NABI MUSA / PERTEMUAN DUA LAUTAN

 


APAKAH IKTIBAR PENGAJARAN DARI PERISTIWA NABI MUSA NAK BELAJAR DARI SEORANG HAMBA ALLAH DIPERTEMUAN DUA LAUTAN... DAN BAGAIMANA HENDAK DILAKUKAN MENGIKUT IKTIBAR DAN PENGAJARAN TERSEBUT ?
Firman Allah didalam Surah Al-Kahf ayat 60
60. Dan (ingatkanlah peristiwa) ketika Nabi Musa berkata kepada temannya: "Aku tidak akan berhenti berjalan sehingga aku sampai di tempat pertemuan dua laut itu atau aku berjalan terus bertahun-tahun".
Surah Al-Kahf ayat 61
61. Maka apabila mereka berdua sampai ke tempat pertemuan dua laut itu, lupalah mereka akan hal ikan mereka, lalu ikan itu menggelunsur menempuh jalannya di laut, yang merupakan lorong di bawah tanah.
Surah Al-Kahf ayat 62
62. Setelah mereka melampaui (tempat itu), berkatalah Nabi Musa kepada temannya: "Bawalah makan tengah hari kita sebenarnya kita telah mengalami penat lelah dalam perjalanan kita ini".
Surah Al-Kahf ayat 63
63. Temannya berkata: "Tahukah apa yang telah terjadi ketika kita berehat di batu besar itu? Sebenarnya aku lupakan hal ikan itu; dan tiadalah yang menyebabkan aku lupa daripada menyebutkan halnya kepadamu melainkan Syaitan; dan ikan itu telah menggelunsur menempuh jalannya di laut, dengan cara yang menakjubkan".
Surah Al-Kahf ayat 64
64. Nabi Musa berkata: "Itulah yang kita kehendaki "; merekapun balik semula ke situ, dengan menurut jejak mereka.
18.Surah Al-Kahf ayat 65
Lalu mereka dapati seorang dari hamba-hamba Kami yang telah kami kurniakan kepadanya rahmat dari Kami, dan Kami telah mengajarnya sejenis ilmu; dari sisi Kami.
18.Surah Al-Kahf ayat 66
Nabi Musa berkata kepadanya: Bolehkah aku mengikutmu, dengan syarat engkau mengajarku dari apa yang telah diajarkan oleh Allah kepadamu, ilmu yang menjadi petunjuk bagiku?"
18.Surah Al-Kahf ayat 67
Ia menjawab: "Sesungguhnya engkau (wahai Musa), tidak sekali-kali akan dapat bersabar bersamaku.
18.Surah Al-Kahf ayat 68
Dan bagaimana engkau akan sabar terhadap perkara yang engkau tidak mengetahuinya secara meliputi?
18.Surah Al-Kahf ayat 69
Nabi Musa berkata: "Engkau akan dapati aku, Insyaa Allah: orang yang sabar; dan aku tidak akan membantah sebarang perintahmu".
18.Surah Al-Kahf ayat 70
Ia menjawab: "Sekiranya engkau mengikutku, maka janganlah engkau bertanya kepadaku akan sesuatupun sehingga aku ceritakan halnya kepadamu".
PANTANG NABI MUSA NAK BELAJAR DARI NABI KHIDIR IALAH "JANGAN BERTANYA SESUATUPUN"
Apabila kedua-duanya bersetuju dengan syarat itu maka perjalanan diteruskan....
Lagi firman Allah
18.Surah Al-Kahf ayat 71
Lalu berjalanlah keduanya sehingga apabila mereka naik ke sebuah perahu, ia membocorkannya. Nabi Musa berkata: "Patutkah engkau membocorkannya sedang akibat perbuatan itu menenggelamkan penumpang-penumpangnya?
Sesungguhnya engkau telah melakukan satu perkara yang besar".
18.Surah Al-Kahf ayat 72
Ia menjawab: "Bukankah aku telah katakan, bahawa engkau tidak sekali-kali akan dapat bersabar bersamaku?"
18.Surah Al-Kahf ayat 73
Nabi Musa berkata: "Janganlah engkau marah akan daku disebabkan aku lupa (akan syaratmu); dan janganlah engkau memberati daku dengan sebarang kesukaran dalam urusanku (menuntut ilmu)".
18.Surah Al-Kahf ayat 74
Kemudian keduanya berjalan lagi sehingga apabila mereka bertemu dengan seorang pemuda lalu ia membunuhnya. Nabi Musa berkata "Patutkah engkau membunuh
satu jiwa yang bersih, yang tidak berdosa membunuh orang? Sesungguhnya engkau telah melakukan satu perbuatan yang mungkar!"
18.Surah Al-Kahf ayat 75
Ia menjawab: "Bukankah, aku telah katakan kepadamu, bahawa engkau tidak sekali-kali akan dapat bersabar bersamaku?"
18.Surah Al-Kahf ayat 76
Nabi Musa berkata: "Jika aku bertanya kepadamu tentang sebarang perkara sesudah ini, maka janganlah engkau jadikan daku sahabatmu lagi; sesungguhnya engkau telah cukup mendapat alasan-alasan berbuat demikian disebabkan pertanyaan-pertanyaan dan bantahanku".
18.Surah Al-Kahf ayat 77
Kemudian keduanya berjalan lagi, sehingga apabila mereka sampai kepada penduduk sebuah bandar, mereka meminta makan kepada orang-orang di situ, lalu orang-orang itu enggan menjamu mereka. Kemudian mereka dapati di situ sebuah tembok yang hendak runtuh, lalu ia membinanya. Nabi Musa berkata: "Jika engkau mahu, tentulah engkau berhak mengambil upah mengenainya!"
18.Surah Al-Kahf ayat 78
Ia menjawab: "Inilah masanya perpisahan antaraku denganmu, aku akan terangkan kepadamu maksud (kejadian-kejadian yang dimusykilkan) yang engkau tidak dapat bersabar mengenainya.
18.Surah Al-Kahf ayat 79
Adapun perahu itu adalah ia dipunyai oleh orang-orang miskin yang bekerja di laut; oleh itu, aku bocorkan dengan tujuan hendak mencacatkannya, kerana di belakang mereka nanti ada seorang raja yang merampas tiap-tiap sebuah perahu yang tidak cacat.
18.Surah Al-Kahf ayat 80
Adapun pemuda itu, kedua ibu bapanya adalah orang-orang yang beriman, maka kami bimbang bahawa ia akan mendesak mereka melakukan perbuatan yang zalim dan kufur.
18.Surah Al-Kahf ayat 81
Oleh itu, kami ingin dan berharap, supaya Tuhan mereka gantikan bagi mereka anak yang lebih baik daripadanya tentang kebersihan jiwa, dan lebih mesra kasih sayangnya.
18.Surah Al-Kahf ayat 82
Adapun tembok itu pula, adalah ia dipunyai oleh dua orang anak yatim di bandar itu; dan di bawahnya ada "harta terpendam" kepuyaan mereka; dan bapa mereka pula adalah orang yang soleh. Maka Tuhanmu menghendaki supaya mereka cukup umur dan dapat mengeluarkan harta mereka yang terpendam itu, sebagai satu rahmat dari Tuhanmu (kepada mereka). Dan (ingatlah) aku tidak melakukannya menurut fikiranku sendiri. Demikianlah penjelasan tentang maksud dan tujuan perkara-perkara yang engkau tidak dapat bersabar mengenainya".

[ Sumber dari ISLAM SUDAH KEMBALI DAGANG. ]



Share on Google Plus

About roslanTv Tarekat

Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.

0 comments:

Catat Ulasan