WALI MURSYID

 


WALI MURSYID

Orang orang yang tidak tau, membahas tentang mursyid, atau yang di dalam alqur'an di sebut sebagai WALI MURSYID, dalam Al-qur'an s. Al Kahfi: 17: 'Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka ia mendapatkan petunjuk. Barangsiapa yang Allah sesatkan maka engkau tidak mendapatkan bagi orang itu seorang Wali Mursyid.'
sudah wali, mursyid lagi, sejuta wali itu belum tentu mursyid, seperti sejuta nabi itu belum tentu satu rosul.
wali itu warosatul ambiya' dan mursyid itu warosatul mursalin, jadi wali itu pewarisnya nabi, dan mursyid itu pewarisnya para rasulullah, jadi kalau wali mursyid berarti pewarisnya ambiya wal mursalin, pewaris para nabi dan para rasul.
ada orang yang tidak tau soal mursyid mengatakan, apa mursyid itu tau soal dirinya itu mursyid, katanya belum tentu seorang mursyid itu tau dirinya mursyid, lalu di katakan juga, seorang mursyid itu apa bisa menolong muridnya di akherat?
saya contohkan saja, seorang mursyid itu di angkat oleh Allah, jd tdk di angkat oleh manusia. kelompok, atau partai.
saya contohkan, seorang jendral itu di angkat oleh presiden, seribu tentara belum tentu jendral, kalau jendral pasti tentara.
apa seorang jendral itu tau kalau dirinya jendral? menurutmu tau tidak? lalu kalau tidak tau kalau dirinya jendral, bagaimana dia akan menjalankan tugasnya?
jadi jendral itu pasti tau dirinya jendral, karena dia di angkat resmi, di beri kepangkatan, di beri tugas dll.
bgt juga mursyid, mursyid itu tau dirinya mursyid karena dia di angkat dg resmi, di beri tugas apa yang harus di lakukan.
prosesi pengangkatannya seperti ini, ketika penerus mursyid sudah tdk ada, maka para auliya' mengadakan sidang langit, di pimpin rasulullah saw, untuk mengangkat mursyid sebagai petunjuk bagi banyak orang, maka semua lalu mengadakan mujahadah, minta petunjuk kepada Allah, siapa yang akan di angkat sebagai mursyid, seorang mursyid ini harus sudah wali, yang punya kedudukan di sisi Allah, setelah meminta petunjuk kepada Allah, lalu Allah memberikan petunjuk, dengan menunjukkan cahaya mursyid yg di maksud itu mengalahkan wali yang lain, setelah itu kesepakatan sidang di putuskan bahwa mursyid yang di tunjukkan Allah itu yang akan di angkat, dan di setujui oleh rasulullah saw, lalu di sampaikan ke mursyid terakhir di dunia ini yang di tugaskan membaiat kepada mursyid yang di tuju dan sudah di sepakati di sidang auliya'
yang di angkat itu yang akan mewarisi ilmu warisan nabi dan rosul. mewarisi semua keilmuan, dan kekuasaan para nabi dan rasul.
lalu apa bisa menolong/memberi syafaat kepada murid dan pengikutnya jika pengikutnya sudah meninggal?
ingat tulisan saya di atas, kan menjadi pewarisnya nabi dan rasul, PEWARIS, artinya juga mewarisi syafaatnya rasulullah saw.
jadi bukan seorang mursyid itu sakti, tidak sama sekali, tapi mursyid itu yang mengangkat Allah, Allah tentu tidak membiarkan orang yang di pilihNya, yang di angkat menjadi mursyid lantas di celakai, Allah akan membela, siapa yang menyerang para petugas Allah di dunia, maka itu sama saja menantang perang dengan Allah, jika para mursyid itu bisa di celakai, maka Allah pensiun jadi Tuhan.
jadi seorang mursyid itu tidak bisa dg mengaku, atau di angkat oleh golongan atau kelompok, wali saja yang bukan mursyid itu yang mengangkat Allah, tdk bisa satu kelompok mengatakan pemimpinnya itu wali qutub, lalu pemimpin itu jadi wali kutub.
satu partai saja tidak bisa menganggap pemimpinnya itu presiden, lantas pemimpin itu jadi presiden beneran, jadi presiden saja harus melewati tahap pemilu, apalagi yang wali, kapasitasnya dunia akherat.

Ciri-ciri mursyid banyak dijelaskan dalam kitab Jami’ Ushul al Awliya atau Mafakhirul Aliyah atau kitab-kitab lain yang secara khusus mengkaji masalah thariqah. Namun jika anda memiliki keterbatasan dalam membaca kitab kuning, saya akan menjelaskannya secara ringkas.
Di antara ciri-ciri kemursyidan seseorang, pertama, ia harus mempunyai guru yang sanadnya musalsal (bersambung) sampai kepada Rasulullah SAW, sebagaimana bersambungnya sanad sebuah hadits yang shahih.
Kedua, seorang mursyid, badal (asisten mursyid), atau khalifah (pengganti mursyid), harus mendapatkan izin kewenangan dari guru mursyidnya, baik untuk menjadi seorang mursyid, baik untuk menjadi seorang mursyid baru maupun hanya sebagai badal atau khalifah.
Ketiga, seorang mursyid harus mengetahui hukum-hukum syariat. Sehingga bila dirinya sendiri atau muridnya terpeleset melakukan hal-hal yang bertentangan dengan syariat sang mursyid akan menyadari, menghentikan dan memperbaikinya. Kemudian selain berilmu syariat, seorang muryid juga harus memiliki adab dan akhlaq yang utama yang berlandaskan nilai-nilai spiritual dan ibadah, serta berusaha keras untuk mengikuti adab baginda Nabi Muhammad SAW.
Tiga hal tersebut hanyalah sebagian kecil dari ciri paling mendasar seorang mursyid. Masih banyak lagi tanda lainnya yang tidak bisa saya ungkapkan di sini. Tetapi anda jangan menjadikan keterangan saya ini sebagai dalil untuk menghukumi orang lain yang mengaku sebagai mursyid. Apalagi jika hal itu dilandaskan karena Anda tidak cocok dengan perilaku atau amaliahnya.
Tabayyun atau mencari penjelasan, baik dengan bertanya langsung maupun melalui orang lain yang lebih mengerti, itu lebih baik. Gunakan ilmu thariqah sebagai pertimbangan. Namun bila Anda sendiri merasa belum mempunyai bekal keilmuan yang cukup untuk menimbang-nimbang kemursyidan seseorang, lebih baik anda menyibukkan diri dengan mengaji ilmu kethariqahan dulu. Ini lebih utama daripada Anda sibuk menyelidik tanpa bekal sehingga akhirnya terjebak dalam kesesatan dan fitnah.

( Sumber dari FB SULUK JALAN PARA WALI / 
Mbah Sarimbit Juwana
THORIQAT       NAQSYABANDIYAH
 )





Share on Google Plus

About roslanTv Tarekat

Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.

1 comments: