MENGENAL DIRI ROHANI
Dengarkan baik2 wahai saudaraku , sahabat2 ku semua.. Pesanan ini amat penting untuk kita fahami dalam perjalanan kehidupan dunia ini..
Tugas atau mandat kita sebagai hamba yang bersifat manusia yang mengenal diri rohani itu, adalah KEPATUHAN kepada ketetapan dari yang Maha Pencipta.
Manakala, tugas atau mandat selaku hamba yang bersifat IBLIS (yang tidak mengenal diri) dan hamba yang tidak mengenal rohani Diri sendiri, itulah diri yang akan ingkar kepada Segala Ketetapan Allah. Bila mana tidak mengenal diri( tidak mengenal Roh), itulah yang dikatakan iblis. Nantinya iblis itulah yang akan menempati, mendiami dan yang memerintahkan kerajaan diri kita.
Allah SWT berfirman:
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ۙ الْخَـنَّاسِ
"dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,"
الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِ
"yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,"
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
"dari (golongan) jin dan manusia."
(QS. An-Nas: Ayat 4 - 6
"Bahwasanya Allah Ta'ala memerintah kepadamu sekalian untuk mengembalikan amanat itu kepada pemiliknya Dengan dikembalikan atau diserahkannya amanat Allah itu kepada pemiliknya yaitu Allah Ta'ala itu sendiri"
Maaka jadilah fana,lebur, hilang, karam sekalian sifat tubuh kita didalam laut "Ruh Bahrul Qadim"
adapun yang tinggal ketika itu hanya sifat Ruh semata-mata, dan itulah Ruh ilmu Allah, kemudian, kita katakan Allahhu Akbar. Itulah yang dinamakan lebur/karam kehambaan diri kita (Fana Fillah) kedalam ke-Baqaan Allah (Baqo Billah), dimana nyata keadaan Dzat Allah semata-mata. Inilah yang harus kita syuhudkan sampai kepada salam.
Maka janganlah kita lalai dari paenjelasan ini yang artinya syuhud itu, dipancang dengan mata hati itulah pengetahuan Dzat dan ilmunya dan sebenar-benar ilmunya, iman kepada kita dan sebenar-benar Sir-Allah itu, cahaya kalam Allah yang tidak berhuruf, tidak bersuara Yaitu Ujud Dzat yang mutlak,
seperti yang tersebut dalam Hadits Qudsi :
"Tidak bersuara, tidak berhuruf dan tiada bertempat/berbekas".
Firman Allah dalam Al-qur'an :
"Apakah mereka itu dijadikan bukan dari sesuatu atau mereka yang menjdikan mereka,dan bukanlah Aku yang menjadikan mereka"
Hendaklah Takbir kita itu, dengan Syah lagi Jazam Yakni Yaqin hati kita hadir dengan Allah Ta'ala, yakni ingat kepada Allah maka Takbir kita serta membesarkan Allah Ta'ala. pada waktu mengangkat Takbir itu, menjadi tempat perhimpunan pada kalimah
"Laa Ilaaha Illaallah" yang kita pandang hanya Allah semata-mata artinya kita fana sekali-kali tidak ada, yang ada hanya Ujud Allah semata.
Caranya adalah, sebelum mengangkat takbiratul ihram kita tarik nafas dengan Hu haqiqatnya Aku Allah Akbar yang lain semua kecil. Sesudah itu di angkat takbiratul ihram "Allahu Akbar" dengan Qasat, Ta'aradh, Ta'ayyin (tubuh hati Ruh).
ARTI MAKNA SURAH AL-FATEHA :
BISMILLAH :
Allah menamai akan dirinya
ARRAHMAN :
Ya Muhammad Aku menciptakan engkau.
ARRAHIM :
Ya Muhammad Aku menyatakan RahasiaKu kepadamu
ALHAMDULILLAHI :
Ya Muhammad, sembahyangku itu ganti sembahyangmu untuk memuji diriKu.
RABBIL ALAMIN :
Ya Muhammad, Aku tau yang lahir dan yang bathin.
ARRAHMANNIRRAHIMA :
Ya Muhammad, Yang membaca fateha itu Aku dan sembahyang itu Aku memuji diriKu.
MALIKI YAUMIDDIN :
Ya Muhammad, Aku Tuhan yang maha besar pada isi sekalian Alam, engkau ganti kerajaanKu.
IYYA KAN' BUDU :
Ya Muhammad,tiada lain yang sembahyang itu melainkan Aku memuji diriKu.
WAIYYAKANAS TA'IN :
Ya Muhammad, yang ghaib Aku jua tiada aku engkau ganti kerajaanku.
IHDININASSHIRATHAL MUSTAQIM :
Ya Muhammad, tiada yang tau,, engkau jua yang mengetahui Aku.
SHIRATALLAZI NA'AN AMTA 'ALAIHIM :
Ya Muhammad, tiada murka aku kepadamu,tiada nyata Aku jika tiada engkau.
WALADDHALLIN :
Ya Muhammad, jika tiada kasihKu tidak ada engkau dan tiada RahasiaKu sekaliannya.
AAMIIN :
Ya Muhammad, adamu itu ganti rahasiaKu.
ke( HAKIKAT INSAN Mengenal Diri )
0 comments:
Catat Ulasan