"KISAH KHIDIR"


"KISAH KHIDIR"
SEBELUM KITA MEMULAI PEMBAHASAN KISAH KHIDIR KITA TERLEBIH DAHULU HARUS MENGETAHUI
25 NABI Yang PATUT di IMAMI
1.Adam as
2.Idris as
3.Nuh as
4.Soleh as
5.Ibrahim as
6.Luth as
7.ismail as
8.Ishaq as
9.Yakub as
10.Hud as
11.Yusuf as
12.Ayub as
13.Syuaib as
14.Musa as
15.Harun as
16.Zulkifli as
17.Daud as
18.Sulaiman as
19.Ilyas as
20.Ilyasa as
21.Yunus as
22.Zakaria as
23.Yahya as
24.Isa as
25.Muhammad SAW
5 Nabi yang diberi gelar Ulul Azmi
1. Nabi Nuh A.S
2. Nabi Ibrahim A.S
3. Nabi Musa A.S
4. Nabi Isa A.S
5. Nabi Muhammad A.S
Mereka adalah Nabi Utusan Allah yang Menerima Tugas Masing-Masing.




"Katakanlah, Kami beriman kepada Allah, dan kepada apa yang diturunkan kepada kami, dan kepada apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan kepada apa yang diberikan kepada Musa dan 'Isa serta kepada apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan kami berserah diri kepada-Nya."
QS. Al-Baqarah 2: Ayat 136
"Muhammad itu bukanlah bapak dari seseorang di antara kamu, tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para nabi. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
QS. Al-Ahzab 33: Ayat 40
"Orang-orang yang telah Kami beri Kitab (Taurat dan Injil) mengenalnya (Muhammad) seperti mereka mengenal anak-anak mereka sendiri. Sesungguhnya sebagian mereka pasti menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui(nya)."
QS. Al-Baqarah 2: Ayat 146
"Dan Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia sebelum engkau (Muhammad); maka jika engkau wafat, apakah mereka akan kekal?"
"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami."
QS. Al-Anbiya 21: Ayat 34-35
“Aku tinggalkan kepada kamu dua perkara, kamu tidak akan tersesat selamanya selama kamu berpegang dengan kedua-duanya, yaitu kitab Allah (Al-Qur'an) dan Sunahku (Al-Hadist).”
HR Al-Hakim
"Dan (Al-Qur'an) itu tidaklah dibawa turun oleh setan-setan. Dan tidaklah pantas bagi mereka (Al-Qur'an itu), dan mereka pun tidak akan sanggup. Sesungguhnya untuk mendengarkannya pun mereka dijauhkan."
QS. Asy-Syu'ara' 26: Ayat 210-212
“Setiap orang terlahir dalam kondisi Fitrah (SUCI). Kedua orang tuanya lah yang membuat dia Yahudi, Nasrani, atau Majusi.”
HR. Al-Bukhari.
“Awal berAGAMA mengenal Allah".
Ali bin Abu Tholib.
"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,"
QS. Ar-Rum 30: Ayat 30
"Ingatlah! Hanya milik Allah agama yang murni. Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Dia (berkata), Kami tidak menyembah mereka melainkan (berharap) agar mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya. Sungguh, Allah akan memberi putusan di antara mereka tentang apa yang mereka perselisihkan. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada pendusta dan orang yang sangat ingkar."
QS. Az-Zumar 39: Ayat 3
"Maukah Aku beritakan kepadamu, kepada siapa setan-setan itu turun? Mereka (setan) turun kepada setiap pendusta yang banyak berdosa, mereka menyampaikan hasil pendengaran mereka, sedangkan kebanyakan mereka orang-orang pendusta."
QS. Asy-Syu'ara' 26: Ayat 221-223
Al-Khidr (Arab:الخضر, Khadr, Khadr) adalah nama yang diberikan kepada seorang yang misterius. Selain kisah tentang Khidir yang mengajarkan tentang ilmu hikmah dan kebijaksanaan kepada Nabi Musa, asal usul dan kisah lainnya tentang Khidir tidak banyak disebutkan.
Dalam bukunya yang berjudul “Mystical Dimensions of Islam”, oleh penulis Annemarie Schimmel, Khidir dianggap sebagai salah satu nabi dari empat dalam kisah Islam dikenal sebagai ‘Sosok yang tetap Hidup’ atau ‘Abadi’. Tiga lainnya adalah Idris, Ilyas, dan Isa. Khidir abadi karena ia dianggap telah meminum air kehidupan, dikatakan bahwa Khidir telah berusia lebih dari enam ribu tahun. Ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa Khidir adalah masih sama dengan seseorang yang bernama Elia. Ia juga diidentifikasikan sebagai St. George. Di antara pendapat awal para cendikiawan Barat, Rodwell menyatakan bahwa “Karakter Khadir dibentuk dari Yitro.”
Dalam kisah Islam, satu orang bisa bermacam-macam sebutan nama dan julukan yang telah disandang oleh Khidir. Beberapa orang mengatakan Khidir adalah gelarnya; yang lainnya menganggapnya sebagai nama julukan. Khidir telah disamakan dengan St. George, dikenal sebagai “Elia versi Muslim” dan juga dihubungkan dengan Pengembara Abadi. Para cendikiawan telah menganggapnya dan mengkarakterkan sosoknya sebagai orang Suci, Pembimbing yang misterius dan lain lain.
Dari kisah Khidir ini kita dapat mengambil pelajaran penting. Di antaranya adalah ilmu merupakan Karunia Pencipta-Nya, tidak ada seorang manusia pun yang boleh meng-KLAIM bahwa dirinya lebih berilmu dibanding yang lainnya. Hal ini dikarenakan ada ilmu yang merupakan anugerah dari Pencipta-Nya yang diberikan kepada seseorang tanpa harus mempelajarinya.
Hikmah yang kedua adalah kita perlu bersabar dan tidak terburu-buru untuk mendapatkan kebijaksanaan dari setiap peristiwa yang dialami.
