AKHLAQNYA ORANG SUFI

 

AKHLAQNYA ORANG SUFI
__________________________
السلام عليكم و رحمة الله و بركاته
بسم الله الرحمن الرحيم ....
Saudara- saudariku hamba Allah yang dimukiakan...
Allah swt. berfirman :
" Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama- sama dengan orang-orang yang di anugerahi nikmat oleh Allah, yaitu Nabi, para Shadiqin, orang- orang yang mati syahid dan orang-orang shaleh.
Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya."
(QS. 4 An-Nisaa : 69)
______________________________________
Bagi sesiapa saja yang belum memahami apa itu ilmu Tashawuf dam apa sufi itu, tentu akan merasa asing pada keduanya. Karena belum mengetahui kejelasannya, malah enggan tuk mempelajarinya.
Adapun sampai mengejek.....
Nah.... Perkara ini, persis awal kedatangan Islam masa dulu, sebagaimana Rasulullah saw. bersabda :
" Permulaan Islam ini asing, dan akan kembali asing pula. Maka gembiralah orang- orang yang dianggap asing (orang-orang Islam)"
(H. Muslim dari Abu Hurairah ra.)
Jadi.... keimanan seseorang itu, dapat dinilai dari tingkah laku akhlaqnya. Dan ketinggian akhlaq serta kemuliaannya, selalu ditunjukkan para ulama Sufi dan para ahli Tashawuf...
Tidak ada bertentangan didalam kesufian dan tashawuf terhadap hukum-hukum syari'at maupun memahamu tentang Tauhid.
Sangat berbeda dengan para ahli Fiqih dan Salafi yang saling bertentangan dan mempermasalahkan pemahaman dan pengertian sebuah hadits dan saling menyalahkan.
Hal seperti ini, tidak ditemukan dalam jalan Thariqat. Walaupun mereka berbeda Thariqat, tetapi pemahaman mereka sama, dan tidak saling mengupat dan menyalahkan satu sama lain.
______________________________________
Tidak pernah seorang Sufi atau orang yang mendalami tauhid dan tashawuf, menyalahkan para ahli fiqih, ahli syari'at dam salafi.
Apalagi mengatakan mereka salah dan sesat, karena... para pencari Tuhan dalam jalan Thariqat sangat memahami keterbatasan para ahli fiqih maupun salafiah. Dan juga sangat memahami menjadi seorang yang menjalani jalan Thariqat adalah karena adanya petunjuk dan rahmat dari Allah swt....
Untuk mencapai jalan tashawuf dan kesufian ialah bersyari'at dulu karena itu gerbangnya...
Coba Anda lihat mereka para ulama- ulama Sufi, para Wali Allah..
Mereka itu adalah orang- orang yang sangat ahli dalam bersyari'at dan hukum- hukum fiqih, ahli dalam Al- Qur'an, hadits dan ahli Tafsir.
Masalah inilah yang membuat mereka para sufi tidal merasa terganggu dengan hinaan dan cercaan para ahli Fiqih, Salafiahdan antek- antek kaum Wahabi. Bahkan mereka para sufi mendoakan bagi mereka itu supaya terbuka hatinya dan diberi rahmat oleh Allah swt.
______________________________________
Sangat pantas pepatah ini untuk mereka kaum salafi yang sering menghina para ahli Tashawuf :
" Jika kail cuma sejengkal, tentu dalam lautan itu jangan bisa mau diduga."
Mereka itu seperti anak sekolah SD yang tak memahami pelajaran para Mahasiswa, dan menyalahkan pelajaran itu. Karena mereka memakai tolak ukur dengan pelajaran SD...
Kaum Sufi bukanlah sekelompok aliran bid'ah yang ajarannya masih saja diperdebatkan.
Tetapi, dalam memahami ilmu kesufian hati, perlu Anda benar- benar bersih dan jeli untuk menangkap doktrin- doktrin yang diajarkan dalam Sufi itu sendiri.
Dengan catatan.... Anda tidak melenceng dari Islam. Jika tanpa didampingi ilmu, maka akan mudah untuk mencoreng dan mencela, dan berprasangka buruk terhadap sesama..
