HAKIKAT KEMANUSIAAN - MAQAM TUHAN

[MAQAM TUHAN] - HAKIKAT KEMANUSIAAN

Seorang insan kamil (manusia sempurna) ; bagi mereka, tak ada atau tak perlu lagi kepada sama
atau kedudukan, atau dengan pangkat. Arif/wali. Atau dengan mengulang-ulang kata-kata hamba,
atau manusia atau makhluk. Dia tidak perlu lagi mengata zat atau sifat. Apalagi kata-kata syariat dan
tharikat, dia tidak memerlukan lagi kata-kata hakikat ma’rifat.

Hanyalah ia diam dalam Malaqutnya dan tunggal dalam Jabarutnya. Hanya tinggal AKU dalam isyaratnya. Jadi kata-kata AKU telah mencakup keseluruhan seisi langit dan bumi, Arsy dan kursyi, Luh dan kalam,dunia dan akhirat.

Demikianlah hakikat ketuhanan yang maha ESA. Kembali kepada asalnya (awalnya). Sebelum ada yang mengenalnya. Belum tahu namanya, apalagi sifat dan zatnya. Dan sebelum menjadikan RUH dan ARAD nya. Sedangkan NUR MUHAMMADIYAH belum ada. Dia berdiri sendiri, hidup sendiri, tanpa RUH dan jasad. Jadi pada hakikatnya tidak memerlukan apa-apa cukup dengan AKU. Tidak pakai kata-kata ENGKAU. Hanya simpun dalam KALIMAH AKU.

Dan kalimah AKU ini harus lenyap pula dalam huruf dan kata-kata dan dalam suara. Artinya: tiada huruf,
tiada kata-kata, dan suara. Inilah yang sebenar- benarnya fana dan lenyap dan baqa dan baqaul baqa. Tidak ada di atas ini lagi.

Kata-kata AKU disini hanya ada dalam KAIMINYAK BATHIN. Ada kata, tetapi tiada berkata, ada huruf
tetapi tiada berhuruf dan ada suara, tetapi tidak bersuara. Dikatakan diam, tidak berdiam. Dikatakan berdiam padahal tidak diam. AKU disini ialah ALHAQQU.


Jadi akuan orang hawas dengan akuan orang alim/
awam adalah berlainan. Akuan orang awam/alim
masih konselit. Sedang akuan orang hawas adalah
putus hubungan dengan makhluk. Tidak ada duanya
lagi, atau siriknya lagi, atau tidak ada berbau
makhluk lagi. Ia satu rahasia dengan Tuhan dan
satu dengan seluruh alam. 

HAKIKAT KEMANUSIAAN.

Dalam agama islam, ada enam peranan yang merupakan hakikat diciptakannya manusia. 

1.SEBAGAI HAMBA ALLAH. 

Hakikat manusia yang utama adalah sebagai hamba atau abdi ALLAH SWT. Sebagai seorang hamba maka manusia wajib mengabdi kepada ALLAH SWT dengan cara menjalani segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Sebagai seorang hamba, seorang manusia juga wajib menjalankan ibadah seperti shalat wajib, puasa ramadhan dan fadhilahnya, zakat, haji dan melakukan ibadah lainnya dengan penuh keikhlasan dan segenap hati sebagaimana yang disebutkan dalam ayat ini. 

"PADAHAL MEREKA TIDAK DISURUH KECUALI SUPAYA MENYEMBAH ALLAH DENGAN MEMURNIKAN KETAATAN KEPADANYA DALAM MENJALANKAN AGAMA YANG LURUS."
(QS:98:5). 


2.SEBAGAI AL- NAS.

Dalam al-quran manusia juga disebut dengan al-nas. Kata al-nas dalam al-quran cenderung mengacu pada hakikat manusia dalam hubungannya dengan manusia lain dalam masyarakat. Manusia sebagaimana disebutkan dalam ilmu pengetahuan, adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa keberadaan manusia lainnya. Sebagaimana yang dijelaskan dalam firman ALLAH SWT.
"HAI SEKALIAN MANUSIA, BERTAKWALAH KEPADA TUHANMU YANG TELAH MENCIPTAKAN KAMU DARI SEORANG DIRI, DAN DARI PADANYA ALLAH MENCIPTAKAN ISTERINYA, DAN DARIPADA KEDUANYA ALLAH MEMPERKEMBANGBIAKKAN LAKI LAKI DAN PEREMPUAN YANG BANYAK. DAN BERTAKWALAH KEPADA ALLAH DENGAN (MEMPERGUNAKAN) NAMANYA KAMU SALING MEMINTA SATU SAMA LAIN DAN PERLIHARALAH HUBUNGAN SILATURRAHIM. SESUNGGUHNYA ALLAH SELALU MENJAGA DAN MENGAWASI KAMU."
(QS AN NISA:1). 

