PENCERAHAN "SESAT"
Istilah yang sering kita jumpa apabila kita membaca Al-Quran dengan bahasa ibunda. Dalam bahasa asliNya disebut "DHOL"
(Dhollala-yudhollilu)
(Dhollala-yudhollilu)
Istilah sesat ini sering merujuk kepada manusia, kemudian dijelaskan ciri-ciriNya sehingga manusia itu dapat dikatakan sesat.
Secara bahasa, perkataan (sesat) ini digunakan untuk menggambarkan sebuah keadaan, di mana manusia tidak mempunyai hala tuju yang benar di dalam perjalananNya. Seperti contoh di dalam hutan, jika manusia tersesat membawa maksud dia kehilangan jejak untuk menuju ke sesebuah lokasi.
Agar manusia tidak tersesat didalam hutan, maka kompas dan peta menjadi pedoman dan petunjuk. Dia juga harus faham bagaimana membaca dan mengfungsikan kompas dan peta itu.
Dalam kehidupan ini, sebenarNya manusia lahir dalam "kegelapan", ertiNya setiap manusia tidak ada ilmu bagaimana untuk menjalani kehidupanNya nanti.
Ruhul Qudus berfirman;
(An-Naĥl):78
(An-Naĥl):78
"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan DIA memberi kamu pendengaran, penglihatan dan akal fikiran , agar kamu bersyukur."
Tiada seorang manusia pun di dunia ini lahir-lahir kemudian mempunyai ilmu. Setiap manusia akan melalui tahapan demi tahapan di dalam kehidupanNya.
Walau bagaimanapun janganlah kita berbuat sesuatu tanpa ilmu pengetahuan, Berbuat sesuatu tanpa ilmu itu sama dengan cari pasal.
17:36
Tak baik cakap orang sesat, tak nampak jalan takpe. Sebab hukum hanya Allah swt sahaja yang berhak menjatuhkanNya bukan manusia.
# Syed Haqtullah.
0 comments:
Catat Ulasan