"SAMPAIKANLAH ILMU HAKIKAT HANYA KEPADA MEREKA YANG SUDAH FAHAM"
Apa yang dikatakan ilmu Makrifat atau ilmu keTuhanan, tidak boleh di ajarkan kepada yang bukan ahlinya, Rasulullah SAW melarang dengan tegas. Karena Allah itu ghaib, maka perkara ini termasuk perkara yang dilarang untuk menyampaikannya dan haram pula dipaparkan kepada yang bukan ahlinya (orang awam)
Sebagaimana disebutkan pada salah satu Hadits Rasulullah SAW :
"Telah memberikan kepadaku oleh Rasulullah SAW dua cangkir yang berisikan ilmu pengetahuan, satu daripadanya akan saya tebarkan kepada kamu. Akan tetapi yang lainnya bila saya tebarkan akan terputuslah sekalian ilmu pengetahuan dengan memberikan isyarat kepada lehernya"
Artinya ialah, kerusakan dari ilmu pengetahuan ialah dengan lupa, dan menyebabkan hilangnya ialah bila engkau ajarkan kepada yang bukan ahlinya dan belum cukup maqomnya.
Beberapa sufi mengatakan:
"Bagi Allah itu ada beberapa rahasia yang diharamkan membukakannya kepada yang bukan ahlinya"
Banyak orang yang sudah belajar Ilmu Makrifat namun kadang dengan begitu mudahnya menceritakan ilmu yang dipelajarinya kepada orang lain tanpa melalui proses pengijazahan atau lewat Mursyid, sehingga tak sadar ilmunya justru hilang, dan disaat ajalnya tiba dia justru tak mendapat hidayah bertemu dengan Rabb-nya sehingga kematiannya pun ikut masuk ke dalam golongan dzhahiriah semata, yang hancur tubuhnya dialam kubur dan mengalami siksaan karena adanya pertanyaan Mungkar dan Nakir yang tak bisa terjawab.
Jika ilmu Hai'atil maknun dikabarkan kepada orang yang belum berbaiat zikir atau "disucikan" sebagaimana Firman-Nya didalam Qur'an suroh Al-Ala, yaitu orang-orang yang cuma ahli syareat semata-mata, maka sudah barang tentu akan timbul tanggapan bahwa ilmu thorekot hakikat makrifat adalah bid'ah dlolalah. Mereka mempunyai i'tikqod, bahwa ilmu tersebut jelas diingkari oleh syara. Padahal tidaklah demikian justru Ilmu Makrifat adalah intisari ilmu Syareat sebagaimana sabda baginda Rasulluloh SAW ; (Awaludini Makrifatulloh).
Bahkan tak jarang dalil yang mereka tunjukan justru sangat mendukung ucapan yang ditunjukan para ahli Makrifat.
Hanya sayangnya,,,mata hati mereka telah dibutakan oleh hawa nafsu sebagaimana disebutkan didalam Al'Qur'an, "Tertutup mata hati mereka" itulah hijab yang tebal yang menghalanginya menuju Tuhan.
Rasulluloh SAW bersada : "Sesungguhnya sebagian ilmu itu ada yang diumpamakan seperti perhiasan yang indah dan selalu tersimpan dan tidak ada seorangpun yang mengetahui kecuali para ulama Allah. Ketika mereka menerangkannya maka tidak ada yang mengingkari kecuali ORANG ORANG YANG BIASA LUPA (tidak berdzikir kepada Allah). (HR Abu Abdir Rahma As-Salamy)
Ilmu yang disembunyikan itu ialah "Ilmu Hakikat", oleh sebab itu tidak harus sama sekali seorang salik membaca kitab ilmu "hakikat" sebelum ia tetap dalam "syareat" dan "thorekot" sebelum cukup kuat pemahamannya (cukup faham) dan sebelum ia menerima "talqin" atau izazah dari guru yang pakar.
Sebenarnya tak ada satu ilmu pun di dunia ini yang harus di rahasiakan, tetapi yang perlu kita ketahui adalah, bahwa dalam menuntut ilmu itu tetaplah punya aturan (adab) atau persyaratan.
[ Sumber dari TASAWUF FALSAFI ]
0 comments:
Catat Ulasan