MATIKAN DIRI


MATIKAN DIRI

Cara melatih mematikan diri;

a) Latihlah pergerakan Allah (Memulangkan Zat, Sifat, Asma, Af’al Allah) Dengan Muraqabah dan Musyhadah.
b) Latihlah Ilmu Allah dengan KALIMAT Syahadah dan Syuhud (Qudrat-Kuasa, Iradat-Berkehendak, Ilmu-Ilmu, Hayat-Hidup)

Bagaimana ratusan ribu bahkan jutaan makhluk menerima Nafas turun, Nafas naik dengan secara sistematik dan secara teratur tanpa ada gangguan, dan tiada kehilangan satu nafas pun yang terkendala dalam jutaan tahun kecuali, jika sudah sampai ajal maut seseorang itu dengan takdir Nafas dan usia hayatnya. Nafas adalah sumber kehidupan, tanpa nafas hancurlah kehidupan. Nafas adalah Al-Hayat yang datang dari Tuhan, dan Dia adalah rahasia illahi.
Ketika anda bernafas tepat pada tarikan oksigen, maka yang harus anda fokuskan ialah lafaz "HU (Aku)". Baru setelah hembusan nafas maka fokuskan pada lafaz "ALLAH". Begitu terus berulang-ulang kali, Perlu di ingatkan bahawa pada lafaz "HU" harus benar-benar anda rasakan, Dia mengalir di pembuluh-pembuluh nadi dan menyebar ke segenap penjuru organ tubuh.

Waktu ingin melakukan dzikir nafas, kita wajib memulangkan Dzat, Sifat, Af’al kita kepada Dzat, Sifat, Af’al Allah yang berarti memulangkan segala wujud kita yang zahir kepada wujud kita yang batin yaitu Roh, dan pulangkan wujud Roh pada hakikatnya Wujud Yang Qadim Zat Allah juga.

"La maujud illallah" yang maksudanya adalah tiada yang ada di alam ini pada hakikatnya melainkan Allah jua. Hakikat nafi pada diri kita ialah;
- la Wujud (Tiada yang wujud)
- la Qadir (Tiada yang Maha kuasa)
- la Hayun
- la Muridun
- la Alimun (Tiada yang Maha mengetahui)
- la Samii'un (Tiada yang mendengar)
- la Basirun (Tiada yang Maha melihat)
- la Mutakalimun fil haqiqah illalah

Berkata para Arifbillah;
“Matikan diri kamu sebelum kamu dimatikan”
(Hadits Sohih).

Mati disini dibagi 4:

1) Mati Hissii'

Yaitu seolah-olah sudah bercerai roh dari jasad, tiada daya upaya walau sedikitpun jua pada hakikatnya hanya Allah yang berkuasa, kemudian dimusyahadahkan didalam hati dengan menyaksikan kebesaran sifat Jalal dan JamalNya dan kesucianNya.

2) Apa hakikat Asolatu Miraju lil Mukminiin.

Miraj yaitu lepas sempurna mematikan diri kita, hendaklah melakukan miraj, ertinya menaikkan nafas kita melalui alam “Qaba qawsain au adana”. Yaitu antara kening merasa penuh limpah dalam alam Qudus yaitu dalam benak kepala kita hingga hilang segala ingatan yang lainnya. Ini dinamakan "Mati Ma’nawi" yaitu hilang segala sesuatu didalam hatimu melainkan hanya berhadapan pada Allah juga.

3) Mati dalam Hidup dan Hidup dalam kematian.

Inilah hakikat matilah kamu sebelum kamu di matikan. Mati segala usaha ikhtiar segala daya upaya diri kita, hanya kita mendirikan solat dengan melihat pada mata hatinya dari Allah, dengan Allah dan untuk Allah. Dari Allah mengerakkan Ruhaniah, dari ruhaniah mengerakan Al-Hayat, dari Al-Hayat menggerakkan nafas dan dari nafas menggerakkan jasad, dan pada hakikatnya itu Allah jua yang menggerakkan semuanya, sebagaimana firmaNya;

“Dan tiadalah yang melontar oleh engkau ya Muhammad Sala Allahu Alaihi Wasalam - ketika engkau melontar tetapi Allah yang melontarnya”. 
Pada pandangan dzahirnya perbuatan hamba tetapi pada pandangan Mata Hati perbuatan Allah jua.

4) Mati dalam tidur.

Ini adalah satu rahasia mak'rifat dalam hidup yang hanya diketahui oleh para Arif Billah dan Alimbillah, bukan oleh Alimbil Kitaab. Dzikir Nafas adalah Ummul Dzikir yang mampu memberi kekuatan Rohanni adalah Dzikir Khafi, ini di jelaskan dalam beberapa hadits sohih. Dzikir Nafas adalah sebagai Nur Cahaya yang memancar keseluruh jiwa seorang pengamal Dzikir Nafas, besar faedahnya untuk memecahkan kekentalan darah hitam yang berada dihati yang dianggap sebagai istana iblis itu.

Selagi istana Iblis tidak terpecah dan hancur musnah Nur Qalbi sebagai penyuluh lampu mak’rifat yang diharapkan itu tidak akan mungkin diperoleh.

( Sumber dari Syeh Haqtullah )
Share on Google Plus

About roslanTv Tarekat

Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.

0 comments:

Catat Ulasan