KUNCI MAHRIFAT..AKU
LA MAUJUD BIHAQI ILLA ALLAH :
Jadi apakah sebenarnya Tujuan setiap Insan..?
Setelah Segalanya ALLAH...
Yang Zahir dan Bathin itu ALLAH... Awal Akhir itu ALLAH..
Yang Menafi dan Yang diIsbatkan itu Orang yang sama, AKU kata ALLAH.....
Maka kenapa lagi mencari ALLAH...? Jika semuanya ALLAH...!!
Sudah terang lagi bersuluh yang ada itu, hanya ALLAH.
Maka ssbab itulah Nabi berpesan ,Kenal DIRI maka kenalah ALLAH
Sebenarnya mengenal DIRI membahas RASA dan KESEDARAN HAKIKI.
Dahulu tidak kenal setelah mengenal sebenarnya hanya Kesedaran namun yang empunya Nama tetap sama jua.. Keistimewaan Manusia itu adalah ia Mengenal siapa sebenarnya DIRInya..
Kesempurnaan Manusia itu adalah dapat ISRA' MIKRAJ, Walau semua itu hakikatnya AKU ,
inilah hakikatnya.
Namun cuba kita renungkan..
Malaikat juga tidak Mengenal Dirinya, jika malaikat mengenal DIRI sudah tentu ia nampak AKU lah Manusia itu dan ketika AKU menjadi khalifah . .
Malaikat itu tidak sesekali berkata :
Apakah Tuhan Ku ingin melihat Manusia berbunuhan dan saling menumpahkan darah.
inilah tanda Kalam Malaikat itu tidak makrifat. Sungguh AKU lah Allah yang mengetahui
Demikian juga cerita iblis. jika iblis itu makrifat kenal dirinya sudah tentu iblis nampak ADAM itulah Wajah AKU . . sudah tentu Iblis bersujud kepada AKU disebalik ADAM.
Kenapa iblis tidak sujud Kepada ADAM? Kerana iblis tidak mempunyai RASA (perasaan) Sesempurna Manusia Yang Mengenal DIRI. Maka.. puncak Makrifat itu sebenarnya pada DIRI Peribadi supaya WUJUD hanya SATU, tidak lagi mencari-cari di mana ALLAH.
Inilah AKU seadanya dengan adanya dan ketiadaannya. ZAHIR Nabi Muhammad itulah Wajah AKU Dan BATHIN Muhammad itulah RupaKu. Kemana Saja AKU Menghadap di situlah AKU Nyata Dengan Wajah-Wajah AKU.. Pemutus MAKRIFAT itulah AKU..
Namun ketentuan dan ketetapan AKU tetap berlangsung seperti apa yang AKU tulis di AZALI .
Yang dizahirkan dan dinyatakan oleh ROH.. Maksudnya ROH itu hanya melepaskan Gerak dan kelakuan AKU.. bergeraknya ROH itu adalah gerak ketetapan dan ketentuan DI LAWH MAHFUZ-KU..
Justru, ROH itu kitab bagi JASAD .. menceritakan segala kelakuan, rezeki, jodoh, dan kematian jasad, rupa jasad dan warna kulit dan pemikiran dan bakat-bakat jasmani semuanya sedia pada RUH yakni :
KITAB yang tidak akan berubah dan tidak boleh dihapus atau ditambah lagi tulisan-tulisan kitab ini..
Kembali kepada KETETAPAN dan KETENTUAN itu.. itulah yang dikatakan kembali kepada Syariat Allah
Maksud SYARIAT sebenarnya bukanlah Sembahyang, Sedekah, Zakat, Haji, Puasa dan lain lain , itu perbuatan syariat saja yg wajib dipatuhi n dilaksanakan. Jadi , setiap manusia itu ada ketentuan dan ketetapan baginya (kitab) sama ada buruk atau baik, suka atau tidak suka..
Ashabul Kahfi,
0 comments:
Catat Ulasan