ANA ARAB BILA 'AIN,

 



Wahai saudara-saudariku kaum muslimin muslimat dan mu'minin mu'minat di semesta alam yang selalu di muliakan Alloh Subhanahu Wata'ala dan juga hamba Cinta.

Pertama-tama seperti biasa,, marilah kita bersama-sama semua panjatkan puji dan syukur kehadirat Alloh Subhanahu Wata'ala yang mana telah memberikan kesempatan kepada kita semua untuk berkumpul kembali di kajian siraman ruhani yang bertema "TERJADINYA NUR MUHAMMAD". Serta tak lupa juga kita panjatkan sholawat beserta salamnya kepada junjungan kita semua Nabibana Wa Nabiana Muhammad Rosululloh Shololloohu 'Alaihi Wassalam..... (AL-FATIHAH 1x).
Dengan BASMALLAH dimulai kalimat,,,Semua yang ada hanya Anugerah dan Rahmat,,,
Sungguh tiada sesuatu yang teramat,,,Hingga akhir dunia Kiamat,,,
ANA ARAB BILA 'AIN,
ANA AHMAD BILA MIM.
ANA ARAB BILA 'AIN, ANA AHMAD BILA MIM
Artinya ;
"AKU adalah ARAB tanpa huruf ‘AIN. Dan AKU adalah AHMAD tanpa huruf MIM".
Maksudnya ;
AKU adalah ARAB tanpa huruf 'AIN, maksudnya ialah ("ROB"). Sedangkan AKU adalah AHMAD tanpa huruf MIM, maksudnya ialah ("AHAD").
Sifat-sifat Rububiyah atau Ke'esaan ini khusus untuk Tuhan, jadi tidak bisa di sifatkan kepada salah satu makhluk sekalipun itu kepada Rosululloh Shollolloohu 'Alayhi Wasallam.
Sebagaimana Rosululloh Shololloohu A'layhi Wassalam Bersabda ;
“Aku adalah cahaya Alloh dan segala sesuatu berasal dari cahayaku".
Maksud dari sabda tersebut, yakni ;
"Segala sesuatu diciptakan dari Nur Muhammad Shololloohu ‘Alaihi Wassalam, dan Nur Muhammad diciptakan dari Nur Alloh.
Oleh karena itulah Rosululloh Shololloohu ‘Alaihi Wassalam menerangkan tentang sifat dirinya bahwa beliau adalah cahaya dari cahaya Alloh yang menjadikan semuanya menjadi ada.
Perkataan tersebut ditujukan bahwa beliau Nur Muhammad yang berupa dari CAHAYA DZAT ALLOH, Jadi bukan di tujukan bahwa beliau NUR MUHAMMAD yang berupa DZAT dari cahaya Alloh, (HATI-HATI TERBALIK), karena ini akan menyimpang dari Al-Qur'an yang menunjukan kemanusiaan beliau.
Karena cahaya yang di bawa oleh Beliau Nur Muhammad dalam arti ajaran yang dibawanya berupa "WAHYU" menjadi sebab ditunjukinya orang-orang yang Alloh kehendaki dari kalangan makhluknya.
Maknanya ;
MIM ILA MIM
Artinya ;
"Tiada muhammad yang ada hanya muhammad".
(Karya. Dien A.F.S, At-Tibrizi Al-Baihaqi).
Maksudnya ;
"Tidak ada ahmad sebelum bernama Muhammad yang dzahir, melainkan melalui Nur Muhammad juga yang ada diciptakan oleh cahaya dzat Alloh (Ahad)".
Jadi AHMAD ini adalah simbol nama di dalam TITIK huruf BA' (ب) sebelum menjadi Muhammad yang Dzahir. Sedangkan NUR MUHAMMAD adalah simbol daripada TITIK NUN (ن) sebelum menjadi TITIK BA'.
