DEBU YANG TERLUPAKAN
Debu adalah barang yang tidak kita sukai.
Jika meja berdebu kita enggan menulis di atasnya.
Kalau buku penuh debu kita segan membacanya.
Mengapa...?
Karena Debu itu kotor Merusak kesehatan.
Itu debu yang Nampak dan kelihatan Jelas dengan mata kepala kita.
Bagaimana dengan debu yang tidak kelihatan.?
Umpanya :
Debu yang ada di pesawat televisi yang bertahun-tahun tidak di bersihkan. Coba sekali-Kali di buka, lihatlah di bagian dalamnya, di pastikan akan terperanjat dan terkeju merasa kaget Karena debunya sudah sangat tebal.
Padahal dari luar pesawat televisi di lihat nampak bersih bahkan mengkilat.
Demikian dengan hati, Hati kita tersimpan di dalam kotornya hati tidak Langsung terlihat.
Seandainya hati dan segala kotoran debunya bisa di lihat, mungkin kita akan lebih kaget Lagi.
Setiap hari yang kita bersihkan adalah Jasmani. Sedikit saja pakaian yang putih bersih kena percikan lumpur kotor sudah gelisah, sibuk dengan lumpur.
Padahal di bagian dalam ada kotoran yang lebih gawat. Percikan Lumpur yang melekat di pakain hanya akan membuat kita kelihatan tidak rapi sesaat.
Akan tetapi hati yang kotor akan mencelakakan kita, sejak hidup di dunia sampai akhirat.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda :
Ketahuilah bahwa di dalam tubuh ada segumpal daging (mudghah) . Apabila ia baik akan baiklah seluruh tubuh, dan apabila ia rusak niscaya akan rusaklah seluruh tubuh.
Islam mengajarkan kebersihan bahkan kebersihan sebagaian dari Iman. Tetapi jangan di lupakan hati yang bersih dari segala kotoran debu dunia jauh lebih penting.
Berhati-hatilah ! Duri kehidupan menghadang lumpurnya penuh pesona . Lebih mudah mengeluarkan orang yang terperosok di dalam kubangan penuh Lumpur daripada terperosok kubangan dosa.
Marilah kita bersegera kepada ampunan Allah. Istighfar, mohon ampun, Sebagaimana kita bersegera mencuci pakaian yang kena Lumpur, bersegeralah kita meraih ampunan Allah.
Jangan menganggap enteng dengan semboyan semua bisa di atur.
Ingat..! Kita sebagai insan mempunyai keterbatasan," Laa Haula Wala Quwwata Illa Billahil 'Aliyyil 'Adhiim"
Tidak ada daya dan upaya melainkan hanya pertolongan Allah.
Allah menciptakan manusia bersifat Dha'if yang mempunyai keterbatasan dan kelemahan. Hati-Hatilah kita dengan kesombongan, jangan dekati debu maksiat karena menganggap diri kita kuat, Iman mantap (mengaku dan merasa lebih dari orang lain).
Sesuatu yang akan mengeruhkan Dan mengotori perhatian kita, sebagaimana kita risih kena debu atau Lumpur yang akan mengotori pakaian kita.
Seharusnya lebih risih terhadap sesuatu yang akan mengotori Hati,
Membuat langkah tersandung yang akan memalingkan kita dari Jalan Allah swt.
( Sumber dari FB Dedi Suryadi )
0 comments:
Catat Ulasan