Yassin : 36,... Az Zaariyat : 49,... Ar Ra’d : 3,... Thaaha : 53....
Berpasangan adalah Undang-Undang Utama yang di TETAP kan...
Ketetapan inilah yang menjadi "QODHO" yang tidak boleh diubah...
Pasangan ini dijadikan Tuhan bagi membolehkan makhluk mengenal akan diriNya di balik setiap kejadian...
Mengenal dan Menyatakan DiriNya di balik "PASANGAN" inilah yang dituntut dan dijadikan sebab kenapa makhluk itu dijadikan...
Pasangan ini perlu sebagai bukti bahwa makhluk itu lemah, mahluk itu memerlukan PASANGAN yaitu Tuhannya untuk Hidup, Makhluk memerlukan Tuhannya untuk melakukan segala sesuatu...
Tanpa Tuhan sebagai pasangan yang menzahirkan makhluk, makhluk itu tidak akan wujud, makhluk akan mati...
Hanya Tuhan itu saja yang bersifat Maha Esa, Maha Tunggal lagi Maha Sempurna yang tidak memerlukan segala sesuatu sebagai tempat bergantung, sebaliknya, segala sesuatu itulah yang memerlukan Tuhan sebagai tempat pergantungan...
QODHO ITU PASANGANNYA QODHAR
Qodho itu maknanya "KETETAPAN" dan Qodhor itu maknanya "KETENTUAN"...
Apa yang KETETAPAN ?
Berpasangan itu adalah hakikat kehidupan yang TETAP akan berlaku...Ini tidak boleh diubah.
Umpama :
Ada makhluk, pasti ada Tuhan
Ada baik, pasti ada buruk
Ada Negatif pasti ada Positif
Ada Benar pasti ada Salah
Ada Pahala pasti ada Dosa
Ada Surga pasti ada Neraka
Ada Nafi pasti ada Isbat
Ada Pertemuan pasti ada Perpisahan.
Dalam setiap Pertemuan, di depannya ada Perceraian yang menunggu, dan dalam setiap Perceraian, di depannya ada Pertemuan yang menanti.
Apa yang KETENTUAN ?
Masa berlakunya perkara-perkara yang telah di-TETAP kan seperti contoh di atas adalah belum TENTU dan tertakluk kepada Hukum Sebab dan Akibat.
Umpamanya, Perceraian.
Setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan atau perceraian. Namun kapan masanya perceraian itu akan berlaku adalah belum tentu dan tertakluk kepada Hukum Sebab dan Akibat.
Makanya,
Berlapang dadalah...
Sesungguhnya Perceraian itu pasti datang...
Manusia tidak dapat mengelak dari dilanda perceraian...
Inilah Undang-Undang (Sunatullah) yang telah ditetapkan.
Setiap diri yang berpasang, akhirnya akan TETAP kembali kepada Diri asal yang Tunggal. Diri asal yang Bersendirian, hanya masa dan ketikanya saja belum TENTU.
Bilakah masanya Perceraian itu dan kapan akan berlakunya?
Bergantung kepada Hukum Sebab dan Akibat.
Barangkali perpisahan itu berlaku SEBAB cemburu...
Barangkali perpisahan itu berlaku SEBAB tidak kasih...
Barangkali sebab kematian. Barangkali sebab malu...
Barangkali sebab sudah bosan...
Barangkali sebab kasihan...
Barangkali juga SEBAB tidak mau menzalimi ataupun SEBAB tidak mau dizalimi...
Walau apapun jua SEBAB-SEBABnya, ia menghasilkan AKIBAT.
Contoh :
Perpisahan itu berlaku SEBAB Cemburu, bila cemburu menguasai diri, akibatnya diri tertekan, diri kecewa, diri terasa ditipu, diri terasa dipermainkan, ego diri terasa tercabar. Kepercayaan musnah dan kemarahan menguasai diri.
AKIBATNYA ?
Berlakulah pertengkaran, sakit hati, duka nestapa, caci maki, tuduh menuduh, pukul memukul dsb....
Bila diri disakiti AKIBATNYA diri ingin mencari ‘obat’ untuk merawat sakit, akhirnya, diri tidak mau lagi berhubungan dengan pasangan, diri jadi benci dengan pasangan, diri jadi takut, jadi marah, jadi tertekan, jadi sedih dan malah ada yang terasa mau jadi 'Hero', sanggup berkorban dan terkorban...
AKIBAT daripada faktor-faktor di atas, akhirnya berlakulah perpisahan, sebab musabab yang mengundang akibat dan akhirnya akibat itu menyatakan Perpisahan ! Namun segala apa yang berlaku itu memang berlaku di dalam ruang lingkup Undang-undang yang telah ditetapkan...
Jika tiada sebab dan akibat, bagaimana perpisahan boleh terjadi? Jika tiada cemburu, jika tiada marah, jika tiada kehendak kepada perpisahan, bagaimana perpisahan boleh berlaku?
Diri kita sendiri, atau diri pasangan kita itu sendiri yang memilihnya atas faktor sebab dan akibat... Inilah Qodho dan Qodhar !
Maka berlapang dadalah...
APAKAH PERCERAIAN ITU SUATU UJIAN TUHAN?
Tuhan itu Maha Tahu lagi Maha Bijaksana yang tidak perlu uji menguji, apalagi melakukan ujian terhadap makhluk ciptaanNya yang hina lagi bodoh yang dijadikanNya sendiri!...
Apakah Tuhan itu bodoh seperti makhluk ciptaanNya, hingga perlu melakukan ujian?
Manusia BODOH lah yang mengaku dirinya diuji Tuhan..
