PARA WALI ALLAH SWT*

 


PARA WALI ALLAH SWT*

"Para Wali Allah swt wajib dicintai dan haram dibenci"
Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di berkata;
فكل من كان مؤمنًا تقيًا كان لله [تعالى] وليًا
“Setiap yang beriman dan bertakwa, dialah yang menjadi wali Allah.”
(Taisir Al Karimir Rahman, hal. 368)
Mencintai Para Wali Allah Azza wa Jalla merupakan amal ibadah atau Taqarrub yang disyariatkan Allah swt.
Dengan mencintai Para Wali Allah, seseorang akan lebih dekat kepada Allah swt, sebab mencintai sesuatu kerana Allah adalah salah satu tali simpul keimanan yang paling kuat.
Didalam hadits shahih, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
أَوْثَقُ عُرَى الإِيمَانِ الْحُبُّ فِي اللهِ وَالْبُغْضُ فِيهِ
"Tali simpul iman yang paling kuat adalah mencintai kerana Allah dan membenci kerana Allah."
(HR. Ath-Thabrani)
Didalam hadits yang lain, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
مَنْ أَحَبَّ لِلَّهِ، وَأَبْغَضَ لِلَّهِ، وَأَعْطَى لِلَّهِ وَمَنَعَ لِلَّهِ فَقَدِ اسْتَكْمَلَ الْإِيْمَانَ
"Barangsiapa mencintai kerana Allah dan membenci kerana Allah, memberi kerana Allah dan tidak memberi kerana Allah, maka sungguh ia telah menyempurnakan imannya."
Oleh kerana itu, kita wajib mencintai Para Wali Allah, Para kekasih Allah. Jangan sampai ada kebencian dan dengki didalam hati kita.
Salah satu doa yang diajarkan oleh Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk kita baca adalah;
اللَّهُمَّ أَسْأَلُكَ حُبَّكَ، وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ، وَحُبَّ عَمَلٍ يُقَرِّبُنِي إِلَى حُبِّكَ
"Ya Allah, aku meminta kecintaan-Mu, dan kecintaan orang yang mencintai-Mu, serta kecintaan pada amalan yang mendekatkanku menuju kecintaan-Mu."
(HR. Ahmad, al-Hakim, al-Bazzar)
Jika mencintai Para Wali Allah itu termasuk ibadah yang agung, maka sebaliknya, membenci dan memusuhi Para Wali Allah swt merupakan perbuatan dosa besar.
Didalam sebuah hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda meriwayatkan dari firman Allah Azza wa Jalla;
مَنْ عَادَى ليَ وَلِيّاً ، فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالحَرْبِ
"Barangsiapa yang memusuhi wali–Ku maka sungguh kata Allah aku telah mengumumkan perang terhadapnya."
Lalu siapakah Para Wali Allah itu ???
Didalam Bahasa Arab, kata Wali diambil dari kata "Al-Walayah" yang ertinya "Kedekatan".
Jadi, Para Wali adalah orang yang mendekatkan diri kepada Allah dengan amalan-amalan sholeh dan perkataan yang lurus. Semakin sholeh amalan yang mereka lakukan, maka akan semakin dekat kedudukannya dengan Allah swt dan semakin besar kadar Kewaliannya.
Para Wali memiliki tingkat Kewalian yang berbeda-beda. Secara garis besar, mereka terbahagi menjadi dua golongan, sebagaimana yang dijelaskan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah.
Yaitu;
a) SABIQUN MUQARRABUN,
- Orang-orang yang selalu mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan melaksanakan perkara-perkara Sunnah, sesudah melaksanakan perkara-perkara Wajib.
b) ASHABUL YAMIN MUQTASHIDUN,
- Golongan kanan yang mencukupkan diri dengan melaksanakan kewajiban-kewajiban dan meninggalkan perkara-perkara haram tanpa banyak melakukan perkara-perkara Sunnah. Ini di dasarkan kepada banyak Nash Al-Qurˈan mahu pun Hadits.
Kewajiban mencintai Para Wali Allah swt wajib diwujudkan dalam batasan-batasan yang ditentukan Syari’at yaitu dengan cara mendoakan mereka, menyayangi, memuliakan dan membela mereka, baik ketika masih hidup mahu pun setelah wafat.
Diantara doa yang diajarkan oleh Allah Azza wa Jalla kepada umat manusia yaitu firman-Nya;
