Di zaman Rasulullah, zaman para sahabat, zaman Tabi'in..
Mereka sholat karna mereka berMAKRIFAT terlebih dahulu..mereka mengenal Allah seperti apa yg harus di sembah..sehingga shalatnya penuh dengan keCINTAan kepada Allah..bahkan sementara sholat di arahkan Anak panah atau di hunuskan pedang..mereka tetap melanjutkan shalatnya..
Kenali Allah..maka ibadahmu penuh kecintaan dan Kerinduan
"KELAKUAN SHOLAT"
Adapun SHOLAT itu keluar daripada huruf Asma "ALLAH" bersama Sifat 20.
Oleh hal yang demikian, Kelakuan Sholat itu terbagi Menjadi Empat bagian :
Pertama : BERDIRI
Kedua : RUKU'
Ketiga : SUJUD
Keempat : DUDUK
1. BERDIRI - itu :
- Tabiatnya : Api
- Hurufnya : Alif
- Sifatnya : Jalal Allah ,
Yakni kebesaran Allah yang artinya dua hal , yaitu :
(1) Kuat , yaitu ALLAH
(2) Lemah , yaitu HAMBA ,
Yakni yang mempunyai Kuat dan Lemah itu ialah Qudrat dan Iradat Allah jua.
Ini berarti Si Hamba tidak memiliki Kuat dan Lemah, tetapi Kuat hamba itu karena dikuatkan oleh Allah,
Lemahnya Hamba karena dilemahkan oleh Allah jua.
Ini berarti tatkala "BERDIRI" itu dilenyapkan kesemua perbuatan Nafsu hamba itu.
Inilah "hakikat kita berdiri".
Jadi, ketika "BERDIRI" itu menunjukkan "SIFAT NAFSIYAH", Yaitu "Satu Wujud" dalam Arti kata menyatakan Qidam dan Baqa' Dzat Allah SWT.
2. RUKU' - itu :
- Tabiatnya : Angin
- Hurufnya : Lam Awal
- Sifatnya : Jamal Allah
Artinya Muda dan Tua itu ialah Qudrat dan Iradat Allah.
Ini berarti hamba itu tidak mempunyai Muda dan Tua karena hamba itu mudanya dimudakan oleh Allah dan tuanya pun dituakan oleh Allah juga.
Namun hamba itu hanya membentukkannya saja dan tatkala "RUKU'" itu hilang lenyaplah segala nama hamba.
Itulah "HAKIKAT RUKU'" Jadi , ketika "RUKU'" itu menunjukkan "SIFAT SALBIYAH", Yaitu Qidam, Baqa', Mukhalafatuhu Lilhawadits, Qiyamuhu Binafsihi dan Wahdaniyah dalam Arti kata menyatakan "Esa Dzat Allah Ta'ala".
3. SUJUD - itu :
- Tabiatnya : Air
- Hurufnya : Lam Akhir
- Sifatnya : Qahhar Allah,
Yakni kekerasan Allah, Artinya Hidup dan Mati.
Yang hidup itu Dzat Allah dan Yang Mati itu Hayat hamba, yang mempunyai Hidup dan Mati karena hidupnya itu dihidupkan oleh Allah dan matinya itu pun dimatikan oleh Allah juga.
Namun hamba itu hanyalah membentukkannya saja, dalam Arti kata tatkala "SUJUD" itu dihilangkan segala sifat hamba.
Itulah "HAKIKAT SUJUD".
Jadi, tatkala "SUJUD" itu menunjukkan "SIFAT MA'ANI" Yaitu Hayat, Ilmu, Qudrat, Iradat, Sama', Bashar dan Kalam dalam Arti kata menyatakan "Dzat dan Sifat Allah Ta'ala"
4. DUDUK - itu :
- Tabiatnya : Tanah
- Hurufnya : Ha
- Sifatnya : Kamal Allah,
Yakni kesempurnaan Allah, Artinya Ada dan Tiada.
Yang Ada itu ialah "Dzat Allah" , sedang Tiada itu ialah "Wujud Hamba" dalam Arti kata mempunyai Ada dan Tiada itu adalah Qudrat dan Iradat Allah.
Adapun hamba itu tidak mempunyai Ada dan Tiada, karena adanya itu diadakan oleh Allah dan tiadanya itupun ditiadakan oleh Allah juga.
Namun hamba itu hanyalah membentukkannya saja.
Ini berarti tatkala "DUDUK" itu dihilang lenyapkan kesemua "Wujud Hamba" itu karena hamba itu tidak sekali-kali mempunyai Wujud, hanyalah kenyataan pada Dzat Allah Ta'ala.
Jadi, tatkala "DUDUK" itu menunjukkan "SIFAT MA'NAWIYAH" yakni Haiyun, 'Alimun, Qadirun, Muridun, Sami'un, Bashirun dan Mutakallimun yang berarti menyatakan "Serupa Dzat Allah Semuanya".
Demikianlah hakikat kita, dan jika tidak Ada hakikat kita sedemikian di dalam Sholat itu, sudah tentu Sia-Sia saja kita "Menyembah Tuhan".
Inilah RUKUN yang dipelihara di didalam SHOLAT, ridho diserahkan kepada Dzat Allah.
Engkau tidak akan pernah bisa mendirikan "SHOLAT"...
Engkau tidak akan pernah bisa mendirikan "SHOLAT dengan "KHUSUK", sebelum "AKU" bertajali dalam Sholat-mu...
Karena KHUSUK itu sendiri adalah “KELAKUAN KU” (Tajjali af'al-ku)...
Kalau masih engkau yang Sholat, maka engkau tidak akan pernah Khusuk dalam Sholatmu...
Kalau memang engkau bisa Khusuk, itu karena prasangkamu, yang merupakan produk dari pikiran dan jiwamu...
Bagaimana supaya "AKU" bertajali dalam Sholat MU (dirimu) !?...
INGATLAH BAHWA Sholat itu adalah sebuah "HIDANGAN", yang "AKU" suguhkan untuk dinikmati oleh para hamba KU...
Dan kenikmatan serta keindahan dalam hidangan Sholat itu tak terlukiskan dan terbayangkan rasanya...
Kenikmataan rasa itu tidak pernah berkurang sedikitpun dari dulu sampai sekarang...
Seperti rasa nikmat dan keindahan yang telah dirasakan oleh RASULULLAH dan para WALI KU...
"Andaikata engkau, mengetahui "RAHASIA SHOLAT" itu, maka engkau tidak akan pernah meninggalkan SHOLAT, walau sedetik lamanya"..
[ Sumber dari TASAWUF FALSAFI ]
0 comments:
Catat Ulasan