KARYA TUHAN PENCIPTA DARI DULU, KINI DAN SELAMANYA.
Selepas peristiwa penyaliban maka muncul PAULUS yang bijak dalam penulisan dan pembacaan kitab Yahudi dan Yunani.
Setelah 580 tahun berlalu maka hadir Nabi Muhammad ShallallahualaihiWasallam seorang butahuruf (aksara).
Yang perlu kita tahu adalah tentang Tuhan Pencipta,
Tuhan Pencipta tidak mungkin keliru dan melakukan kesilapan dalam kedua2 Ciptaan-Nya itu.
| Yeremia 1:4-10 (TB) Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya:
"Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan
sebelum engkau keluar dari kandungan,
Aku telah menguduskan engkau,
Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa."
"Tiada sesuatu yg menimpa dibumi dan (Tidak pula) pada dirimu sendiri, melainkan dia telah tertulis dalam kitab (lauh mahfuz) sebelum Kami menciptakannya"....( Qs. Al-hadid ; 22 ).
Setiap anak yang lahir dilahirkan diatas Fitrah (Suci) ...
Setiap anak yang lahir dilahirkan diatas Fitrah (Suci) ...
Hingga ia fasih (berbicara) ...
Maka kedua orang tuanya lah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi ...
Al -Ummu madrasah Al-ula …
Ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya …
Bila engkau persiapkan dengan baik …
Maka engkau telah mempersiapkan bangsa yang baik dan kuat …
Didiklah anak-anakmu sesuai zamannya ... karena mereka kelak akan hidup pada zaman yang berbeda dengan zamanmu ...
Umur 0-6 tahun jadikan Raja ...
Umur 7-18 tahun jadikan Tawanan ...
Umur 19-23 tahun jadikan Sahabat ...
Al-mar’atu ‘imadul-bilad …
Wanita adalah tiang suatu negara (keluarga/negara kecil) …
Apabila wanitanya baik maka negara akan baik …
Dan apabila wanita rusak maka negara pun akan rusak ...
Teguh-teguhlah dalam berpendirian ... Janganlah engkau menuntut karomah ...
Tapi berusahalah untuk selalu beristiqomah ...
Dalam Ma’rifatullah pada setiap keadaan ... karena dalam istiqomah ...
Lebih baik daripada seribu karomah ...
Jika Dia ingin mengenalkan Diri (Zat) Nya kepada mu ...
Maka jangan engkau menghitung-hitung kebaikanmu ...
Semoga kami dapat menjadi insan yg lebih baik dan termasuk kedalam golongan hamba2 yang diridhoi Nya… amin
Semoga atas namaMu kami mampu bergaul denganMu ..... amin
Semua karena CINTA …
La haula wala quwwata illa billahil ‘aliyil ‘azim.
BUMI MENANGIS KETIKA HENDAK DIDIAMI MANUSIA
Manusia boleh saja merasa bangga karena dipilih oleh Allah SWT untuk menjadi khalifah atau pemimpin di muka bumi. Keutamaan ini bahkan melebihi apa yang diberi kepada para Malaikat dan setan yang lebih dahulu taat dan berbakti kepada Pencipta.
Di planet yang begitu hijau dan memiliki banyak sumber air ini, manusia bebas berekspresi memanfaatkan sumber daya yang ada.
Namun tahukah anda jika bumi pernah menolak keputusan Allah menempatkan kita di tanahnya?
Planet ini menangis dan memohon agar Allah tidak menurunkan manusia. Bahkan, dua malaikat gagal mengambil tanah di bumi saat penciptaan Nabi Adam Alaihis Salam.
Mengapa bumi sangat menolak kehadiran kita?
Kisahnya terjadi saat Allah SWT akan menciptakan Nabi Adam AS yang tercipta dari tanah. Dalam sebuah hadits mu’tabar yang dinukil dari Imam Ja’far al-Shadiq disebutkan sebelum menciptakan Nabi Adam, terlebih dahulu Allah mengabarkan kepada bumi bahwa Dia akan mengambil tanah disana.