NUN (ن) inilah yang dinamakan Cahaya di atas Cahaya yang Tiada lain adalah Nur Muhammad yang sejatinya adalah Nur Alloh (Alif Gho'ib) AHAD/ SATU.
NUN itu ibarat tinta di atas cawan, sedang ALIF GHO'IB itu ibarat pena... Jadi tak mungkin tinta itu menetes tanpa adanya sebuah pena, hingga meneteslah titik tinta itu di bawah cawan, maka tampaklah huruf BA'.
AHAD di sini adalah Tunggal/ Satu bukan Esa lagi, karena ia-NYA Berdiri sendiri dan Layisa Kamitslihi Sayi'un. Tetapi sekalian makhluk akan kembali kepada ke-Esa'an-NYA, sedang ia-NYA tetap Satu.
NUN dan BA' itu tidak dapat di satukan ataupun dipisahkan, karena NUN itu adalah NAFI-nya sedangkan BA' itu adalah ISBAT-nya, Tetapi keduanya itu saling bermesraan. Sehingga atas kehendak Alloh juga NUN dan BA' ini di dzahirkan, NUN (ن) dan BA' (ب) ini adalah (نب) NABI.
Jadi Manusia yang dijuluki sebagai Nabi sekaligus Nabi Besar Muhammad Shollolloohu'Alayhi Wasallam, adalah manusia yang mempunyai cahaya ke-Rosulan atau Nur Muhammad yaitu cahaya risalah dan hidayah. Sehingga tidak akan ada lagi Nabi setelah Nabi Besar Muhammad Shollolloohu 'Alayhi Wasallam, karena kesempurnaan Cahaya/ Nur Muhammad sudah tertuju kepada kesempurnaan Muhammad yang Dzahir atau pemilik-Nya meskipun banyak orang yang pandai-pandai dalam ilmu agama, karena sekalian makhluk itu tiada lain adalah Muhammad itu sendiri. Yang artinya kita-kita ini hanyalah percikan daripada Cahaya KeMuhammadan-Nya.
Alloh memberikan hidayah dengan cahaya ke-Rosulan itu untuk orang-orang yang dikehendaki dari kalangan hamba-hamba-Nya. Tidaklah diragukan lagi bahwa cahaya risalah dan hidayah adalah dari cahaya Dzat Alloh.
Alloh Subhanahu Wata'Ala, berfirman:
"Dan tidak ada dari seorang manusiapun bahwa Alloh akan berbicara kepadanya, kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang hijab atau dengan mengutus seorang utusan lalu diwahyukan kepadanya dengan izinnya apa-apa yang dikehendakinya. Sesungguhnya dia maha tinggi dan maha bijaksana. Dan demikianlah kami wahyukan kepadamu ruh (Al-Qur'an) dari perintah kami. Sebelumnya kamu tidak mengetahui apakah kitab (Al-Qur'an) itu dan apakah iman itu, akan tetapi kami jadikan dia sebagai nur (cahaya). Kami memberi petunjuk dengan cahaya itu orang-orang yang kami kehendaki dari kalangan hamba-hamba kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus, yaitu jalan Alloh, yang kepunyaan-Nyalah apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi. Ingatlah kepada Alloh-lah kembali segala urusan".
(QS. Asy-Syura, Ayat : 51-53).
Nur (cahaya) yang dimaksud disini bukanlah hasil usaha dari penutup para wali (Nabi Besar Muhammad Shollolloohu 'Alayhi Wasallam) sebagaimana yang diduga oleh orang-orang awam. Tetapi maksudnya Nur (cahaya) disini adalah Cahaya ke-Rosulan, jadi (Nabi Besar Muhammad Shollolloohu 'Alayhi Wasallam) ini adalah Hasil kesempurnaan daripada Cahaya Ke-Rosulan tersebut.
Ada juga jasad Nabi Muhammad Shollolloohu 'Alayhi Wasallam, itu terdiri dari darah, daging, tulang dan seterusnya. Beliau diciptakan melalui seorang bapak dan Ibu.
