Kalimat- kalimat Imam Husein as di Karbala

 



Kalimat- kalimat Imam Husein as di Karbala
1. Kalimat Imam Husein saat sampai di Karbala
Al-Husain a.s. bangkit dan naik ke atas kudanya. Pasukan Hurr menggiring beliau dan rombongan sampai ke suatu padang yang bernama Karbala.
Peristiwa ini terjadi pada hari kedua bulan Muharram.
Ketika sampai di situ beliau bertanya, "Apa nama tempat ini ?"
Terdengar jawaban yang mengatakan "Karbala."
Mendengar itu Al-Husain mendesah dan berkata,
اللهم إني أعوذ بك من الكرب و البلاء ثم قال هذا موضع كرب و بلاء انزلوا هاهنا محط رحالنا و مسفك دمائنا و هنا محل قبورنا بهذا حدثني جدي رسول الله ص
"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari karb dan bala (Petaka dan musibah)."
Lalu katanya, " Ini adalah tempat petaka dan musibah !
Di sinilah kita semua harus berhenti. Inilah tempat kita akan dibantai.
Di sinilah kita akan dikuburkan, sesuai dengan apa yang kudengar dari kakekku Rasulullah saw."
Saat itulah Al-Husain a.s. berkata kepada rombongannya,
"Turunlah kalian semua! Di sinilah kita harus berhenti.
Inilah tempat kita akan dibantai. Demi Allah, tempat inilah yang menjadi kuburan kita.
Demi Allah, dari sinilah keluarga kita akan diseret sebagai tawanan.
Hal inilah yang pernah dikatakan oleh kakekku Rasulullah saw. kepadaku."
Mereka semua turun dari tunggangan masing-masing dan mendirikan kemah.
Hurr dan pasukan berada di tempat lain yang tidak jauh dari sana.
2. Senandung Imam Husein saat tiba di Karbala
Al-Husain a.s. duduk sambil mengasah pedangnya dan bersenandung:
يا دهر أف لك من خليل
كم لك بالإشراق و الأصيل‏
من طالب و صاحب قتيل
و الدهر لا يقنع بالبديل
و كل حي سالك سبيل
ما أقرب
الوعد من الرحيل‏
و إنما الأمر إلى الجليل
"Wahai masa!
Kau bukanlah kawan sejati
Kau hanya berputar antara pagi dan sore hari
Antara orang pencari, kawan, dan yang dibantai
Duhai Masa!
Kau tak pernah puas dengan pengganti
Semua urusan hanya ada di tangan Ilahi
Semua yang hidup pasti akan mati
Alangkah dekatnya waktuku
untuk segera pergi Ke surga,
tempat istirahatku yang abadi"
Sayyidah Zainab putri Sayyidah Fatimah a.s. yang mendengar senandung abangnya itu, dengan tangis tertahan ia berkata,
"Abangku, ini adalah kata-kata orang yang sudah yakin akan segera mati terbunuh."
"Ya, memang demikian, adikku,"jawab Al-Husain a.s. lirih.
Semua yang hidup berjalan untuk mati.
Sudah dekat waktuku untuk segera pergi.
Keserahkan semuanya kepada Ilahi
Zainab histeris, "Oh, dengarlah Al-Husain tengah memberitahu kematiannya kepadaku."
Mendengar itu, para wanita rombongan keluarga suci Nabi saw. itu, langsung larut dalam tangisan.
"Ya Muhammad! Ya Ali! Ibuu!
Ya Fatimah! Ya Hasan! Ya Husain!
Alangkah malangnya nasibku ini jika kau tinggal pergi wahai Abu Abdillah," jerit Ummu Kultsum histeris.
3. Kalimat Imam Husein a.s kepada Adiknya dan keluarganya
Al-Husain a.s. segera menghiburnya,
قال لها يا أختاه
تعزى بعزاء الله
فإن سكان السماوات يفنون
و أهل الأرض كلهم يموتون
و جميع البرية يهلكون
ثم قال يا أختاه يا أم كلثوم
و أنت يا زينب و أنت يا فاطمة و أنت يا رباب
انظرن إذا أنا قتلت فلا تشققن علي جيبا
و لا تخمشن علي وجها و لا تقلن هجرا
"Adikku! bersedihlah dengan ketentuan dari Allah !
Seluruh mahluk penghuni langit pasti akan mati.
Mahluk di bumi ini pun tak ada yang kekal.