3.SEBAGAI KHALIFAH ALLAH.

Telah disebutkan dalam tujuan penciptaan manusia bahawa pada hakikatnya, manusia di ciptakan oleh ALLAH SWT sebagai khalifah atau pemimpin dimuka bumi.
"HAI DAUD, SESUNGGUHNYA KAMI MENJADIKAN KAMU KHALIFAH (PENGUASA) DI MUKA BUMI, MAKA BERILAH KEPUTUSAN DI ANTARA MANUSIA DENGAN ADIL DAN JANGANLAH KAMU MENGIKUTI HAWA NAFSU. KERANA IA AKAN MENYESATKAN KAMU DARI JALAN ALLAH."
(QS SHAD:25).
Sebagai seorang khalifah maka masing masing manusia akan meminta pertangungjawabnya kelak di hari akhir.. 

4.SEBAGAI BANI ADAM.

Manusia disebut sebagai bani adam atau keturunan adam agar tidak terjadi kesalahpahaman bahawa manusia merupakan hasil evolosi. Islam memandang manusia sebagai bani adam untuk menghormati nilai nilai pengetahuan dan hubungannya dalam masyarakat. Dalam al-quran ALLAH berfirman;
"HAI ANAK ADAM, SESUNGGUHNYA KAMI TELAH MENURUNKAN KEPADAMU PAKAIAN UNTUK MENUTUP AURATMU DAN PAKAIAN INDAH UNTUK PERHIASAN. DAN PAKAIAN TAQWA ITULAH YANG PALING BAIK. YANG DEMIKIAN ITU ADALAH SEBAHAGIAN DARI TANDA TANDA KEKUASAAN ALLAH, SEMOGA MEREKA SELALU INGAT, HAI ANAK ADAM JANGANLAH KAMU TERTIPU OLEH SYAITAN SEBAGAIMANA IA TELAH MENGELUARKAN KEDUA IBU BAPAMU DARI SYURGA." (QS AL ARAF: 26-27). 

5.SEBAGAI AL-INSAN.

Tidak hanya disebut sebagai al nas, dalam alquran manusia juga disebut AL INSAN merujuk dalam menguasai ilmu dan pengetahuan serta kemampuannya untuk berbicara dan melakukan hal tariannya. Sebagaimana disebutkan dalam surah AL HUD.
"DAN JIKA KAMI RASAKAN KEPADA MANUSIA SUATU RAHMAT, KEMUDIAN RAHMAT ITU KAMI CABUT DARI PADANYA, PASTILAH IA MENJADI PUTUS ASA LAGI TIDAK BERTERIMA KASIH."
(QS AL-HUD: 9). 

6.SEBAGAI MAKHLUK BIOLOGIS (AL- BASYAR).

Manusia juga disebut sebagai makhluk biologis atau AL-BASYAR, kerananya manusia memiliki raga atau fisik yang dapat melakukan aktivitas fisik. Tumbuh memerlukan makanan berkembang biak dan lain sebagaimana ciri makhluk hidup pada umumnya. Sama seperti makhluk lainya di bumi seperti haiwan dan tumbuhan. Hakikat manusia sebagai makhluk biologis dapat berakhir dan mengalami kematian. Bedanya manusia memiliki aqal dan fikiran serta perbuatanya harus dapat dipertanggungjawabkan kelak di akhirat.
Segala hakikat manusia adalah fitrah yang diberikan ALLAH SWT agar manusia dapat menjalankan peran dan fungsinya dalam kehidupan. Manusia sendiri harus dapat memenuhi tugas dan perannya sehingga tidak menghilangkan hakikat utama penciptaannya.
Semoga bermanfaat.. 

( ILMU WEDARING JATI DIRI SANGKAN PARAN DUMADI / SPD )
Share on Google Plus

About roslanTv Tarekat

Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.

0 comments:

Catat Ulasan