Ada juga yang diriwayatkan bahwa yang pertama diciptakan Alloh adalah Segenggam dari Cahaya Wajahnya, atau Cahaya untuk kesempurnaan seluruh ciptaannya atau Shololloohu ‘Alayhi Wassalam, dan bagian cahaya yang dicabut ini di beri nama Nur Muhammad (KUNHI MUHAMMADAN), lalu Alloh memandang kepada cahaya itu.
Ketika itu belum jadi Alam. 'Arasy dan kursiy juga belum jadi, Langit dan bumi juga belum jadi, Darat dan laut beserta seluruh isinya juga belum jadi, Lawh juga belum tersurat.
Sebagaimana Nabi S.A.W, Bersabda ;
"Awal makhluk Alloh Subhanahu Wata'Ala itu ialah Nur".
Yang artinya Ini berarti pertama-tama yang dijadikan oleh Alloh Subhanahu Wata'Ala itu ialah cahaya-Nya sendiri (Latifah Robbaniah) atau yang di sebut dengan Nur Muhammad itu atau sekati dua laksa.
______________
Kemudian Nur Muhammad itu meneteskan beberapa tetesan seraya berkata ALLOOHUMA saking terpukaunya melihat kesempurnaan Tuhan-Nya (Alloh), lalu dengan kehendak Alloh juga dari setiap tetesan AIR itu diciptakanlah semesta alam ini dan juga seluruh makhluk termasuk diri kita ini dari cahaya ke Rosulan Shololloohu ‘Alayhi Wassalam tersebut.
1). dari AIR inilah Nur Muhammad berkaca-kaca Melihat Wajah Tuhan-Nya yang selalu berdiri sendiri, sehingga Nur Muhammad inilah berdiri dengan kehendak Alloh.
2). Berdirinya Nur Muhammad inilah atas kehendak Alloh menciptakan Kesejatian API yang berkaca-kaca akan Tuhan-Nya yang selalu berdiri sendiri. Tetapi Api ini tak mampu berdiri tegak di pucuknya, karena ia-pun sadar akan kehambaan dan ke-Tuhanan-Nya.
3). Lalu dari pucuk API inilah Nur Muhammad atas kehendak Alloh menciptakan UDARA/ ANGIN sebagai penyampai adanya yang Hak dan bhatil.
4). Dari AIR, API dan UDARA inilah Nur Muhammad atas kehendak Alloh menciptakan Segumpal TANAH.
Jadi urutannya yang pertama dari Nur Muhammad itu, yakni ;
1). AIR,
2). API,
3). ANGIN, dan
4). TANAH.
Lalu Beliau Nur Muhammad itu sujud dengan firman Alloh yang menyuruh beliau sujud, yakni ;
"Sujudlah engkau lima puluh ribu (50.000) tahun lamanya".
Dari sujudnya inilah Nur Muhammad memohon segala permohonannya, sekaligus memohon keringanan dalam melakukan sholat sehari-semalam.
Sesudah ia sujud, maka Alloh berfirman lagi ;
"Wahai kekasih-Ku Nur Muhammad,,,!". Lantas bangkitlah Nur Muhammad itu dengan firman Alloh Subhanahu Wata'Ala yang berkata ;
"Telah-Ku fardukan segala umat kamu".
Pertama : Mengucap dua kalimah Syahadah,
Kedua : Solat lima waktu pada sehari-semalam,
Ketiga : Puasa pada bulan Ramadan,
Keempat : Memberi zakat,
Kelima : Naik haji ke Baitulloh Al-harom.
______________
Selanjutnya Nur Muhammad itu berdiri atas kehendak Alloh yang membedakan antara yang Haq dan Bhatil, yang artinya kesejatiannya menciptakan API.