Semuanya pasti akan binasa."
"Adik-adikku, kau Ummu Kultsum,
Zainab, Ruqayyah Fatimah dan kau Rubab ;”camkan kata-kataku!
Jika aku terbunuh nanti,
jangan sekali-kali kalian kalian robek pakaian kalian sendiri!
Jangan pula kalian memukuli wajah atau berkata yang tidak semestinya!" kata beliau lagi.
Menurut riwayat yang lain, Zainab – yang saat itu bersama para wanita anggota rombongan sedang berada di tempat lain tak jauh dari Al-Husain a.s. – ketika mendengar bait-bait yang didendangkan oleh Al-Husain a.s. tersebut segera keluar dengan seribu perasaan duka sambil menari-narik bajunya.
Setelah sampai di hadapan Al-Husain a.s., dia berkata,
"Oh malangnya nasib ini. Andai saja maut datang mengakhiri hidupku!
Oh, ini adalah hari kematian ibuku Fatimah, ayahku Ali, dan kakakku Al-Hasan Al-Zaki, wahai pusaka mereka yang telah pergi dan pemimpin umat ini."
Al-Husain a.s. memandang adiknya dan berkata,
"Adikku, jangan sampai kesabaranmu hilang !"
Zainab bertanya, "Demi ayah dan ibuku, apakah engkau akan segera meninggalkan kami dan mati terbunuh?"
Al-Husain a.s. dengan kesedihan yang tampak jelas di raut wajahnya dan mata yang berkaca-kaca, mengatakan,
لو ترك القطاة ليلا لنام
"Jika burung buruan ditinggalkan oleh pemburunya, ia akan dapat tidur dengan nyenyak."
(Maksudnya adalah pasukan yang berada di hadapan kita ini datang untuk membunuhku dan tak akan meninggalkanku untuk dapat tenang. Pent)
Zainab kembali bertanya, "Apakah engkau akan mereka cincang dan lucuti?
Jika memang demikian, hatiku ini akan bertambah perih menyaksikannya."
Lalu Zainab menarik-narik bajunya hingga jatuh pingsan.
Al-Husain a.s. menyiramkan sedikit air ke wajahnya hingga kembali sadar.
Beliau kemudian menghiburnya dengan berkata bahwa apa yang beliau lakukan ini adalah demi kebenaran
dan mengingatkan adiknya itu akan musibah yang telah menimpa ayah dan kakek mereka saw.
Salah satu hal yang menyebabkan Al-Husain a.s. menyertakan keluarga beliau dalam perjalanan yang penuh dengan duka ini adalah,
jika mereka ditinggalkan di Hijaz atau negeri manapun saja,
Yazid bin Mu'awiyah dapat dengan mudah memerintahkan orang-orangnya untuk menangkap dan membawa mereka ke hadapannya.
Dan dia akan melakukan tindakan sekeji apa saja untuk memaksa Al-Husain a.s. mengurungkan niatnya untuk berjihad dan meraih syahadah.
Tindakan Yazid bin Mu'awiyah dengan menangkap dan menyandera mereka dapat menghalangi beliau untuk dapat mencapai kebahagian hakiki.
4. Kalimat Imam Husein as penyempurna Hujjah di hadapan pulihan ribu pasukan yang akan membunuhnya di Karbala
Dengan berdiri bersandarkan pada pangkal pedangnya, beliau berkata dengan suara yang lantang,
"Kuingatkan kalian kepada Allah. Apakah kalian mengenalku ?"
Mereka menjawab, "Ya, kami mengenalmu dengan benar. Engkau adalah putra dan cucu Rasulullah ."
Beliau bertanya lagi, "Tahukah kalian bahwa Rasulullah saw. adalah kakekku ?"
"Ya, benar," jawab mereka serentak.
"Bukankah Fatimah putri Rasulullah adalah ibuku ?"
"Ya, benar."
"Bukankah Ali bin Abi Thalib ayahku ?"
"Ya, benar."
"Bukankah Khadijah binti Khuwailid, wanita pertama yang memeluk agama Islam adalah nenekku ?",
tanya Al-Husain as. selanjutnya.
"Ya, benar."
"Bukankah Hamzah penghulu para syuhada adalah paman ayahku ?"
"Ya, benar."
"Bukankah Ja'far yang terbang di surga adalah pamanku ?"
"Ya, benar."
