BERPIKIR POSITIF BERTINDAK POSITIF


 BERPIKIR POSITIF BERTINDAK POSITIF

"Akhlak itu nyata cerminan hati"

Rasulullah Muhammad SAW diutus ke muka bumi untuk memperbaiki Akhlak manusia, sehingga keteladanan beliau bukan hanya menjadi pujian banyak pihak bahkan Allah SWT pun memuji beliau. Bukan hanya para makhluk seperti manusia, tumbuhan, hewan, malaikat, dan seisi alam semesta melantunkan shalawat kepada Kanjeng Nabi Besar Muhammad SAW tetapi Allah SWT pun melantunkan shalawat kepada beliau. Syafaat dan Rahmat Allah SWT diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai bentuk kecintaan Allah SWT terhadap hamba yang paling dicintainya dari seluruh makhluk ciptaannya.

Rasulullah Muhammad SAW mengajarkan kepada kita tata krama berbicara dengan kelemahlembutannya sehingga lawan bicara yang bersamanya terkesan sangat mendalam, begitu juga senyuman beliau yang paling indah selalu ditebarkan disetiap perjumpaan dengan siapapun baik yang mencintai beliau bahkan sampai yang membenci beliau tetap tidak ada perbedaan view, bahkan kerendahan hati beliau kepada para umatnya maupun kepada para musuhnya tetap ditunjukan dan itu tidak mengurangi kehormatan beliau dimata siapa pun, dan banyak lagi akhlak beliau yang harus menjadi panutan kita dalam bergaul di kehidupan ini.

Mengapa Rasulullah Muhammad SAW mampu menjadi suri tauladan kita semua? Karena beliau menjalankan ajaran syariat yang difirmankan Allah SWT melalui pembimbing beliau malaikat Jibril yaitu selalu berbaik sangka alias berpikir positif alias husnuzon kepada setiap persoalan kehidupan yang dihadapinya. Bukankah Allah SWT melarang keras kepada kita untuk mengajak manusia kepada kebaikan dengan kekerasan kata-kata dan tindakan? Apalagi sampai menghunus pedang amarah dan kebencian agar manusia masuk dalam pemahaman syariat Islam? Karena urusan kebaikan seseorang dan masuk tidaknya mereka kedalam syariat agama kita itu tergantung hidayah Allah SWT. Masih ingatkah bagaimana seorang anak Nabi Nuh menjadi durhaka kepada Allah SWT karena tidak meyakini petunjuk syariat yang diajarkan ayahandanya, jadi jangankan kita yang awam akan syariat agama bahkan banyak ulama-ulama terdahulu yang diakui keluasan keilmuannya dan keshalehannya akhirnya matinya dalam keadaan su'ul khatimah seburuk-buruknya kematian yang dimurkai Allah SWT.

Ciri-ciri manusia yang berakhlak baik sangat mudah kita lihat dalam kehidupannya sehari-hari, bagaimana seorang ayahanda Lukman yang ingin menempatkan anandanya untuk belajar ilmu agama sampai menginap berminggu-minggu ditempat calon Mursyid anandanya agar ayahanda Lukman yakin bahwa calon Mursyid anaknya betul-betul tulus menunjukan akhlak mulianya seperti yang diajarkannya dimimbar-mimbar majelis keilmuannya. Bagaimana dengan kita yang dengan mudah begitu saja terpesona oleh kalimat-kalimat yang provokatif yang akhirnya kita justru dijauhkan dari akhlak yang diajarkan Rasulullah Muhammad SAW. Berhati-hatilah dalam menempatkan diri untuk belajar menjalankan syariat agama dengan lurus sesuai dengan ajaran Rasulullah, janganlah kita mudah terpesona dengan atribut keshalehan secara fashionable ataupun penyampaian-penyampaian tausiyah yang Akbar tanpa kita tahu sosok panutan kita tersebut kehidupan sehari-harinya, apalagi bila kita hanya belajar mengandalkan informasi dari media sosial atau sumber informasi lainnya secara tekstual saja.

Manusia yang berakhlakul karimah selalu menjaga hatinya tetap bersih terhubung kepada Allah SWT yang genggaman tangan kanannya tidak pernah lepas akan tali keimanannya sehingga tidak nampak kegelisahan didirinya, pikirannya selalu dijaga agar terhindar dari kesesatan berpikir karena mereka tahu bahwa iblis beserta bala tentaranya sangat mudah menyusupi kita lewat kebenaran akal pikiran yang disemukannya sehingga kita merasa benar dengan akal pikiran kita padahal salah dalam pandangan syariat agama, sehingga kita bisa melihat bagaimana perilaku mereka dalam kesehariannya dalam pergaulannya dalam kata-katanya dalam visi hidupnya yang begitu terjaga dijalan Allah SWT dan mencontoh keteladan akhlak Rasulullah Muhammad SAW.

Hati-hatilah dengan jiwa dan pikiran kita, sedikit saja kita melepaskan diri dari perintah syariat agama apalagi sampai lupa kepada tauladan Akhlak Nabi Muhammad SAW maka jiwa dan pikiran kita akan mudah dikotori oleh kepentingan-kepentingan nafsu syahwat dunia sehingga akhirnya segala tindakan kita bisa mendorong kita untuk melakukan tindakan-tindakan yang dilarang syariat agama sampai akhirnya menghalalkan segala cara untuk kepentingan pribadi atau kelompok kita. Berpikir positif akan menghasilkan tindakan-tindakan yang positif, begitu juga sebaliknya ketika kita berpikir negatif maka akan terjadi tindakan-tindakan perilaku kita yang negatif.

Dengan kita sering melantunkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW seyogyanya tumbuhkan rasa cinta kasih kepada sesama saudara seiman dan seislam yang ada disekitar kita, tumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan disekitar dengan bersegera mengulurkan bantuan yang meringankan beban tetangga kita atau pun beban alam sekitar kita agar kerusakannya bisa segera ditangani, jaga hubungan silaturahmi yang baik antara ulama dan Umara sehingga akan tercipta kedamaian bagi seluruh masyarakatnya. Siapa pun bisa berperan dalam menjaga keutuhan umat melalui berbagai aktifitas yang bisa kita lakukan di keluarga inti kita, di lingkungan kerja kita, disekitar masyarakat kita, dimajelis-majelis keilmuan kita..sampaikanlah akhlak yang baik yaitu akhlak yang diajarkan oleh Baginda Nabi Besar Muhammad SAW sebagai suri tauladan umat muslim dan umat mu'min.

By: MZM, 16112020


Share on Google Plus

About roslanTv Tarekat

Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.

0 comments:

Catat Ulasan