Dalam sebuah hadits Rasulullah saw. mengatakan :
" Hati- hatilah kalian terhadap prasangka, karena prasangka itu merupakan perkataan yang sangat dusta."
(H. Bukhari & Muslim)
______________________________________
Saudara- saudariku......
Ilmu kesufian atau ilmu Tashawuf adalah ilmu yang didasari oleh Al-Qur'an dan Hadits.
Dengan tujuan utamanya adalah :
عمر معرف - نهى منكر
" Amar Ma'ruf- Nahi Munkar "
Sejak zaman sahabat Nabi saw. tanda- tanda Sufi dan ilmu Tashawuf itu audah ada.
Namun, nama Sufi dan ilmu Tersebut, belum muncul sebagaimana ilmu-ilmu lain seperti ilmu Hadits, ilmu Kalam, Tafsir, ilmu Fiqih dll.
Barulah pada tahun 150 H, atau abad ke- 8 M, ilmu Sufi atau ilmu Tashawuf ini, berdiri sebagai ilmu yang berdiri sendiri yang bersifat ke-ruhanian.
Kontribusi ilmu Tashawuf ini banyak dibukukan oleh kalangan orang-orang Sufi sendiri seperti :
Hasan al- Basri, Abu Hasyim Shufi al- Kufi, al- Hallaj bin Muhammad al- Baidhawi, Abu Sulaiman ad-Darani, Abu Hafs al- Haddad, Sahl at-Tustari, al- Qusyairi, ad- Dailami, Yusuf ibnu Asybat, Basyir al- Haris, as-Suhrawardi, Ain Qudhat al- Hamdhanu....
Dan masih banyak lagi yang lainnya hingga sekarang ini terus berkembang ●
________________________________________
Saudaraku.....
Dalam praktek realisasi ilmu Sufi khususnya waktu dulu, Mutasawwif (orang Sufi), memerlukan adaptasi yang amat sangat.
Hal ini supaya mampu untuk menarik orang- orang yang belum masuk Muslim dengan jalan tanpa kekerasan dan paksaan.
Dengan kata lain, berda'wah yang tidak keluar dari tujuan utama yang membuktikan akan cintanya kepada Sang Maha Pencipta...
Disisi lain, orang- orang Sufi menjauhi dirinya hal perkara dunia yang dapat menghijab antara hamba-Nya dengan Allah swt. dalam beribadah...
Disinilah Sufi mulai mengembangkan metode- metode, bagaimana cara untuk membersihkan jiwa, pembinaan lahir dan batin, Berdzikir, mendekatkan diri kepada Allah, membangun jiwa mulia dalam mengenal Allah atau berma'rifat....
Selain itu, introspeksi diri siapa sebenarnya diri ini... sesuai dengan Hadits :
من عرف نفسه فقد عرف ربه
" Man 'Arafa Nafsahu Faqad 'Arafa Rabbah "
_____________________________________
Jelas, bahwa ilmu Tashawuf dan Sufi adalah merupakan salah satu ilmu dalam agama Islam yang sangat halus dan mendalam yang mampu menembus alam batin serta sulit sekali untuk di ilmiahkan dan diterangkan secara nyata.
Hal ini, bukan berarti tidak dapat dibuktikan secara ilmiah. Namun sesorang yang memiliki kebersihan hati dan kecerdasan yang luar biasa, yang mampu memecahkannya, sebab :
الاسلام علمى و عاملى
" AL ISLAAMU 'ILMIYYUN WA 'AMALIYYUN "
" Islam adalah Ilmiah dan amaliah."
(H. Bukhari)
Karena kehalusannya ilmu ini, persoalan- persoalan didalamnya, bagi orang yang awam bisa menimbulkan khilafiyah (perbedaan) dan bertentangan-bertentangan.