"Tahukah kalian bahwa kini pedang Rasulullah berada di tanganku ?"
"Ya, benar."
"Tahukah kalian bahwa sorban yang kupakai ini adalah sorban Rasulullah saw. ?"
"Ya, benar."
"Tahukah kalian bahwa Ali as. adalah orang pertama yang memeluk agama Islam, orang yang paling berilmu,orang yang paling bijak dan pemimpin bagi semua insan Mukmin baik laki-laki maupun perempuan ?", adalah Ayahku”, tanya Al-Husain as.
"Ya, benar."
"Kalau begitu atas dasar apa kalian hendak membunuhku,
padahal ayahku adalah orang yang kelak akan menjagi penjaga telaga Kautsar.
Dialah yang akan menghalau sekelompok orang dari telaga itu seperti orang menghalau kawanan unta yang hendak meminum air.
Bendera Rasulullah pun kelak akan berada di tangannya?", tanya Al-Husain lebih lanjut.
"Semua yang anda katakan itu benar dan sudah kami ketahui," jawab mereka.
"Tapi meskipun demikian, kami tidak akan melepaskan anda sampai anda merasakan maut dalam keadaan dahaga yang mencekik leher."
(inilah kelompok2 manusia pecinta dunia, yang dengannya semua nabi dan orang2 sholeh terbunuh;
“smoga Allah keluarkan dari hati kita kecintaan pada dunia dan menggantikannya / menetapkannya dengan kecintaan pada Nabi dan keluarganya yang suci!! Hingga akhir hidup kita!! Ilahi Amin!!)”
Saat Al-Husain as. menyampaikan pidatonya ini, anak-anak dan adik beliau, Zainab,yang mendengarkan kata-kata beliau itu serentak menangis meraung-raung sambil memukuli wajah mereka sendiri.
Al-Husain as. segera memanggil adiknya, Abbas, dan putra beliau, Ali. Kepada mereka berdua beliau berkata, "Diamkanlah mereka! Jika tidak, mereka akan terus menangis."
5. Kalimat Perpisahan dengan Keluarga
Imam Husein as. kembali menemui keluarganya untuk mengucapkan selamat tinggal kepada mereka,
sedangkan sekujur tubuhnya berlumuran darah.
Ia berwasiat kepada keluarga risalah dan wahyu untuk bersiap-siap menghadapi cobaan.
Ia memerintahkan mereka agar tetap tegar, sabar dan menerima segala ketentuan Allah Swt.
Ia berkata:
“Bersiaplah kalian untuk menghadapi cobaan.
Ketahuilah! Sesungguhnya Allah Swt. akan menjaga dan menyelamatkan kalian dari kejahatan musuh,
menjadikan akhir urusan kalian dengan kebaikan,
menimpakan azab yang pedih pada musuh-musuh kalian,
dan menggantikan cobaan atas kalian ini dengan nikmat dan kemuliaan.
Janganlah mengeluh !!!
dan jangan pula mengatakan sesuatu yang dapat menurunkan kehormatan dan harga diri kalian.!!!”
Munajat Terakhir Imam Husein as
المناجاة الاخيرة للإمام الحسين (عليه السلام) قبل استشهاده
" صبرا على قضائك يا رب ، لا إله سواك يا غياث المستغيثين ، ما لي رب سواك ، ولا معبود غيرك ، صبرا على حكمك يا غياث من لا غياث له ، يا دائما لا نفاد له ، يا محيي الموتى ، يا قائما على كل نفس بما كسبت ، احكم بيني وبينهم وأنت خير الحاكمين " .
Di detik sebelum syahadahnya Imam Husein as bedoa: “Bersabarlah atas ketentuan-Mu, tidak ada tuhan selain-Mu, duhai Penolong orang-orang yang menanti pertolongan. Bersabarlah atas ketentuan-Mu, duhai Penolong orang yang tidak memiliki penolong selain-Mu, duhai Dzat Yang Maha Abadi dan tak pernah musnah, duhai Dzat yang menghidupkan orang-orang yang telah mati, duhai Dzat yang menguasai seluruh jiwa, tetapkanlah ketentuan antara aku dan mereka, dan Engkaulah sebaik-baik penentu!”
Kullu yaumin ‘Asyura,
wa kullu ardhin Karbala.
Ziarah Asyura
زيارة عاشوراء
قال علقمة: قال الباقر (عَلَيْهِ السَّلَام): وإن استطعت أن تزوره في كل يوم بهذه الزيارة في دارك فافعل فلك ثواب جميع ذلك.
