Mengapa harus ADAM ?



Mengapa harus ADAM ?

Jikalau kita semua memperhatikan dengan seksama proses dialog antara ALLOH SWT dengan para malaikat ketika adam diciptakan, para malaikat bertanya kepada ALLOH;

kenapa ENGKAU ciptakan dia, yang kelak hanya akan menumpahkan darah (membuat kerusakan / bencana) di muka bumi? padahal kami sentiasa bertasbih dengan memujiMu dan mensucikanMu?. (2:30)

ALLOH SWT menjawab; sesungguhnya AKU mengetahui apa yang tidak kalian ketahui (2:30). Kemudian ALLOH memerintahkan semua makhluk ciptaaanNYA yang bernyawa untuk menyebutkan nama nama benda seluruhnya yang ada (sudah tercipta) ketika itu. Sebutkanlah (nama nama benda) yang kalian tahu padaKU jika kalian memang golongan yang benar (2:31). Tak satupun dari makhluk makhluk itu (termasuk Malaikat) yang bisa menyebutkan nama nama benda itu.

Bahkan satu nama benda pun tak ada yang bisa menyebutnya (termasuk juga golongan malaikat). Para Malaikat menjawab; Maha suci Engkau (Ya Allah)! Kami tidak mempunyai pengetahuan selain dari apa yang Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkau jualah Yang Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana. (2:32).

Kemudian ALLOH memerintahkan kepada adam untuk menyebutnya (menerangkan); Wahai Adam! Terangkanlah nama benda-benda ini semua kepada mereka (2:33). Adam menyebut semua nama benda yang ada dengan benar. (2:33).

Kemudian ALLOH SWT berfirman lagi;

Bukankah Aku telah katakan kepada kamu, bahwasannya Aku mengetahui segala rahasia langit dan bumi dan Aku mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan?.(2:33). Setelah Adam bisa menerangkan semua nama benda dengan benar, ALLOH lalu berfirman; Tunduklah / sujudlah (beri hormat) kepada Adam. Lalu mereka sekaliannya tunduk semua memberi hormat kepada Adam kecuali iblis.(2:33)

Keberhasilan Adam mengetahui (memahami) nama nama benda, dimana benda benda yang berwujud materi itu adalah unsur terendah dari wujud alam semesta yang mempunyai hukum tertentu (baca; hukum pasti) yaitu ilmu fisika adalah bukti bahwa Adam lah yang paham ilmu materi (hukum fisika) dan Adam pun juga mempunyai jasad (tubuh) yang tercipta dari tanah (materi). Penguasaan Adam akan ilmu materi (fisika) itu juga yang menjadi alasan utama mengapa Adam dipilih menjadi Khalifah dibumi.

Dalam hal ghoib, jin lebih mengetahui & memahami dibanding manusia terbukti dalam pengakuaannya; Maka tatkala kedua pasukan itu telah dapat saling lihat melihat (berhadapan), setan (jin) itu balik ke belakang seraya berkata: "Sesungguhnya saya berlepas diri daripada kamu; sesungguhnya saya dapat melihat apa yang kamu sekalian tidak dapat melihat; sesungguhnya saya takut kepada Allah". Dan Allah sangat keras siksa-Nya.(8:48)
Namun tidak halnya dengan manusia (Adam)yang tidak mengetahui hal hal ghoib. Sesuai dengan firmanNYA; Sesungguhnya ia (jin) dan pengikut-pengikutnya melihat kamu (manusia) dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.(7:27) Bahwa Adam tidak menguasai hal hal ghoib disinilah kelebihan Adam dibanding Malaikat dan jin.

Karena tidak menguasai (mengetahui) hal hal ghoib namun mempunyai penguasaan tinggi terhadap ilmu materi (fisika) yang membuat Adam terpilih menjadi khalifah; Wahai Adam! Terangkanlah nama benda-benda ini semua kepada mereka (2:33). Adam menyebut semua nama benda yang ada dengan benar. (2:33).Dan sebab itu pula hukum Al-quran yang berisi syariah (pedoman/ilmu) itu di percayakan kepada manusia (bukan malaikat maupun jin).

Adam terpilih menjadi khalifah dibumi karena kemampuannya dalam memahami hukum alam (hukum materi). Dari sini kita semua sebagai umat islam bisa mengambil pelajaran besar, bahwa penguasaan akan ilmu pengetahuan & tehnologilah yang membuat manusia bisa menjadi khalifah lil ardhi. Mencari tahu mapun mengejar untuk memahami (mengetahui) hal hal ghoib hanya akan berakibat mundurnya manusia dari statusnya yang sudah ditetapkan (dipercaya) sebagai khalifah dibumi, menjadi sama dengan (atau bisa diniscayakan) menjadi pengikut (yang tertipu) daya oleh jin.