Tapi inilah keindahan Islam, berlomba dalam kebaikan selama tidak menyimpang dari aturan Islam ●
________________________________________
Dalam kitab Ta'yad Al- Haqiqtul 'Aliyyah ha. 57. Salah seorang ulama fiqih dan ahli tafsir Jalaluddin as-Suyuti mengatakan :
" Tashawuf dalam diri mereka adalah ilmu yang paling baik dan terpuji. Dia menjelaskan bagaimana mengikuti Sunnah Nabi saw. dan meninggalkan bid'ah."
Sedangkan Al-Junaid seorang pemimpin tokoh Sufi Madzhab moderat yang berasal dari Baghdad menyatakan tentang ilmu kesufian dalam sya'irnya : " Ilmu Sufi (tashawuf) adalah benar-benar ilmu yang tidak seorangpun dapat memperolehnya kecuali dia yang dikaruniai kecerdasan alami, dan berbakat untuk memahaminya. Tak seorangpun dapat berpura menjadi Sufi kecuali dia yang melihat rahasia nuraninya."
_______________________________________
Ilmu tashawuf dan sufi adakalanya orang mencap sebagai ilmu kolot, ketinggalan zaman, usang bahkan disebut aneh... out of date...
Akan tetapi, dibalik itu semua bahwa ilmu tashawuf memiliki kekuatan yang sungguh luar biasa untuk lebih mengenal Tuhan serta membangun mental dan akhlaq yang Mulia..
Yang perlu diperhatikan, kenapa orang dapat menjadi sesat dan mudharat dalam mempelajari dan mengamalkan ilmu rashawuf. Sehingga ia menjadi orang yang tak acuh atau mengasingkan diri dari pergaulan masyarakat dan keluarga, meninggalkan keduniaan yang padahal di dunia ini adalah sebagaibladang amal dalam berbuat kebaikan untuk bekal di hari kemudian.
Hal ini dapat terjadi kesesatan pada diri seseorang dengan mempelajari ilmu Tashawuf tetapi tanpa didampingi dengan Ilmu Kalam (Ushuluddin( dan Ilmu Fiqih ●`
________________________________________
Menurut Imam Malik ra. (94-179 H/716-794 M) mengatakan :
من تسور ولم يتفقه فقد تزدق،
ومن تفقه و لم يڽوف فقد فسدت،
ومن تفقه وتسوف فقد تحقق
MAN TASSAWAFA WA LAM YATAFAQAH FAQAD TAZANDAQA. WA MAN TAFAQAHA WA LAM YATSAWWAF FAQAD FASADAT. WA MAN TAFAQAHA WA TASSAWAFA FAQAD TAHAQQAQ.
" Siapa yang memelajari, mengamalkan tashawuf tanpa fiqih, maka dia telah zindiq.
Dan siapa mempelajari fiqih tanpa tashawuf, dia tersesat, dan siapa yang mempelajari tashawuf dan fiqih, maka dialah meraih kebenaran."
Dengan demikian, bahwa ilmu tashawuf dan fiqih ibarat dua jari yang tak dapat dipisahkan, tidak untuk diabaikan dimana keduanya sama- sama penting suatu perpaduan antara akal dan hati.
Jadi, dengan ilmu kalam (Ushuluddin) atau ilmu tauhid bahwa Allah swt. Itu ada, dan mempercayai-Nya sebagai Tuhan yang wajib disembah...
Ilmu kalam itu adalah ilmu pokok- pokok kepercayaan dalam agama Islam.
Selain itu pula untuk menghindari dari kesyirikan serta memperkuatkan akan tauhid kepada Allah sebagai esensi Aqidah Islam.
Ilmu Fiqih, pemahaman tentang syari'at- syari'at Islam berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah yang merupakan lautan ilmu yang meluas secara Horizontal. Sedangkan dalam ilmu Tashawuf adalah mengatur kesempurnaan hubungan dengan Allah dan juha sebagai ilmu yang mampu menembus vertikal kedalam ●
Dengan mempelajari ketiganya, maka akan kuatlah iman kita, Islam dan Ihsan kita yang merupakan kesempurnaan dalam Islam. Sebagai wujud mempelajari ilmu Tauhid, Fiqh, dan Tashawuf ●
__________________________________________
Cintanya orang-orang Sufi terhadap Tuhan bagi mereka adalah suatu kenikmatan tersendiri dalam bertashawuf.
