HAKEKAT AL QUR'AN YANG HIDUP

 


HAKEKAT AL QUR'AN YANG HIDUP
MAKNA TILAWAH & TADABBUR Al Qur'an
Tanpa bermaksud merendahkannya, bisakah Al Qur'an Al Karim itu bersuara / berbicara di hadapan kita?
Tentu saja tidak, karena ia hanyalah mushaf yang mencatat surat-surat wahyu firman Allah SWT (Qur'an yang tersurat).
Supaya Qur'an itu terdengar suaranya, maka harus "Si Qur'an yang Hidup" yang membacanya.
SIAPA QUR'AN YANG HIDUP?
Diri kita yang sebenarnya hakekatnya adalah kenyataan sifat Allah yang terpuji bernama Muhammad.
Muhammad akhirin yang zahir sebagai insan kamil.
Dari Hisyam bin Amir pernah bertanya kepada Aisyah RA tentang akhlak Rasulullah SAW.
Aisyah menjawab: "AKHLAK NABI SAW ADALAH AL QURAN" (Hadist Riwayat Muslim).
Muhammad adalah wujud Ahlak Al Qur'an, wujud dari "orang-nya", sebagai Qur'an yang Hidup.
Al Qur'an tersirat dalam induk Al Qur'an sebagai Al Fatihah.
7 ayat Al Fatihah itu tajalli pada 7 sifat Allah yang terpuji bernama Muhammad yang wujud sebagai nyawa diri kita yang sebenarnya.
7 sifat itu meliputi : Qudrat (bergerak), Iradat (berkehendak), Ilmu (berpengetahuan), Hayat (hidup), Sama' (mendengar), Bashar (melihat) , Kalamullah (berbicara)
Tanpa sifat Kalamullah ini, kita tak bisa berbicara / bertutur kata. inilah dia yang dimaksud hakekat "Qur'an yang hidup".
Wajib (fardhu 'ain) menjaga adab supaya selalu berahlak Muhammad (ahlakul karimah).
Hakekat rahasia Ahlakul karimah adalah af'al Allah, karena karim itu adalah asmaul husna Al Karim sifat Allah Yang Maha Mulia, Yang Maha Dermawan, atau Yang Maha Pemurah.
Karena itu, jangan mengotori diri kita dengan najis / dosa besar syirik (menyekutukan Allah). Karena hakikatnya diri kita adalah Qur'an yang hidup. Kuwalat nanti jika Anda sengaja mengotori kesuciannya. Hiasilah Al Qur'an yang hidup ini dengan ahlak Muhammad (akhlakul karimah).
Al Qur'an : Al-Waqi'ah: 79
لاَ يَمَسُّهُ إِلاَّ الْمُطَهَّرُونَ
"Tidak ada yang menyentuh (Al-Quran) kecuali mereka yang telah disucikan"
Diri yang suci = diri Muhammad Kalamullah.
Itulah sebabnya jika kita selalu taat petunjuk "Al Qur'an Al Karim" dan "Sunnah Muhammad" akan selalu dipelihara di jalan yang lurus, selamat dunia akhirat.
Allah SWT berfirman:
"...kitab Al Qur'an ini memberi petunjuk ke jalan yang paling lurus..." (Al Qur'an : Surah Al-Israa': 9).
Dari Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sungguh, aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia" (Hadist Riwayat Baihaqi dan Al-Hakim).
Ahlak yang sempurna = ahlak yang sudah kembali fitrah ber-Tauhid, bersih dari sifat syirik menyerupai Allah / menyekutukan Allah.
HAKEKAT TADABBUR AL QUR'AN
Hakekat Tadabbur Al Qur'an itu ialah menghiasi diri dengan ahlak Muhammad yang mulia. Cahaya zahir Muhammad Al Karim Kalamullah itu akan nampak bersinar pada diri anda jika mengamalkan ahlakul karimah.