“Hai bumi, Aku akan ciptakan manusia dari saripatimu. Sebagian mereka ada yang taat kepada-Ku dan sebagian lainnya durhaka kepada-Ku. Siapa yang taat kepada-Ku maka akan Aku masukkan dia kedalam surga-Ku, dan siapa yang durhaka kepada-Ku akan Aku masukkan dia kedalam neraka-Ku.”
(Imam Ats-Tsa’labi)
Mendengar ini, bumi mulai cemas dan diliputi kekhawatiran. Hal ini pula yang dialami oleh Malaikat. Golongan yang tercipta dari Nur atau cahaya ini juga mempertanyakan keputusan Allah tersebut.
''Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?''
Allah berfirman,
''Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.''
(QS. Al Baqarah : 30)
Setelah informasi ini disampaikan ke bumi, maka diutuslah malaikat Jibri untuk mengambil tanah disana. Namun, bumi menolaknya dan tidak memperbolehkan malaikat mengambil tanahnya.
Diriwayatkan dari As-Suddi, dari Ibnu Masud, dari seorang sahabat Rasulullah SAW, mereka bercerita :
Allah SWT mengutus malaikat Jibril ke bumi untuk mengambil tanah dari bumi, namun bumi menolaknya. Bumi pun memelas dan menangis kepada Jibril, Ia bersumpah dengan nama Allah bahwa Ia tidak sanggup menanggung beban manusia di bumi.
”Demi Allah, aku berlindung kepada-Mu dari utusan-Mu, agar Engkau tidak mengambil sebagian dari kami jika nantinya akan menjadi penghuni neraka."
Mendengar itu, Jibril tidak kuasa mengambil apapun dari bumi, lalu kembali kepada Allah dan menceritakan alasan bumi yang bersumpah dengan keagungan Allah bahwa dia tidak memiliki kesanggupan untuk menanggung azab-Nya.
Allah lantas mengutus dua malaikat sekaligus yakni Mikail dan Israfil untuk turun ke bumi mengambil tanah. Lagi-lagi, bumi melakukan hal serupa dengan bersumpah membawa nama Allah. Kedua malaikat ini pun lalu kembali lagi kepada Allah tanpa membawa sedikit tanah pun sama seperti Jibril.
Allah kemudian mengutus malaikat Izrail. Namun, malaikat ini tidak seperti dua malaikat lainnya. Karena Ia tidak mempedulikan bumi agar tidak mengambil tanahnya. Ia langsung memukul bumi dengan pedangnya dan bumi pun bergetar ketakutan, lantas malaikat Izrail mencabutnya segenggam. Meski Bumi sudah bersumpah atas nama Allah, namun Ia tetap mengambil tanah seraya berkata :
“Aku takut menyalahi (melanggar) perintah Allah, aku sama sekali tak akan melanggar perintah Tuhanku, walau dengan segala perendahan dirimu."
Ketika Izrail mengambil paksa (mencabut) sebagian dari bumi, bumipun menangis merasa kehilangan tanahnya. Namun Allah berfirman bahwa apa yang sudah diambilnya dari bumi sebenarnya akan dikembalikan ke bumi.
Kemudian Allah berfirman kepada bumi :
“Sesungguhnya kelak akan Aku kembalikan kepadamu apa yang Aku ambil darimu itu."
“Dari bumi (tanah) Kami jadikan kamu dan kepadanya Kami akan kembalikan kamu dan daripadanya Kami akan keluarkan kamu pada kali yang lain."
(QS. Thaha : 55)
Kemudian, Malaikat Izrail membawa tanah itu dibawa menghadap Allah.
Faktanya kini, ketakutan bumi terhadap manusia yang membuat kerusakan sudah terbukti adanya. Tidak hanya kerusakan bumi dari segi fisik, namun manusianya secara lahir dan bathin. Namun demikian, Allah tidak menciptakan manusia sebagai pemimpin atas semua makhluk tanpa alasan. Di akhir kisah kehidupan nanti, mungkin kita akan mengetahui apa sebenarnya skenario Allah SWT.
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahuinya.”
(QS. Al Ankabut : 64)
( HAKIKAT INSAN (Mengenal Diri )
0 comments:
Catat Ulasan