JAGA MULUT DAN HATI BAIK-BAIK
Lisan diciptakan untuk memperbanyakkan zikir kepada Allah swt, Berdakwah, Membaca AL-Quran, Membimbing manusia untuk menempuh jalan yang ditempuh oleh Rasulullah SAW, Ahli BaitNya dan Para Sahabatnya, serta mengungkapkan isi hati didalam memenuhi urusan agama serta mencukupkan keperluan dunia.
Apabila dalam menggunakan lisan tidak sesuai dengan fungsi dan tujuan penciptaanNya, maka kita telah mengingkari nikmat Allah SWT dan mendurhakai perintah dan kufur kepada-Nya.
Lisan manusia adalah anggota tubuh yang paling tajam, bahkan paling tajam dibandingkan semua makhluk ciptaan-Nya.
Hal ini tidak lain karena sebagian besar dosa yang menjerumuskan manusia ke dalam neraka adalah yang dilakukan lisan mereka, seperti berdusta, memfitnah, mencaci menghina, dan lain sebagaiNya.
Oleh sebab itu, kita harus berusaha sekuat tenaga untuk menjaga lisan kita agar tidak menjerumuskan kita ke dasar neraka Jahanam.
Wahai diri perlu engkau ketahui oleh dirimu sendiri bahwa.
Tidak pantaslah aku mengabaikan-Mu padahal aku mengakui kasih-Mu dan sayang-Mu melalui sifat-Mu yang indah nan murni.
Apa yang harus aku lakukan wahai Robbi apakah aku harus mengelabui-Mu.
Ketika itu terjadi sesungguhnya aku adalah termasuk orang yang merugi.
Bukankah Engkau maha tahu ketika dusta pada mulut telah terucap, dusta pada kata telah terlontar, dan dusta pada lelaku yang telah aku kerjakan.
Ya Rabb.
Engkau begitu maha pemurah dan maha lembut terhadap ciptaan-Mu.
Sungguh keinginanku telah menipuku dalam bentuk ketidaksadaranku.
Tidak pantaslah aku mengabaikan-Mu padahal aku mengakui kasih-Mu dan sayang-Mu melalui sifat-Mu yang indah nan murni.
Apa yang harus aku lakukan wahai Robbi apakah aku harus mengelabui-Mu.
Ketika itu terjadi sesungguhnya aku adalah termasuk orang yang merugi.
Bukankah Engkau maha tahu ketika dusta pada mulut telah terucap, dusta pada kata telah terlontar, dan dusta pada lelaku yang telah aku kerjakan.
Ya Rabb.
Engkau begitu maha pemurah dan maha lembut terhadap ciptaan-Mu.
Sungguh keinginanku telah menipuku dalam bentuk ketidaksadaranku.
0 comments:
Catat Ulasan