Aku tidak tahu siapa sebenarnya “Aku”. Tetapi, ketika aku berjalan ke dalam diriku sendiri, maka aku pun terkejut: ternyata “Aku” adalah suara milik-Mu, gema yang terpantul dari “Dinding-Keilahian”.
MELIPAT / MENYINGKAT JARAK/WAKTU
اَلطَّيُّ الحقِقيُّ اَنْ تطوٰى مساَفة ُ الدُّنْياَ عَنْكَ حَتَّى ترَىالاٰخِرَةَ اَقْرَبَ اِليكَ منكَ
"Menyingkat/melipat jarak yang hakiki ialah jika engkau bisa menyingkat jarak dunia ini, sehingga engkau dapat melihat akhirat itu lebih dekat kepadamu dari pada dirimu sendiri".
Syarah
Hikmah ke 97 ini menerangkan tentang at-thoyyu al-haqiqy, yang diberikan kepada para kekasih Alloh, dengan thoyyu al-haqiqy Alloh memulyakan para wali-wali-Nya. Bukan melipat jaraknya perjalanan di bumi (Indonesia- makkah bisa ditempuh hanya satu langkah atau kedipan mata,
Dan juga bukan menghabiskan masa siang malam dengan sholat dan puasa semata-mata. Karena itu semua bisa bercampur dengan sifat riya’ ujub dll.
At-Toyyul haqiqyy itu diberikan pada orang-orang yang telah bersinar Nurul yaqin dalam hatinya, sehingga dia melihat dunia akan hilang dari pandangannya, dan melhat akhirat ada dekat didepannya. Orang yang seperti ini tidak mungkin akan mencintai dunia, karena dia tahu rusaknya dunia.
Dalam keterangan lain Ibnu 'Athoillah berkata: Andaikata Nur keyakinan itu telah terbit terang di hati mu, pasti engkau dapat melihat akhirat lebih dekat kepadamu daripada engkau akan pergi kesana, dan pasti dapat melihat segala keindahan dunia ini diliputi suramnya kerusakan dan kehancuran yang akan menimpa kepadanya.
𝘼𝙡-𝙃𝙞𝙠𝙖𝙢 / 𝙋𝙖𝙨𝙖𝙡 ; 97
LAHIR & BATHINNYA ALAM (DUNIA)
اَلاَكـْواَنُ ظاَهِرُهاَ غِرَّ ةٌ وَباَطِنُهاَ عِبْرَةٌ فاَالنَّفْسُ تَنْظُرُ اِلىَ ظاَهِرِ غِرَّتِهاَ والقَلبُ يَنْظُرُ اِلٰى باَطِنِ عِبْرَتِهاَ
"Alam semesta ini lahirnya berupa tipuan, dan batinnya sebagai peringatan, maka hawa nafsu melihat lahir tipuannya, sedangkan mata hati memperlihatkan peringatan/akibatnya".
Syarah
Dunia ini bila dilihat dari lahirnya akan terlihat sangat indah, menyenangkan dan menggiurkan, sehingga banyak orang yang mencintai dunia, terbujuk oleh dunia sehingga melupakan Alloh sang pencipta dan penguasa dunia.
Allah Berfirman ; “Sesungguhnya kehidupan Dunia hanyalah Permainan dan Senda Gurau.”
(Qs,Al-Ankabut ; 64)
Allah Berfirman ; “dan Dunia ini tidak lain hanyalah Kesenangan yang Menipu.”
(Qs, Al-Hadid : 20)
Apabila dunia dilihat dari sisi batinnya (hakikatnya), akan menjadikan pelajaran bagi kita untuk mengenal Allah, dunia yang kita lihat akan membuat hati melihat manifestasi ketuhanan didalamnya, dan dunia tempat berjalannya Qudrat dan Irodat Allah.
𝘼𝙡-𝙃𝙞𝙠𝙖𝙢 / 𝙋𝙖𝙨𝙖𝙡 : 95 / 𝙎𝙮𝙚𝙠𝙝 𝙄𝙗𝙣𝙪 𝘼𝙩𝙩𝙝𝙖’𝙞𝙡𝙡𝙖𝙝 𝘼𝙨-𝙨𝙖𝙠𝙖𝙣𝙙𝙖𝙧𝙞
0 comments:
Catat Ulasan