Lalu dari cahayaku itu dijadikan oleh Alloh Subhanahu Wata'Ala se'ekor burung yang mulia dan indah rupanya.
–) Kepala burung itu Ali Bin Abi Tholib,
–) Kedua-dua mata burung itu Hasan dan Husein,
–) Leher burung itu Fatimatul Az-Zahra',
–) Kedua-dua lengannya burung itu ialah Abu Bakar As-Shiddiq r.a, dan Umar Ibnu Khotob,
–) Ekor burung itu Hamzah Ibnu Abdul Muthollib,
–) Belakang burung itu Abbas r.a,
–) Kaki burung itu Khadijatul-Kubro.
Oleh karena itu, Alloh Subhanahu Wata'Ala berfirman kepada cahayaKU ;
Wahai Nur Muhammad,,!!! "Aku anugerahi bagi-Mu, AIR yang tadi menjadi tujuh petala laut", yakni ;
1). Laut Ilmu,
2). Laut Latif,
3). Laut Sabar,
4). Laut Akal,
5). Laut Fikir,
6). Laut Rahmat, Dan
7). Laut Cahaya.
Maka Alloh Subhanahu Wata'Ala berfirman kembali kepada Nur Muhammad itu ;
"Wahai Nur Muhammad,!!! Pergilah engkau ke laut itu dan berenanglah engkau pada satu laut itu 10.000 (sepuluh ribu) tahun lamanya".
Seba'it saja Nur Muhammad itu mendengar firman Alloh Subhanahu Wata'Ala sedemikian, maka Nur Muhammad pun pergi kepada laut itu.
1). Pertama sekali LAUT ILMU, maka Nur Muhammad pun berenanglah selama sepuluh ribu tahun lamanya.
2). Kemudian ia keluar daripada Laut Ilmu itu maka ia berenang pula kepada LAUT LATIF sepuluh ribu tahun lamanya.
3). Lalu ia keluar pula daripada Laut Latif itu maka ia berenang pula pada LAUT SABAR sepuluh ribu tahun lamanya.
4). Kemudian ia keluar daripada Laut Sabar itu maka ia berenang pula pada LAUT FIKIR sepuluh ribu tahun lamanya.
5). Kemudian ia pun keluar daripada Laut Fikir itu maka berenang pula ia pada LAUT AKAL sepuluh ribu tahun lamanya.
6). Maka ia pun keluar daripada Laut Akal berenang pula pada LAUT RAHMAT sepuluh ribu tahun lamanya.
7). Kemudian ia keluar daripada Laut Rahmat itu, lalu ia pun berenang pula kepada LAUT CAHAYA sepuluh ribu tahun lamanya.
Jadi jumlah Nur Muhammad itu berenang pada tujuh laut itu menjadi 70.000 (tujuh puluh ribu) tahun lamanya.
Setelah Nur Muhammad itu berenang pada tujuh laut itu, maka datanglah firman Alloh Subhanahu Wata'Ala kepada Nur Muhammad itu dengan berkata :
"Wahai Nur Muhammad,!!! Keluarlah engkau daripada tujuh petala laut itu".
Maka Nur Muhammad BERDIRI dengan mengetahui yang Haq dan bhatil pada waktu yang sama Nur Muhammad keluar.
Maka Alloh Subhanahu Wata'Ala berfirman lagi kepada Nur Muhammad :
"Engkau gerakkanlah dirimu itu dengan firman-Ku". "Dan terbagilah engkau kepada empat penjuru yang setiap penjuru itu 1.000 tahun lamanya".
Maka Nur Muhammad itu bergerak dan terbagi menjadi empat bagian arah ANGIN, yakni ;
1). MIM, 1.000 tahun,
2). HA, 1.000 tahun,
3). MIM, 1.000 tahun,
4). DAL, 1.000 tahun.
Dengan firman Alloh Subhanahu Wata'Ala itu, maka jadilah sekati dua laksa empat ribu (124.000) Nabi. Yakni dari proses 50.000 tahun sujud, 70.000 tahun berenang, dan 4.000 tahun dari penjuru.