Berkata AlQomah : Bersabda Imam Muhammad Albaqir as. ;”Bila kau sanggup membacanya (Doa Ziarah Asyura) setiap hari dengan doa ziarah ini di rumahmu maka lakukanlah maka engkau akan mendapatkan pahala semua”.
بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على محمد وآل محمد
Bismillahirrohmaanirrohim
Allahumma sholli ‘alaa Muhammadin wa aali Muhammad
اَلسَّلامُ عَلَيْكَ يا اَبا عَبْدِ اللَّهِ
Assalamu alaika yaa abaa abdillah
Salam atasmu wahai Abu Abdillah
اَلسَّلامُ عَلَيْكَ يَا بْنَ رَسُولِ اللَّهِ
Assalamu alaika yabna Rosuulillah
Salam bagimu wahai putra Rasulullah
اَلسَّلامُ عَلَيْكَ يا خِيَرَةَ اللَّهِ وَابْنَ خِيَرَتِهِ
Assalamu alaika yaa khiyaarotallahi wabna khiyaarotih
Salam atasmu wahai pilihan Allah dan anak pilihan-Nya
اَلسَّلامُ عَلَيْكَ يَا بْنَ اَميرِ الْمُؤْمِنينَ وَابْنَ سَيِّدِ الْوَصِيّينَ
Assalamu alaika yabna Amirol mukminiin wabna Sayyidil washiyyiin
Salam atasmu wahai putra Amirul Mukminin dan puntra tuan para washi
اَلسَّلامُ عَلَيْكَ يَا بْنَ فاطِمَةَ سَيِّدَةِ نِساَّءِ الْعالَمينَ
Assalamu alaika yabna Fathimah Sayyidati nisaa il ‘aalamiin
Salam atasmu wahai putra Fathimah, ratu wanita-wanita seluruh dunia
اَلسَّلامُ عَلَيْكَ يا ثارَ اللَّهِ وَابْنَ ثارِهِ
Assalamu alaika yaa tsaarollah wabna tsaarihi
Salam atasmu wahai “darah Allah” dan anak “darah-Nya”
وَالْوِتْرَ الْمَوْتُورَ
dan salam untukmu wahai yang terbunuh dan belum menuntut pembunuhnya
اَلسَّلامُ عَلَيْكَ وَعَلَى الاَْرْواحِ الَّتى حَلَّتْ بِفِناَّئِكَ
Salam atasmu dan untuk arwah yang berada di sekitarmu
عَلَيْكُمْ مِنّى جَميعاً سَلامُ اللَّهِ اَبَداً
Sampai kapanpun salamku dan seluruh salam Allah untuk kalian
ما بَقيتُ وَبَقِىَ اللَّيْلُ وَالنَّهارُ
sampai kapanpun selama aku masih hidup dan siang malam silih berganti
يا اَبا عَبْدِ اللَّهِ
Wahai Abu Abdillah
لَقَدْ عَظُمَتِ الرَّزِيَّةُ
sungguh besar duka ini
وَجَلَّتْ وَعَظُمَتِ الْمُصيبَةُ بِكَ عَلَيْنا
dan berat pula bagi kami musibah yang menimpamu
وَعَلى جَميعِ اَهْل ِالاِْسْلامِ
dan juga bagi seluruh umat Islam
وَجَلَّتْ وَعَظُمَتْ مُصيبَتُكَ فِى السَّمواتِ
Musibahmu ini telah diagungkan di langit
عَلى جَميعِ اَهْلِ السَّمواتِ
dan sangat berat bagi seluruh penghuninya
فَلَعَنَ اللَّهُ اُمَّةً
Semoga Allah melaknat umat
اَسَّسَتْ اَساسَ الظُّلْمِ وَالْجَوْرِ عَلَيْكُمْ اَهْلَ الْبَيْتِ
yang telah mempersiapkan kondisi sehingga kalian dizalimi, wahai Ahlul Bait
وَلَعَنَ اللَّهُ اُمَّةً دَفَعَتْكُمْ عَنْ مَقامِكُمْ
dan semoga Allah melaknat umat yang telah menghalangi kalian dari kedudukan kalian
وَاَزالَتْكُمْ عَنْ مَراتِبِكُمُ الَّتى رَتَّبَكُمُ اللَّهُ فيها
dan telah melucuti martabat yang telah ditetapkan Allah untuk kalian