Akhir2 ini banyak sekali di tayangan video (youtube) para "ustadz" mengejar hal hal ghoib (ilmu ilmu mistik/klenik) untuk mengetahui (lebih memahami) hal ghoib. ALLOH SWT sudah tegas dalam firmannya yaitu pernyataan dari Nabi Muhammad SAW;

Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak pula aku mengetahui yang ghaib dan tidak pula aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat. Aku tidak mengetahui kecuali apa yang diwahyukan kepadaku.(6:50) Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku berbuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. (7:188)

Saat ini banyak sekali orang yang menampilkan dirinya sebagai narasumber untuk urusan-urusan yang ghaib, mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait dengan masa depan seseorang, dari mulai jodoh, karir, bisnis, atau yang lainnya. Kata ‘dukun’ barangkali sekarang ini jarang didengar dan bahkan serta merta mereka akan menolak bila dikatakan dukun. Dalihnya, apalagi kalau bukan seputar “Kami tidak meminta syarat-syarat apapun kepada anda”, “Kami tidak menyuruh memotong ayam putih”, dan sebagainya. Padahal praktek seperti itu adalah praktek dukun juga. Bedanya, dukun sekarang ini berpendidikan sehingga bahasa yang digunakannya pun bahasa-bahasa ilmiah, sehingga mereka jelas enggan disebut dukun.

Tak ada seorang pun yang dapat melihat dan mengetahui perkara ghaib, menentukan ini dan itu terhadap sesuatu yang belum dan akan terjadi di masa datang. Jika toh bisa, itu semata-mata bantuan dan tipuan dari setan, sehingga dusta bila itu dihasilkan dari latihan dan olah jiwa.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: Dan sesungguhnya Iblis telah dapat membuktikan kebenaran sangkaannya terhadap mereka lalu mereka mengikutinya, kecuali sebahagian orang-orang yang beriman. Dan tidak adalah kekuasaan Iblis terhadap mereka, melainkan hanyalah agar Kami dapat membedakan siapa yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat dari siapa yang ragu-ragu tentang hal itu. Dan Rabbmu Maha Memelihara segala sesuatu.” (Saba`: 20-21)

Ada pula sebagian manusia yang memiliki aqidah rusak, di mana mereka meyakini adanya sebagian orang yang keberadaannya ghaib dari pandangan manusia, dan biasanya identik dengan orang-orang yang dianggap telah suci jiwanya. Mereka mengistilahkannya dengan roh suci atau rijalul ghaib.
Ketahuilah bahwa tidak ada istilah manusia ghaib. Tidak ada pula istilah rijalul ghaib di tengah-tengah manusia. Rijalul ghaib itu tiada lain adalah jin.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

“Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” (Al-Jin: 6) (Lihat Qa’idah ‘Azhimah, hal. 152)

“(Dia adalah) ALLOH SWT, Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.” (Al-Jin: 26-27)

Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Luqman: 34)

Dan jika lihat kembali tarikh Islam juga didalam riwayat (hadist hadist) sahihnya, hanya Rosululloh SAW saja yang dapat tembus secara jasmani & rokhani hingga sidorotul muntaha. Namun kita juga sering mendengar cerita, bahwa ada orang yang bisa melesat pergi (terbang) secara ghoib kekota Mekah untuk melakukan sholat di depan ka’bah misalnya. Coba kita tanyakan kemasyarakat umum (mayoritas manusia) apakah mereka bisa mempercayainya secara spontan dan seluruhnya?

Mempelajari (mencari tahu kesejatian) hal hal ghoib sepanjang sejarah perdaban manusia terlebih setelah datangnya Islam yang dibawa Rosululoh SAW hanyalah perbuatan yang akan menjadi (kontra Produktif) yang tidak akan pernah berdampak secara positive terhadap kehidupan social maupun ekonomi Masyarakat (Umat). Peringatan peringatan ALLOH SWT diayat ayatNYA diatas sudah menjadi acuan petunjuk bagi Kita (manusia) bahwa dipilihnya Kita menjadi Khalifah karena keunggulan kita (manusia) dalam menguasai (memahami) hukum hukum alam (ilmu fisika).

Mari kita bangun peradaban bumi ini agar menjadi lebih baik sesuai sunnahtulloh (hukum alam). Kira kira 2000SM, Eropa barat sudah meninggalkan peradaban mistik (klenik) nya beralih keperadaban ilmiah (sunnahtulloh) terlebih lagi setelah masuknya massa Renaissance (kebangunan kembali) yang dipelopori oleh kordova (universitas pertama dunia) milik islam yang menjadi titik awal perubahan besar di eropa. Juga masuknya ilmuwan ilmuwan islam ke benua eropa. lalu sekarang, Apakah kita umat islam hanya akan menjadi obyek kemajuan iptek yang telah diambil alih oleh mereka......?

( Sumber dari Eraz Ze / ILMU WEDARING JATI DIRI SANGKAN PARAN DUMADI / SPD )

Share on Google Plus

About roslanTv Tarekat

Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.

0 comments:

Catat Ulasan