Jadi urutannya yang kedua dari Nur Muhammad itu, yakni ;
1). API,
2). AIR, dan
3). ANGIN.
Dan dalam masa yang sama, ber-titik-titik Air tiga titik dari Nur Muhammad itu, maka jadilah seratus tiga belas (113) Nabi yang MURSAL keturunan wahyu dari Jibril a.s,.
–) Maka bertitiklah air mata yang kanan dari Nur Muhammad, maka jadilah malaikat Jibril a.s,.
–) Bertitik juga air mata yang kiri dari Nur Muhammad itu, maka jadilah malaikat Mikail a.s,.
–) Maka bertitik kembali air mata yang kanan dari Nur Muhammad itu, maka jadilah malaikat Izroil a.s,.
–) Dan bertitik kembali juga air mata yang kiri dari Nur Muhammad itu, maka jadilah malaikat Isrofil a.s,.
–) Bertitik dari telinga Nur Muhammad yang kanan jadilah Lawh Mahfuz.
–) Maka bertitiklah dari ketiga titik itu, maka jadilah Qalam.
–) Bertitik dari telinga kiri Nur Muhammad jadilah Kursiy.
–) Maka bertitik juga tujuh titik air dari hidung Nur Muhammad itu, maka jadilah tujuh pangkat Syurga.
–) Lalu bertitik juga dari bahu Nur Muhammad itu setitik, maka jadilah matahari dan yang dua titik itu jadilah bulan.
–) Kemudian bertitik juga lima titik dari tangan Nur Muhammad yang kanan itu, maka jadilah angin dan air.
–) Titik yang keempat itu menjadi angin sughro.
–) Titik yang kelima itu menjadi syajarotul muntaha.
–) dan titik-titik lainnya hingga sampai kepada 110 titik.
TIGA TITIK SISANYA ITU :
1). Setitik menjadi pohon kayu tuba.
2). Setitik menjadi khatam Nabi Alloh Sulaiman a.s, Dan
3). Setitik juga menjadi tongkat Nabi Musa a.s.
______________________
Nah selanjutnya yang ketiga sekaligus yang terakhir Dari Tanah tadi menjadi Nabi Adam a.s, kepada Nabi Syu'aib dan daripada Nabi Ayub kepada Nabi Musa, maka Alloh Subhanahu Wata'Ala, menjadikan EMPAT ANASIR POHON BANGSANYA itu, Yakni ;
Pertama : angin,
Kedua : api,
Ketiga : air,
Keempat : tanah.
Oleh karena itu Alloh Subhanahu Wata'Ala berfirman kepada Nur Muhammad ;
"Wahai Nur Muhammad,!!! Pergilah engkau kepada angin itu, Aku jadikan tampak zahir kelihatan".
1). Lalu Nur Muhammad pergi kepada angin, dan angin terlihat membesarkan dirinya. Maka kata Nur Muhammad ;
"ASSALAMU 'ALAYKUM, wahai angin,,,!!!".
Lalu dijawab oleh angin ;
"WA 'ALAYKUMSALAM, wahai Nur Muhammad yang amat bercahaya. Siapakah engkau ini,,,?".
Maka Nur Muhammad menjawab ;
"Aku seorang hamba Alloh dan engkau pun seorang hamba Alloh".
Lalu Nur Muhammad berkata kembali ;
"Wahai angin,,! Mengapa engkau sangat membesarkan dirimu,,,?".
Maka angin menjawab ;
"Aku bersuka hati karena di ciptakan dari kekasih Alloh".
Maka Nur Muhammad berkata kepada angin itu ;
"Sesungguhnya engkau tidak kelihatan oleh pandangan orang, tetapi lihatlah olehmu dirimu adakah bercela atau tidak,,,?".
Maka angin berkata ;
"Apakah celaku itu,,,?".