وَلَعَنَ اللَّهُ اُمَّةً قَتَلَتْكُمْ
Semoga Allah melaknat umat yang telah membunuh kalian
وَلَعَنَ اللَّهُ الْمُمَهِّدينَ لَهُمْ بِالتَّمْكينِ مِنْ قِتالِكُمْ
dan juga umat yang telah mewujudkan segala sarana bagi terbunuhnya kalian
بَرِئْتُ اِلَى اللَّهِ وَاِلَيْكُمْ مِنْهُمْ
Aku berserah diri padamu dan pada kalian dan berpaling dari mereka
وَمِنْ اَشْياعِهِمْ وَاَتْباعِهِمْ وَاَوْلِياَّئِهِم
begitu pula dari pengikut-pengikut mereka
يا اَبا عَبْدِ اللَّهِ
Wahai Abu Abdillah
اِنّى سِلْمٌ لِمَنْ سالَمَكُمْ
sungguh aku berdamai dengan orang yang berdamai dengan kalian
وَحَرْبٌ لِمَنْ حارَبَكُمْ
dan memerangi orang yang memerangi kalian
اِلى يَوْمِ الْقِيامَةِ
sampai hari kiamat nanti
وَلَعَنَ اللَّهُ آلَ زِيادٍ
Semoga Allah melaknat keluarga Ziyad
وَآلَ مَرْوانَ
keluarga Marwan
وَلَعَنَ اللَّهُ بَنى اُمَيَّةَ قاطِبَةً
Semoga Allah melaknat Bani Umayyah seluruhnya
وَلَعَنَ اللَّهُ ابْنَ مَرْجانَةَ
begitu pula Ibnu Marjanah
وَلَعَنَ اللَّهُ عُمَرَ بْنَ سَعْدٍ
Semoga Allah melaknat Umar bin Sa’ad
وَلَعَنَ اللَّهُ شِمْراً
Semoga Allah laknat Syimir
وَلَعَنَ اللَّهُ اُمَّةً اَسْرَجَتْ وَاَلْجَمَتْ وَتَنَقَّبَتْ لِقِتالِكَ
dan semoga Ia melaknat umat yang telah mempersiapkan kuda-kuda mereka untuk bergegas membunuhmu
بِاَبى اَنْتَ وَاُمّى
Sungguh, demi ayah dan ibuku, engkau ini…
لَقَدْ عَظُمَ مُصابى بِكَ
sungguh besar musibah yang kurasa karena engkau ini
فَاَسْئَلُ اللَّهَ الَّذى اَکْرَمَ مَقامَكَ
Maka aku mohon Allah yang telah memuliakanmu dengan kedudukanmu
وَاَکْرَمَنى بِكَ
dan yang telah memuliakanku karenamu
اَنْ يَرْزُقَنى طَلَبَ ثارِكَ
agar menganugerahiku kesempatan menuntut pembunuhmu
مَعَ اِمامٍ مَنْصُورٍ مِنْ اَهْلِ بَيْتِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ
bersama seorang imam yang “tertolong” dari Ahlul Bait Muhammad saw
اَللّهُمَّ اجْعَلْنى عِنْدَكَ وَجيهاً بِالْحُسَيْنِ عَلَيْهِ السَّلامُ
Ya Allah, jadikanlah aku orang yang terpandang di hadapan-Mu karena Husain as
فِى الدُّنْيا وَالاْخِرَةِ
baik di dunia maupun di akhirat
يا اَبا عَبْدِاللَّهِ اِنّى اَتَقَرَّبُ اِلى اللَّهِ
Wahai Abu Abdillah, sungguh aku mendekatkan diri kepada Allah
وَاِلى رَسُولِهِ وَاِلى اميرِالْمُؤْمِنينَ
dan kepada Rasul-Nya, Amirul Mukminin,
وَ اِلى فاطِمَةَ وَاِلَى الْحَسَنِ
kepada Fathimah, Hasan,
وَاِلَيْكَ بِمُوالاتِكَ
dan juga mendekatkan diri kepadamu dengan menjunjungmu
وَبِالْبَراَّئَةِ مِمَّنْ قاتَلَكَ
dan dengan berpaling dari orang yang telah memusuhimu
وَ نَصَبَ لَكَ الْحَرْبَ
dan memerangi dirimu
وَ بِالْبَرائَةِ مِمَّنْ اَسَّسَ اَساسَ الظُّلْمِ وَالْجَوْرِعَلَيْكُمْ
dan juga berpaling dari orang-orang yang telah menyulut api kezaliman terhadap kalian
