ORANG MAKRIFAT ITU .... orang yang dalam hidupnya hanya punya satu permintaan/keinginan yaitu RIDHO ALLAH TA ALA
MAKRIFATULLAH ITU WASILAH MERAIH LADUNNI
Ikuti arus faham ilmu yang benar aja sebagaimana petunjuk Al Qur'an & Hadist supaya tidak tersesat.
Apa ada yang bercita-cita ingin jadi Wali Allah...?? Itu lebih terbaik ketimbang bercita-cita sakti jadi Walinya Syaitan.
Wali Allah makin berilmu, makin merasa fana', tawadu' & berbudi luhur. Sedangkan Wali Syaitan makin berilmu, makin alim, makin jadi sombong & akhlaknya selalu dicela.
Sejatinya jika Anda Bertaqwa, itu sudah termasuk golongan wali.
Tapi cara menguji kriteria ketaqwaan kita itu sebagaimana sabda Nabi SAW :
“ Tiada seorang hamba yang taat (TAQWA) kepadaKu melainkan Aku memberinya sebelum dia minta, dan mengabulkan permohonannya sebelum dia berdoa, dan mengampuni dosanya sebelum dia mohon pengampunan ‘istighfar’ “ (Hadist Riwayat Ad Dailami).
Cahaya kemuliaan Nabi Muhammad SAW nampak pada ahlaknya alias berbudi luhur. Itulah yang jadi teladan bagi kita. Syarat utama minimal "merasa hadir Muhammad" dan lebih baik lagi jika "karam dengan Muhammad".
Itulah jalur kedudukan maqam yang benar, supaya dalam perjalanan penyucian ruhani tidak disesatkan dan tidak diperdaya oleh Jin Qorin, Jin Kafir, Jin Muslim. Sebab makhluk halus itu akan hancur karena tak mampu menyerupai Muhammad.
Kedudukan / maqam Muhammad ini paling aman dan paling cepat menerima cahaya Ladunni dari Allah SWT.
Contoh Perbuatan luhur wali yang paling remeh dan disenangi Allah dan membuat Syaitan tak berdaya bahkan hilang kekuatannya adalah: membuang duri / batu di jalanan supaya tidak mencelakai orang lain.
Setiap mukmin dan muttakin itu adalah wali Allah. Sudah faham bagaimana praktik IHSAN.
Dan wali yang paling mulia di sisi Allah adalah wali yang paling taat (TAQWA) dan paling mengikuti Al Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Dijamin tidak akan tersesat selama berpegang teguh kepada Al Qur'an dan Sunnah Nabi.
Makrifatullah artinya mengenal Allah. Untuk mengenal Allah harus melalui jalan Tauhid (meng-Esakan Allah).
Dengan meneguhkan istiqomah Tauhid yang ikhlas dengan kualitas selalu merasa di Hadratullah atau merasa hadir Allah.
Untuk memurnikan Tauhid, fana'kan dulu diri kita yaitu rasa makhluk yang menyerupai Tuhan itu supaya tidak seperti Fir'aun yang mengaku Tuhan. Jika sudah fana'fillah maka otomatis akan terganti (tabdil) dengan kebesaran sifat Allah. Nampak wujud yang Haq itulah yang membuat Jin dan syaitan takut terbirit-birit.
Yakin deh soal mukasyaffah ...,
in shaa' Allah "Bonus" akan terbuka hijab dengan sendirinya sesuai dengan kadar hidayah Allah.
MENGAPA HARUS MERAIH DERAJAT TAQWA DAHULU?
Hakekat Taqwa itu adalah voucher "redha Allah". Karena hanya orang yang ber-Taqwa yang diredhai Allah. Bonus karena kita mau nurut "apa maunya Allah".
APA ITU MAUNYA ALLAH?
Ialah Tauhid (konsekwen tidak menyekutukan Allah), praktiknya dengan Tawakkaltu 'alallah alias "unjuk rasa", jangan ada rasa makhluk, supaya beneran merasa ikhlas beribadah karena Allah.
Melalui jalan Tauhid ini, Allah menghendaki kemudahan bagi Hamba-Nya, bukan kesulitan.
Hakekat Taqwa adalah pakaian Ruhani, diri kita yang sebenarnya. Jika sudah meraih predikat Taqwa, garansinya adalah: "KEINGINANMU ADALAH PERINTAH BAGI-KU".
Nah, gunakanlah "voucher ini" sebaik-baiknya. Mau apa aja Allah akan membukakan jalan-Nya. Jangan sekali-kali mengkhianati Allah dengan menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.
Firman Allah SWT:
Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
(Yaitu) orang-orang beriman dan selalu bertaqwa.
Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. Tidak ada perubahan bagi janji-janji Allah. Demikian itulah kemenangan yang agung.
(Al Qur'an : Yunus: 62 – 64)
( Sumber dari Grup Ilmu Tasawuf - Hakikat )
0 comments:
Catat Ulasan