Tujuan ujian adalah untuk menilai prestasi. Maka apakah Tuhan itu tidak tau apakah prestasi makhluk ciptaanNya? Apakah Tuhan itu tidak tau keadaan makhlukNya itu mampu atau tidak mampu melepasi ujianNya itu? Apakah Tuhan sejahil itu?
Ujian atau 'Terasa sedang diuji' itu hanya bahasa KIASAN bagi menunjukkan bahwa makhluk ini lemah, senantiasa berlaku zalim kepada diri kita sendiri...
Maka dikatakan kita ini 'diuji' agar kita faham bahwa kita perlu meninggikan martabat kita dari satu tingkat ke satu tingkat, ibarat bila lulus ujian, baru boleh naik kepangkat yang lebih tinggi.
Menaikkan martabat diri dari satu peringkat ke satu peringkat yang lebih tinggi itu memerlukan pengorbanan...
Pengorbanan yang paling sukar adalah "BERPISAH" dengan seseorang atau dengan sesuatu yang paling kita sayang, umpama kesukaran Nabi Ibrahim mengorbankan anaknya Nabi Ismail, umpama kesukaran isteri berpisah dengan suami yang dicintai, umpama kesukaran ibu berpisah dengan anak, begitulah ibarat betapa sukarnya melaksanakan PENGORBANAN...
Pengorbanan itu mengakibatkan "KETERPISAHAN"...
Berpisah itu sukar bila diri telah akrab, namun perpisahan itu walaupun sukar dilaksanakan, namun perpisahan perlu, demi mencapai nikmat di balik perpisahan itu...
Apakah Nikmat di balik PERPISAHAN?
Nikmat di sebalik Perpisahan itu adalah Pertemuan !
Pertemuan kepada Hakikat diri sendiri... Pertemuan dengan Kekasih Abadi yang tidak pernah akan meninggalkan diri kita lagi. Pertemuan yang akan mengakhiri segala Duka nestapa...
Pertemuan yang berakhir dengan Bahagia selamanya yang dicari-cari...
PERTEMUAN inilah yang memerlukan PERPISAHAN...
Perpisahan inilah yang dilambangkan umpama berpisahnya Jasad dengan Nyawa...
Jasad itu umpama Makhluk, Nyawa itu umpama Tuhan...
Bila Jasad berjaya berpisah dari hal makhluknya, maka kembalilah Nyawa yang membungkus jasad itu, "Kembali kepada KekasihNya Yang Maha Abadi"...
Kembali kepada KEKASIH YANG MAHA ABADI inilah yang dituntut melalui "HAKIKAT PERCERAIAN"...
Hakikat Perceraian inilah umpamanya Nafi dan Isbat (Menidak dan Mengiyakan).
Kembali kepada Tuhan inilah yang susah, yang memerlukan Pengorbanan, yang memerlukan diri itu senantiasa BERGERAK (bertindak/action) mencari KENAL dari satu martabat ke satu martabat yang lainnya...
Martabat atau Pangkat yang tertinggi itulah yang dikatakan Ma'rifah atau SEMPURNA KENAL SEKENAL KENALNYA...
Bila sempurna Kenal, maka Roh yang dizahirkan kepada makluk ini akan kembali dan balik kepada DiriNya yang asal...
Inilah yang dituntut di dalam hidup, inilah tujuan manusia itu dijadikan, untuk menyatakan Tuhan hingga Dia kembali kepada DiriNya semula...
Kenapa perlu BERCERAI / BERPISAH?
Karena Berpisah itu adalah proses yang perlu untuk mendapatkan SEJAHTERA/SELAMAT...
Kenapa perlu BERTEMU?
Karena dalam pertemuan itulah SEJAHTERA/SELAMAT dinikmati...
PERPISAHAN itu perlu demi mendatangkan PERTEMUAN ...
Karena inilah Prinsip Hukum Alam yang setiap Manusia tidak boleh lari dari Nya !...Inilah FitrahNya..
Segala yang bersifat Makhluk adalah BINASA (fana) dan Tidak Kekal...
Manusia itu adalah makhluk yang bertubuh jasad, tubuh jasad itu adalah objek fisikal yang tertakluk kepada peraturan Jasad...
Peraturan jasad ini adalah SUNATULLAH (Undang-Undang Allah) yang telah di-SYARIATKAN oleh Allah, Tuhan Pencipta Sekalian Alam...
Undang-Undang Allah inilah yang digelarkan dengan Hukum Alam...
Peraturan Jasad itu menetapkan bahwa makhluk itu diciptakan berpasang-pasang. (Rujuk : Yassin : 36, Az Zaariyat : 49, Ar Ra’d : 3, Thaaha : 53).
Manusia adalah makhluk yang diciptakan dari PERTEMUAN air mani laki-laki dan air mani perempuan, namun, sebelum kedua-dua air mani laki-laki dan perempuan ini dapat BERTEMU, ia terlebih dahulu TERPISAH...
Betemu dan Berpisah..
Berpisah dan Bertemu..
Itulah Undang-Undang Nya !
Inilah FITRAH-Nya...
Maka di saat kita BERTEMU, jangan gembira, karena ada PERPISAHAN yang menanti !
Di saat kita BERPISAH, jangan bersedih karena ada PERTEMUAN yang menunggu...
Inilah "FITRAH ITU".. !
Akhirnya bila telah mengerti, faham bahwa BERCERAI itu perlu untuk mencapai SEJAHTERA !
Sejahtera inilah yang menjadi pencarian seluruh makhluk alam batin dan zahir, mencari SEJAHTERA inilah yang menjadi tuntutan yang wajib dalam setiap diri...
(Edi)
Share on Google Plus

About roslanTv Tarekat

Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.

0 comments:

Catat Ulasan