NUR MUHAMMAD (INSAN KAMIL)
Tubuh Manusia terdiri dari tiga unsur yaitu: JASAD, HATI dan RUH.
Didalam RUH terdapat HAKIKAT,
didalam HAKIKAT tersimpan RAHASIA, RAHASIA itulah Yang dinamakan MA'RIFAT ALLAH. Didalam MARIFAT itu pula ada DZAT Yang tak menyerupai sesuatu Apapun.
RAHASIA atau MARIFAT Allah inilah Yang dinamakan INSAN KAMIL
INSAN KAMIL ini dijadikan dari NUR Yang melimpah dari DZAT HAQ, Maka jadilah NUR tersebut berkeliling dengan QUDRATNYA, dari NUR inilah kemudian diciptakan QALAM, lauh Mahfuzh dan Arsy
Tidaak ada kekuasaan Mahluk Yang melebihinya, semuanya tunduk mengitarinya, karena ia kutub dari segenap penjuru.
Ia disebut AL-HAQ dan dia dsebut juga dengan TAJALLI AL-HAQ Yang paling sempurna, dan dinamailah NUR MUHAMMAD.
Nur Muhammad ini telah ada sejak sebelum Alam ini ada, ia bersifat KADIM lagi AZALI.
Nur Muhammad itu berpindah dari satu generasi ke generasi berikutnya, dan dia ada sekarang sebagaimana dia ada di masa lampau, dia tidak tersusun dari Nama dan Yang diberi nama, karena Namanya adalah DIA dan Yang dinamakan pun adalah DIA karena itu pahamilah DIA bukan melalui Akal, bukan melalui Pemahaman, bukan Imajinasi, bukan Indra, dan bukan pula melalui Persepsi lainnya, tak ada Yang bisa mengetahuinya kecuali dirinya sendiri, dengan dirinya dia melihat dirinya, dan dengan dirinya dia mempersepsi dirinya, tak ada yang mengetahuinya kecuali dirinya Seperti mana Perjalanan Menuju AL-HAQQ
Untuk memasuki dunia MARIFAT diperlukan berbagai upaya, sarana dan cara. Antara lain dengan TELANJANG, DZIKIR, SULUK, MURAQABAH, MUSYAHADAH, dan MUKASYAFAH, SERTA PEMBERSIHAN DIRI LAHIR BATIN SELURUHNYA.
DZIKIR adalah rukun Yang sangat penting dalam Perjalanan menuju Al Haqq, bahkan keberadaannya merupakan tiang penyangga dalam kehidupan ber-Tasawuf, karena dzikir adalah bagian dari pembersihan jiwa diamping tiarakat lainnya.
Sebagian kaum sufi mengatakan bahwa rahasianya MARIFAT adalah RUH-NYA Ilmu Tauhid, yaitu jika kita telah menyucikan Sifat-sifat maha hidup, Ilmu, Qudrat, Iradat, Sama, Bashar, dan Kalam Allah dari segala keserupaan dengan sifat-sifat Makhluk.
Dengan pengesaan bahwa tiada satu pun yang menyamainya maka dibalik kecepatan cahaya dan getaran semesta yang berada pada puncaknya akan sampailah seorang suluk pada hal-hal Yang Abstrak dan Ghaib, dan disanalah akhir dari penyelidikan yang dilakukan para ahli hakikat tersebut, dan butuh penelitian kita lebih mendalam agar dapat mengambil manfaat daripada nya.
0 comments:
Catat Ulasan