وَاَبْرَءُ اِلَى اللّهِ وَ اِلى رَسُولِهِ
dan aku berpaling kepada Allah dan Rasul-Nya
مِمَّنْ اَسَسَّ اَساسَ ذلِكَ
dari orang-orang yang memulai kezaliman itu
وَبَنى عَلَيْهِ بُنْيانَهُ
menyusun siasat untuk menzalimi kalian
وَجَرى فى ظُلْمِهِ وَجَوْرِهِ عَلَيْكُمْ
lalu menjalankan siasat itu terhadap kalian
وَعلى اَشْياعِكُمْ
dan pengikut-pengikut kalian
بَرِئْتُ اِلَى اللَّهِ وَاِلَيْكُمْ مِنْهُمْ
Aku berpaling kepada Allah dan kalian dari diri mereka
وَاَتَقَرَّبُ اِلَى اللَّهِ ثُمَّ اِلَيْكُمْ
Dan aku mendekatkan diri kepada Allah, kemudian kepada kalian
بِمُوالاتِكُمْ وَمُوالاةِ وَلِيِّكُمْ
dengan cara menjunjung junjungan kalian
وَبِالْبَر آئَةِ مِنْ اَعْداَّئِكُمْ
juga dengan cara berpaling dari musuh-musuh kalian
وَالنّاصِبينَ لَكُمُ الْحَرْبَ
dan orang-orang yang telah menabuh genderang perang melawan kalian
وَبِالْبَر آئَةِ مِنْ اَشْياعِهِمْ وَاَتْباعِهِمْ
juga berpaling dari seluruh pengikut mereka
اِنّى سِلْمٌ لِمَنْ سالَمَكُمْ
Aku damai dengan orang yang berdamai denganmu
وَحَرْبٌ لِمَنْ حارَبَكُمْ
memerangi orang yang memerangi kalian
وَوَلِىُّ لِمَنْ والاکُمْ
menyertai orang yang menjadikan kalian sebagai walinya
وَعَدُوُّ لِمَنْ عاداکُمْ
dan memusuhi orang yang memusuhi kalian
فَاَسْئَلُ اللَّهَ الَّذى اَکْرَمَنى بِمَعْرِفَتِكُمْ
Maka aku memohon kepada Allah yang telah memuliakanku dengan cara mengenal kalian
وَمَعْرِفَةِ اَوْلِياَّئِكُمْ
dan mengenal sahabat-sahabat kalian
وَرَزَقَنِى الْبَراَّئَةَ مِنْ اَعْداَّئِكُمْ
dan mengkaruniai aku keberpalingan dari musuh-musuh kalian
اَنْ يَجْعَلَنى مَعَكُمْ فِى الدُّنْيا وَالاْخِرَةِ
agar menjadikanku selalu bersama kalian di dunia dan di akhirat
وَاَنْ يُثَبِّتَ لى عِنْدَکمْ قَدَمَ صِدْقٍ فِى الدُّنْيا وَالاْخِرَةِ
agar mengkokohkan langkahku bersama kalian di dunia dan di akhirat dengan langkah yang tulus
وَاَسْئَلُهُ اَنْ يُبَلِّغَنِى الْمَقامَ الْمَحْمُودَ لَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ
Aku memohon-Nya agar menyampaikanku di kedudukan yang terpuji bagi kalian di sisi Allah
وَ اَنْ يَرْزُقَنى طَلَبَ ثارى مَعَ اِمامٍ هُدىً
dan mengkaruniaku penuntutan atas darah kalian yang tertumpah bersama sang imam hidayah
ظاهِرٍ ناطِقٍ [بِالْحَقِّ] مِنْكُمْ
dari keturunan kalian yang hadir dan seraya menyerukan kebenaran
وَاَسْئَلُ اللَّهَ بِحَقِّكُمْ وَبِالشَّاْنِ الَّذى لَكُمْ عِنْدَهُ
Aku memohon Allah demi hak kalian dan kemuliaan yang kalian miliki
اَنْ يُعْطِيَنى بِمُصابى بِكُمْ اَفْضَلَ ما يُعْطى مُصاباً بِمُصيبَتِهِ مُصيبَةً ما اَعْظَمَها
agar memberikan aku pahala sebesar-besarnya atas musibah yang telah menimpa kalian, musibah yang begitu dahsyat
