Cinta Tanah Air Itu Syar’

 


HAKIKAT MERDEKA. Cinta Tanah Air Itu Syar’
Hakikat merdeka itu apabila bebas dari pahala/dosa dan syurga/neraka sehingga tiada lagi soal menyoal didalam kubur.
Merdeka akan diperolehi apabila sudah tidak lagi terlihat adanya diri, maka itu bebas lah diri daripada sifat2 keakuan yang bisa membuat seseorang itu syirik kepada Allah.
Kunci untuk mendapatkan kemerdekaan ini adalah penyerahan mutlak zahir dan batin kepada Allah swt sehingga ke peringkat nyawa. Sehingga tiada satu pun yg ada didunia ini yg menjadi milik kita. Semuanya adalah milik Allah. Apabila anda yakin semuanya milik Allah dan tiada lagi milik kita, ini lah yg dikatakan sebenar2nya Kemerdekaan. Sesungguhnya milik Allah itu semuanya bersih dan suci.

Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu bercerita:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَدِمَ مِنْ سَفَرٍ فَأَبْصَرَ دَرَجَاتِ الْمَدِينَةِ أَوْضَعَ نَاقَتَهُ وَإِنْ كَانَتْ دَابَّةً حَرَّكَهَا قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ زَادَ الْحَارِثُ بْنُ عُمَيْرٍ عَنْ حُمَيْدٍ حَرَّكَهَا مِنْ حُبِّهَا حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ عَنْ حُمَيْدٍ عَنْ أَنَسٍ قَالَ جُدُرَاتِ تَابَعَهُ الْحَارِثُ بْنُ عُمَيْرٍ
“Rasulullah ﷺ bila pulang dari bepergian dan melihat dataran tinggi kota Madinah, Beliau mempercepat jalan unta Beliau dan bila menunggang hewan lain Beliau memacunya”. Abu ‘Abdullah Al Bukhariy berkata: Al Harits bin ‘Umair dari Humaid: “Beliau memacunya karena kecintaannya (kepada Madinah).”
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Isma’il dari Humaid dari Anas berkata, “…. Beliau melihat dinding-dinding kota Madinah ….” Hadits ini diikuti pula oleh Al Harits bin ‘Umair.
(HR. Bukhari no.. 1802)
Salah satu pelajaran dari hadits di atas, seperti yang dikatakan Al Hafizh Ibnu Hajar Rahimahullah berikut:
وَفِي الْحَدِيث دَلَالَة عَلَى فَضْل الْمَدِينَة ، وَعَلَى مَشْرُوعِيَّة حُبّ الْوَطَن وَالْحَنِين إِلَيْهِ
Dalam hadits ini terdapat petunjuk tentang keutamaan kota Madinah dan disyariatkannya CINTA TANAH AIR dan KERINDUAN kepadanya. (Fathul Bari, 6/6)
Ada pun hadits Hubbul Wathan Minal Iman (cinta tanah air sebagian dari iman), bukanlah hujjah (dalil) dalam hal ini, sebab para imam hadits menyatakan itu sebagai hadits palsu dan tidak ada dasarnya, seperti As Suyuthi, As Sakhawi, Al ‘Ajluni, Ash Shaghani, dll.
Sementara hadits Shahih Bukhari di atas cukup menjadi hujjah, bahwa mencintai tanah air adalah masyru’ dan hal yang manusiawi.
Imam Ibnu Rajab al Hambali berkata:
ﻟﻤﺎ ﺧﻠﻖ ﺁﺩﻡ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼﻡ ﺃﺳﻜﻦ ﻫﻮ ﻭﺯﻭﺟﺘﻪ اﻟﺠﻨﺔ، ﺛﻢ ﺃﻫﺒﻄﺎ ﻣﻨﻬﺎ ﻭﻭﻋﺪا ﺑﺎﻟﺮﺟﻮﻉ ﺇﻟﻴﻬﺎ، ﻭﺻﺎﻟﺢ ﺫﺭﻳﺘﻬﻤﺎ، ﻓﺎﻟﻤﺆﻣﻦ ﺃﺑﺪا ﻳﺤﻦ ﺇﻟﻰ ﻭﻃﻨﻪ اﻷﻭﻝ، ﻭﺣﺐ اﻟﻮﻃﻦ ﻣﻦ اﻹﻳﻤﺎﻥ
Ketika Adam ‘Alaihissalam diciptakan, dia dan istrinya tinggal di surga, lalu mereka turun ke dunia dan dijanjikan kembali lagi ke surga, dan memperbaiki keturunan mereka. Maka seorang mukmin selamanya akan rindu dengan tanah airnya yang pertama, dan cinta tanah air sebagian dari iman. (Jaami’ al ‘Ulum wal Hikam, 2/379)

[ Sumber dari KUMPULAN SYAIR SUFI JALALUDDIN RUMMI DAN LAINNYA. ]

Share on Google Plus

About roslanTv Tarekat

Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.

0 comments:

Catat Ulasan