Kalo orang yang khawas bisa liat tanda cahaya itu pada dahi seseorang. Janganlah kotori dahi anda meniru dahi kaum munafik khawarij yang hitam / gosong. Karena dahi yang mulia itu bercahaya bukannya dahi yang hangus hitam.
Dahi hitam gosong itu BID'AH karena tak ada dicontohkan Nabi Muhammad SAW.
Nabi kalo sholat paling lama saat sujud terakhir, tapi selama hidup beliau dahi tidak hitam gosong. Malah dahi beliau bercahaya, begitu pula para sahabat Nabi (periode pertama kaum salafy
terbaik
& mulia) dahi mereka tidak gosong / hangus.
Di zaman Nabi ada kaum yang sering protes kepada Nabi, kepalanya gundul, dahinya hitam gosong, berjanggut tebal. Mereka-lah dedengkot pelopor kaum khawarij munafik pengikut DZUL KHUWAISHIRAH, seorang Muslim pedesaan yang sombong merasa dirinya lebih baik dari Rasulullah SAW.
Aneh bin ajaib dengan kaum yang ngaku salafy....
Jidat hitam gosong itu mengikuti sunnahnya Nabi Muhammad SAW atau Sunnahnya kaum khawarij munafik jidat gosong DZUL KHUWAISHIRAH .....?????
SEKARANG, BAGAIMANA CARA MEMBACA MUSHAF AL QUR'AN INI?
Membaca Al Qur'an, wahyu Firman Allah lebih tepat disebut TILAWAH. Jika membaca koran, majalah atau buku bacaan yang lain itu disebut Qira'ah (membaca).
Ada dua cara Tilawah Al Qur'an:
(1) Meng-kena-kan bacaannya. Bacaan yang kena itu maksudnya membaca dengan ejaan TAJWID yang benar.
(2) Nge-pasin bacaannya. Bacaan "yang pas" Itu maksudnya yang membaca itu harusnya MUHAMMAD KALAMULLAH, ialah Ruh / nyawa anda sendiri. Inilah bacaan orang berilmu hikmah / bacaan orang khawas. Bacalah dengan "rasa hadir Allah". Dengan cara ini, inshaa' Allah Anda mendapat berkah dari Al Qur'an.
QUR'AN PEMBERI SYAFA'AT
Dari Abu Umamah RA, Rasulullah SAW bersabda:
"Bacalah al-Qur'an itu, karena sesungguhnya ia akan datang pada Hari Kiamat sebagai pemberi syafa'at** bagi para pembaca lainnya." (Hadis Riwayat Muslim)
** PEMBERI SYAFA'AT,
Yang berhak memberi Syafa'at hanya Muhammad, karena Muhammad adalah nyawa Qur'an yang hidup. Itulah sebabnya anda harus biasakan tilawah Al Qur'an dengan hadir Kalamullah, yang membaca harus Muhammad Sifat Allah. Itulah sebabnya kita sangat mudah jika menghafal ayat-ayat Al Qur'an.
Rasulullah SAW bersabda :
مَنْ اَرَادَ اَنْ يَتَكَلَّمَ مَعَ اللهِ فَلْيَقْرَاِ الْقُرْاٰنَ
“Barang siapa berkehendak berbicara dengan Allah, maka bacalah Al-Qur’an (Al-Hadits)
Jika kau ingin Allah bicara padamu; maka bacalah Quran. Dan jika kau ingin bicara pada Allah; maka shalatlah. (dari Hasan Al Bashri, tokoh shufi Basrah, Irak)
Sesungguhnya Rabb-mu ‘Azza wa Jalla berbicara dengan suara / KALAM (dari imam Ahmad bin Hanbal, tafsir As-Sunnah, 533).

( Sumber dari Grup Ilmu Tasawuf - Hakikat )

Share on Google Plus

About roslanTv Tarekat

Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.

0 comments:

Catat Ulasan