Lalu Nur Muhammad berkata kembali ;
"Wahai angin,! Engkau inilah hamba orang yang berlayaran".
Maka angin berkata ;
"Wahai Nur Muhammad yang bercahaya. Engkau itulah karangan yang tidak bercela".
Lantas Nur Muhammad berkata ;
"ASTAGHFIRULLOOHALADZHIIIM,,!!! Hamba ini juga bercela. Alloh S.W.T, Azzawajalla yang tidak bercela itu ;
ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLOLLOOHU WAHDAHU LAA SYARIKALAH (u), WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN 'ABDUHU WAROSUULUH (u).
Maka angin berkata ;
"Wahai Nur Muhammad yang amat bercahaya,! Telah percayalah aku kepadamu dan masukanlah aku kepada agama Islam dan ajarkan aku kalimah Syahadah itu".
Lalu diajarkan oleh Nur Muhammad akan Syahadah itu demikian bunyinya ;
ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLOLLOOH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR ROSULULLOH.
Maka diucapkan oleh angin yang sedemikian itu.
2). Kemudian Nur Muhammad pergi kepada api. Maka dilihat oleh api akan Nur Muhammad itu, ia merasa gembira dan kelihatan terlalu sangat membesarkan dirinya itu.
Maka Nur Muhammad berkata ;
"ASSALAMU 'ALAYKUM, wahai api,,,?".
Lalu dijawab oleh api Salam nya itu :
"WA 'ALAYKUMSALAM ya Nur Muhammad yang sangat bercahaya-cahaya. Siapa engkau ini,,,?".
Maka Nur Muhammad menjawab ;
"Aku ini hamba Alloh dan engkau pun seorang hamba Alloh".
Lalu berkata kembali Nur Muhammad kepada api ;
"Mengapa engkau terlihat gembira sehingga membesarkan dirimu,,,?".
Maka api berkata ;
"Aku bersuka hati sesuka hati aku, karena aku tercipta dari kekasih Alloh"
Lalu kata Nur Muhammad ;
"Wahai api,! Hamba ini tidak boleh melakukan mengikuti sekehendak hati, lihatlah dirimu itu adakah bercela atau tidak,,,???".
Maka api berkata ;
"Wahai Nur Muhammad yang sangat bercahaya-cahaya. Apakah celaku ini,,,?".
Lantas Nur Muhammad berkata ;
"Wahai api,! Yang membunuh engkau itu air dan yang menjadikan engkau itu angin, dan engkau itu menjadi hamba kepada orang".
Maka api berkata ;
"Wahai Nur Muhammad yang sangat bercahaya-cahaya. Engkaulah karangan yang tiada bercela".
Lantas kata Nur Muhammad ;
"ASTAGHFIRULLOOH AL-'AZHIM, Hamba ini juga dengan celanya juga, sedang yang tiada bercela itu hanylah Alloh S.W.T. Azzawajalla yang tidak bercela itu ;
ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLOLLOOHU WAHDAHU LAA SYARIKALAH (u), WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN 'ABDUHU WAROSUULUH (u).
Maka api berkata ;
"Wahai Nur Muhammad, Telah percayalah aku kepadamu dan masukkanlah aku agama Islam itu kepada kamu dan ajarkanlah aku kalimah syahadah itu".
Lalu Nur Muhammad itu berkata ;
"Ucapkanlah olehmu LAA ILAAHA ILLOLLOOHU MUHAMMADAR ROSULULLOH".
Maka mengucaplah api dengan sedemikian itu.
3). Setelah itu, Nur Muhammad pun pergi kepada air, maka dilihat oleh Nur Muhammad air itu sangat terlalu gembira dan sangat suka membesarkan dirinya.
Maka Nur Muhammad pergi kepada air lalu memberi Salam :
ASSALAMU 'ALAYKUM, Wahai air,,!!!