Cara ini mampu membersihkan jiwa akan penyakit-penyakit Hati (bathiniyah). Tapi penyelewengan dalam dunia Sufi pun dapat saja terjadi seperti halnya al- Hallaj yang mengakui dirinya sebagai Allah dengan teorinya Wahdat al- Wujud atau fanthaesme (Penyatuan Wujud) dan teori al-Hulul atau penitisan (Penjelmaan Tuhan dalam diri manusia).
Perkataan dan perbuatan al-Hallaj ini membuat marah para ahli kalam (Tauhid), Fiqh dan masyarakat Islam, sehingga ia dihujum mati pada tahun 309 H.
Di Indonesia ini dulu pernah juga terjadi penyimpangan oleh seorang Waliyullah bernama Syaikh Siti Jenar yang mirip dengan teori al-Hallaj.
Ia dihukum mati oleh mahkamah para Wali di Jawa. Namun hanya Allah-lah yang Maha Tahu akan maksud dan hati seseorang ●
______________________________________
Keunggulan ummat Islam salah satunya adalah ilmu tashawuf ini.
Dengan bertashawuf yang merupakan suatu kekuatan batin untuk mempertebal Iman, Tauhid, ladang amal, pembersih Jiwa, serta memperkuat Ihsan suatu cara untuk lebih mengenal Allah, dan mencari keridhaan-Nya semata, maka secara otomatis akan meningkatkan Akhlaqul Karimah.
Menurut Prof. DR. Hamka bahwa :
" Tashawuf Islam telah muncul sejak munculnya agama Islam itu sendiri. Bertumbuh didalam jiwa pendiri Islam itu sendiri yaitu Nabi Muhammad saw. Disauk airnya dari Al-Qur'an sendiri."
(Perkembangan Rashawuf dari Abad ke- abad)
Adapun ciri dari Sufi menurut Imam Nanawi (620-676 H/ 1223-1278 M) dalam suratnya al-Maqasid at-Tawhid, ada 5 ciri jalan Sufi atau bertashawuf yaitu :
1- Menjaga kehadiran Allah dalam hati pada waktu ramai dan sendiri.
2- Mengukuti Sunnah Rasulullah saw. dengan perbuatan dan kata.
3- Menghindari ketergantungan kepada orang lain.
4- Bersyujur pada pemberian Allah wakau sedikit .
5- Selalu merujuk masalah kepada Allah swt.
____________________________________________
Abu Abdillah bin Muhammad Nahya al-Jalla' rahimahumullah ditanya tentang Sufi. Maka ia menjawab : " Kami tidak tahu akan persyaratan ilmu, akan tetapikami hanya tahu bahwa ia adalah seorang Faqir yang bersih dari berbagai sarana (sebab). Ia selalu bersama Allah dengan tanpa batas tempat. Sementara itu Al-Haq, Allah tidak menghalanginya untuk mengetahui segala tempat. Itulah yang disebut seorang Sufi."
Ada pendapat mengatakan bahwa kata Sufi awalnya berasal dari kata Shafawi (orang yang bersih), namun karena dianggap berat dalam mengucapkan, maka diganti menjadi Shufi.
Abu Hasan al- Qannad rahimahumllah, ditanya tentang makna Sufi, maka ia menjawab :
" Kata (Sufi) itu berasal dari kata Shafa' yang artinya adalah selalu berbuat hanya untuk Allah swt. dalam setiap waktu dengan penuh Setia."
Nah saudar- saudariku sekalian.......
Semoga kutipan ini asa manfaatnya, dan menjadi ilmu yang bermanfaat untuk Anda disini. Lebih terkurang Saya dalam penguraian, saya minta maaf yang sebesar- sebesarnya pada Anda.
Aamiin Allaahumma aamiin....
Akhirul Kalam ;
Wassalaamu.....
Penulis :
جعفر الدين الجيلان الصدق
Share on Google Plus

About roslanTv Tarekat

Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.

0 comments:

Catat Ulasan