"BARANG SIAPA MENGENAL NAMA ALLAH YANG SATU, MAKA MENGENALLAH IA AKAN ALLAH"
Kenapa Tuhan disebut Allah:?
- Pertama, jawabannya karena ada "Dzat", artinya (Diri Allah semata)
Tetapi jangan Dzat mutlak semata, Dia memiliki nama Asli (nama yang ke-100)
- Kedua, karna ada "Sifat" artinya ada rupa dan ke-ada-annya
- Ketiga, karna ada "Asmaa" (nama asli) baru nama pangkatnya yaitu Tuhan, dan nama jabatannya Allah.
- Keempat, karna adanya "Afaal" yakni prilaku, segala kesempurnaan Dzat, Sifat, Asmaa, dan "Asmaa" itu terhimpun menjadi Satu dan dinamakan "Rahasia" (Nama yang ke-100)
"Al insanu sirri wa anna sirruhu" (Insan itu rahasia-Ku dan Aku Rahasia nya)
Tauhid adalah untuk mensahkan rukun syahadat yang berjumlah empat yaitu:
-Tauhidul Dzat, yaitu meng-Esa-kan pada Dzat, yaitu yang ada pada nama Rahasia (meng-Esa-kan Dzat pada Rahasia)
-Tauhidul Sifat, yaitu meng-Esa-kan Sifat, yaitu pada nama Rahasia
-Tauhidul Asmaa, yaitu meng-Esa-kan Asmaa, yaitu pada nama Rahasia
-Tauhidul Afaal, yaitu meng-Esa-kan Afaal, yaitu pada nama Rahasia
Walhasil dari makrifat adalah "Rasa" (me-rasa-kan), yaitu dapat merasakan rasa Ruh seperti apa rasanya. Dan dapat pula me-Rasa-kan rasa Rabbani (Ketuhanan) seperti apa rasanya.
Walaupun 1000 tahun menentukan Allah, jikalau belum merasakan, maknanya belum berhasil menemui Allah. Ibarat menghayalkan pernikahan tapi belum pernah bersenggama, pasti belum tau bagaimana rasa nikmatnya bersetubuh.
Hakikat adanya di "Rasa"
Hanya yang sudah dapat merasakan saja yang mampu menjelaskan apa yang dimaksudkan dengan "SIR RAHSA SEJATI"
[ Sumber dari TASAWUF FALSAFI ]
0 comments:
Catat Ulasan