Maka dijawab oleh air itu :
"WA 'ALAYKUMUS SALAM, Wahai Nur Muhammad."
Lalu Nur Muhammad berkata :
"Wahai air ! Engkau itu seorang hamba Alloh dan aku juga seorang hamba Alloh yang hina. Mengapa engkau sangat suka membesarkan dirimu itu".
Maka Air mejawab :
"Sesuka hati akulah, karena aku tercipta dari kekasih Alloh".
Lantas Nur Muhammad juga berkata :
"Wahai air ! Hamba ini tidaklah boleh bertindak dengan sesuka hati hamba".
Lalu Nur Muhammad berkata lagi :
"Wahai air ! Lihatlah dirimu adakah bercela atau tidak,,?".
Maka Air menjawab :
"Apakah celaku ini,,?".
Lantas Nur Muhammad berkata :
"Engkau itulah hamba segala najis, maka engkaulah yang harus menyucikan".
Maka Air menjawab :
"Engkaulah gerangan yang tiada bercela".
Maka Nur Muhammad itu berkata :
ASTAGHFIRULLOOHALADZIIIM, hamba ini juga ada celanya. Yang tiada cela itu hanyalah Alloh S. W. T.
ASHADUALLAA ILAAHA ILLOLLOOHU WAHDAHU LAA SYARIKALAH, WA ASHADUANNA MUHAMMADAN 'ABDUHU WAROSULUHU.
Lantas Air itu berkata :
"Telah percayalah aku kepadamu dan masukkanlah aku kepada agamamu Islam dan ajarkanlah aku kalimah syahadah".
Maka Nur Muhammad berkata :
"Wahai air ! Ucapkanlah olehmu kalimah
LAA ILAAHA ILLOLLOOH MUHAMMADAR ROSULLULLOH".
Lalu mengucaplah air dengan sedemikian itu.
4). Kemudian pergi Nur Muhammad ke guar tanah. Lalu ia pun memberi Salam. :
"ASSALAMMU 'ALAYKUM, wahai tanah !
Maka dijawab oleh tanah :
"WA 'ALAYKUMSALAM ya Nur Muhammad".
Justru dilihat oleh Nur Muhammad tanah itu sangat merendahkan diri dengan malunya dan sopannya, di samping hormatnya serta takutnya kepada Alloh Ta'ala dan malunya kepada Nur Muhammad itu.
Maka tanah bekata :
"Yaa Nur Muhammad yang sangat BERCAHAYA ! Terlalu baik sekali tuan hamba datang ini dari firman Alloh Ta'ala kepada hamba yang hina dan fakir ini".
Maka dilihat oleh Nur Muhammad, tanah itu sangat merendahkan diri kepadanya.
Amiin ya Alloh ya Robbal 'Alamiiin.
Dari sini barulah bermulanya kehidupan yang terlihat atau terdzahir oleh mata Dzahir kita yang tiada lain adalah WUJUD..... Walloohu 'Alam.

يٰٓاَيُّهَا الْمُدَّثِّرُۙ . قُمْ فَاَنْذِرْۖ . وَرَبَّكَ فَكَبِّرْۖ . وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْۖ .
Yaa ayyuhal muddats-tsiru. Qum fa angdzir. Warobbaka fakabbir. Wa tsiyaa baka fathohir. (Muddatsir:1-4).
"WAHAI ENGKAU YANG TERTIDUR, BANGUNLAH DAN BICARALAH, DAN AGUNGKANLAH TUHANMU, DAN BERSIHKANLAH PAKAIANMU".
(#QS_AL_MUDDATSIR, Ayat: 1-4).


Penulis ✍️:
Muhammad Mahdi Alfarisi
Ajalalloohu Farojalloohu Asy-Syarief
Ash-Shohibus Zaman
(Dien A.F.S,)
Share on Google Plus

About roslanTv Tarekat

Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.

0 comments:

Catat Ulasan