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
"Ya Rabb kami! Beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Rabb kami! Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.”
(Al-Hasyr 59 : 10)
* CIRI-CIRI WALI ALLAH SWT
1) Tidak pernah risau urusan rezeki,
Seorang Wali Allah swt tidak akan pernah risau memikirkan rezeki bagi dirinya. Ia sepenuhnya percaya bahawa rezeki setiap manusia telah diatur oleh Allah swt dan oleh kerana itu, ia tidak perlu merasa takut kekurangan.
2) Tidak pernah mengeluh ketika sakit,
Para Wali Allah swt tidak pernah terlihat mengeluh dalam keadaan apa pun termasuk ketika dirinya sakit. Ia senantiasa mengingat Allah swt dan meyakini bahawa penyakit merupakan ujian dari-Nya untuk membuatnya semakin beriman.
3) Selalu makan bersama-sama,
Seorang Wali Allah swt tidak akan tergamak makan sendirian. Ia akan mengajak setiap orang yang berada di sekitarnya setiap kali ia mahu makan. Tidak peduli meski dirinya sedang kekurangan, ia seboleh mungkin akan makan bersama dengan orang lain. Ia tak akan membiarkan orang lain kelaparan sementara dirinya dalam keadaan kenyang.
4) Tidak menyimpan dendam dalam hatinya,
Para Wali Allah swt dikenal kerana kebaikan hatinya. Meskipun mereka disakiti, namun seorang Wali Allah akan selalu memaafkan orang-orang yang pernah menyakiti mereka. Ketika ia bermasalah dengan orang lain, maka ia akan segera melupakan masalah tersebut dan tak akan menyimpan dendam.
5) Mudah menangis jika takut,
Para Wali Allah swt dikenal dengan memiliki hati yang lembut dan sensitif sehingga mereka mudah menangis. Mereka akan menangis terutama ketika merasa takut. Namun, perasaan takut itu muncul kerana mereka khawatir tidak mendapatkan ridho Allah swt.
Contohnya seperti Imam Tirmidzi, pengarang Sunan al-Tirmidzi, yang buta kerana terlalu sering menangis akibat dari sifatnya yang Wara’, Zuhud, dan Tawakkal.
* MENJADI WALI ALLAH SWT
Seorang murid Waliyullah As-Sayyid Ahmad Al-Badawi RA (596-675 Hijriyah) bernama Abdul Ali bertanya;
"Apakah syarat yang harus diperbuat oleh orang yang ingin menjadi Wali Allah ?
Sayyid Ahmad Al-Badawi menjawab;
"Seorang yang benar-benar dalam syariat ada 12 tanda-tandanya, yaitu";
1) Benar-benar Mengenal Allah (Yakni mengerti benar TAUHID dan penuh keyakinan kepada Allah).
2) Menjaga benar-benar perintah Allah swt.
3) Berpegang teguh pada Sunnah Rasulullah saw.
4) Selalu berwudhu (Bila berhadas segera berwudhu kembali).
5) Rela menerima ketentuan (Takdir) Allah dalam suka mahu pun duka.
6) Yakin terhadap semua janji Allah swt.
7) Putus harapan dari semua apa yang di tangan makhluk.
8) Tabah, sabar menanggung berbagai derita dan gangguan orang.
9) Rajin mentaati perintah Allah.
10) Kasih sayang terhadap semua makhluk Allah.
11) Tawadhu', merendah diri terhadap yang tua dan muda.
12) Menyedari selalu bahawa syaitan itu musuh yang utama.
Demikian keutamaan Para Wali Allah. Mudah-mudahan kita mendapat taufik sehingga kita boleh digolongkan dengan orang-orang yang soleh.
Semoga Allah swt menjadikan kita termasuk Para Wali Allah dengan senantiasa menjalankan perintah-perintah dan menjauhi semua larangan-Nya.
"Para Wali Allah swt tidak mencintai duniawi dan tidak pula takut akan kematian"
Allah Ta’ala berfirman;
أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (62) الَّذِينَ آَمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ (63)
“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.”
(QS. Yunus : 62-63)
Share on Google Plus

About roslanTv Tarekat

Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.

0 comments:

Catat Ulasan