Hikmah ketiga adalah setiap murid harus memelihara adab dengan Guru (Mursyid) nya.
Setiap murid harus bersedia mendengar penjelasan seorang Guru (Mursyid) dari awal hingga akhir sebelum nantinya dapat bertindak di luar perintah dari Guru (Musyid) nya.
Kisah Khidir ini juga menunjukan bahwa setiap Golongan/Kaum memberikan kedudukan yang sangat istimewa kepada yang Mengajarinya (Guru Mursyid).
Sumber : Google
Jin - Ifrit yang Sombong di Zaman Nabi Sulaiman :
"Dia (Sulaiman) berkata, Wahai para pembesar! Siapakah di antara kamu yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku menyerahkan diri?"
"'Ifrit dari golongan jin berkata, Akulah yang akan membawanya kepadamu sebelum engkau berdiri dari tempat dudukmu; dan sungguh, aku kuat melakukannya dan dapat dipercaya."
"Seorang yang mempunyai ilmu dari Kitab (Khidir) berkata, Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip. Maka ketika dia (Sulaiman) melihat singgasana itu terletak di hadapannya, dia pun berkata, Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya).
Barang siapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barang siapa ingkar, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya, Maha Mulia."
QS. An-Naml 27: Ayat 38 - 40
Nabi Musa Pernah Ditegur oleh Allah Karena Lakukan 'Kesombongan Intelektual'
Nabi Musa A.S konon dianggap telah melakukan "kesombongan intelektual" ketika beliau berkata, "Ana a`lam al-qaum" (akulah orang paling pandai di negeri ini). Sepintas lalu, pernyataan ini dapat dianggap wajar karena dikemukakan oleh seorang Nabi yang ditugaskan Allah SWT untuk membebaskan rakyat Mesir dari perbudakan Raja Firaun. Namun, Allah SWT memandang pernyataan Musa itu berlebihan.
Karena itu, Nabi Musa ditegur oleh Allah dan diberi pembelajaran melalui dua cara. Pertama, Nabi Musa dipertemukan dengan seorang (Khidir) yang memiliki tingkat pengetahuan dan kearfian yang jauh lebih tinggi dari Musa. Seperti diceritakan secara panjang lebar dalam surah al-Kahfi, Nabi Musa seakan-akan "dipelonco" oleh Khidir karena ia tak memiliki wawasan keilmuan seluas Khidir, baik secara filosofis maupun epistemologis. Akhirnya, Khidir terpaksa meninggalkan Musa seraya berkata, "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersama aku." (QS al-Kahfi [18]: 67).
"Dan sekiranya rasul itu Kami jadikan (dari) malaikat, pastilah Kami jadikan dia (berwujud) laki-laki, dan (dengan demikian) pasti Kami akan menjadikan mereka tetap ragu sebagaimana kini mereka ragu."
QS. Al-An'am 6: Ayat 9
"(Allah) berfirman, Wahai Musa! Sesungguhnya Aku memilih (melebihkan) engkau dari manusia yang lain (pada masamu) untuk membawa risalah-Ku dan firman-Ku, sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah engkau termasuk orang-orang yang bersyukur."
"Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada lauh-lauh (Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan untuk segala hal; maka (Kami berfirman), Berpegang teguhlah kepadanya dan suruhlah kaummu berpegang kepadanya dengan sebaik-baiknya, Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang fasik."
"Akan Aku palingkan dari tanda-tanda (kekuasaan-Ku) orang-orang yang menyombongkan diri di bumi tanpa alasan yang benar. Kalaupun mereka melihat setiap tanda (kekuasaan-Ku) mereka tetap tidak akan beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak (akan) menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka menempuhnya. Yang demikian adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lengah terhadapnya."
QS. Al-A'raf 7: Ayat 144-146
Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Kitabullah), kami adakan baginya Syaitan (yang menyesatkan) maka Syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.
Qs.Az Zukhruf 43:36
"Sesungguhnya orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah tanpa alasan (bukti) yang sampai kepada mereka, yang ada dalam dada mereka hanyalah (keinginan akan) kebesaran yang tidak akan mereka capai maka mintalah perlindungan kepada Allah. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Melihat."
QS. Ghafir 40: Ayat 56
"Setiap berita (yang dibawa oleh rasul) ada (waktu) terjadinya dan kelak kamu akan mengetahui."
QS. Al-An'am 6: Ayat 67
"dan janganlah kamu menaati perintah orang-orang yang melampaui batas, yang berbuat kerusakan di bumi dan tidak mengadakan perbaikan."
QS. Asy-Syu'ara' 26: Ayat 151-152
Jika engkau bertemu dengan seseorang, maka yakinilah bahwa dia lebih baik darimu. Ucapkan dalam hatimu : “Bisa jadi kedudukannya di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala, jauh lebih baik dan lebih tinggi dariku.
”Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani”
PENULIS : Jama'ah/Ikhwan Majelis Zikir Yayasan Abdul Khalik Fadjuani (YAKF)
Share on Google Plus

About roslanTv Tarekat

Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.

0 comments:

Catat Ulasan