وَاَعْظَمَ رَزِيَّتَها فِى الاِْسْلامِ
dan sangat berat dalam Islam
وَفى جَميعِ السَّمواتِ وَالاَْرْضِ
dan juga bagi penduduk langit serta bumi
اَللّهُمَّ اجْعَلْنى فى مَقامى هذا
Ya Allah, jadikanlah aku di kedudukanku ini
مِمَّنْ تَنالُهُ مِنْكَ صَلَواتٌ وَرَحْمَةٌ وَمَغْفِرَةٌ
termasuk orang-orang yang diliputi shalawat, rahmat dan ampunan dari-Mu
اَللّهُمَّ اجْعَلْ مَحْياىَ مَحْيی مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ
Ya Allah, jadikanlah hidupku bagai hidup Muhammad dan keluarga Muhammad
وَمَماتى مَماتَ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ
dan kematianku bagai kematian Muhammad dan keluarganya
اَللّهُمَّ اِنَّ هذا يَوْمٌ تَبرَّکَتْ بِهِ بَنُو اُمَيَّةَ
Ya Allah, hari ini adalah hari di mana Bani Umayah sedang berpesta
وَابْنُ آکِلَةِ الَْآکبادِ
dan juga anak-anak “pemakan jantung”
اللَّعينُ ابْنُ اللَّعينِ
yang terlaknat putra terlaknat
عَلى لِسانِكَ وَلِسانِ نَبِيِّكَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ
oleh lidah-Mu dan lidah nabi-Mu saw
فى کُلِّ مَوْطِنٍ وَمَوْقِفٍ وَقَفَ فيهِ نَبِيُّكَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ
di setiap tempat yang pernah ditempati dan keadaan yang pernah dialami nabi-Mu saw
اَللّهُمَّ الْعَنْ اَبا سُفْيانَ
Ya Allah, laknatlah Abu Sufyan
وَمُعوِيَةَ وَ يَزيدَ بْنَ مُعاوِيَةَ
dan Muawiyah, serta Yazid putra Muawiyah
عَلَيْهِمْ مِنْكَ اللَّعْنَةُ اَبَدَ الاْبِدينَ
Semoga laknat-Mu selalu untuk mereka selama-lamanya
وَهذا يَوْمٌ فَرِحَتْ بِهِ آلُ زِيادٍ وَآلُ مَرْوانَ
Dan ini adalah hari kebahagiaan Keluarga Ziyad dan Keluarga Marwan
بِقَتْلِهِمُ الْحُسَيْنَ صَلَواتُ اللَّهِ عَلَيْهِ
atas terbunuhnya Husain as di tangan mereka
اَللّهُمَّ فَضاعِفْ عَلَيْهِمُ اللَّعْنَ مِنْكَ وَالْعَذابَ الاَْليمَ
Ya Allah, maka tambahkanlah laknat dan adzab pedih bagi mereka semua
اَللّهُمَّ اِنّى اَتَقَرَّبُ اِلَيْكَ فى هذَاالْيَوْمِ وَفى مَوْقِفى هذا
Ya Allah, sungguh aku mendekatkan diri pada-Mu di hari ini, dan di tempatku ini,
وَاَيّامِ حَياتى
dan di setiap hariku,
بِالْبَراَّئَهِ مِنْهُمْ وَاللَّعْنَةِ عَلَيْهِمْ
dengan berpaling dari mereka dan melaknat mereka semua
وَبِالْمُوالاتِ لِنَبِيِّكَ وَآلِ نَبِيِّكَ عَلَيْهِ وَعَلَيْهِمُ اَلسَّلامُ
dan dengan menjunjung nabi-Mu beserta keluarganya saw
Lalu ucapkan 100 kali:
اَللّهُمَّ الْعَنْ اَوَّلَ ظالِمٍ ظَلَمَ حَقَّ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ وَآخِرَ تابِعٍ لَهُ عَلى ذلِكَ
Ya Allah, laknatlah dari orang pertama kali menzalimi Muhammad dan haknya, hingga orang terakhir yang mengikutinya dalam hal ini
اَللّهُمَّ الْعَنِ الْعِصابَةَ الَّتى جاهَدَتِ الْحُسَيْنَ
Ya Allah, laknatlah kelompok yang telah memerangi Al Husain
وَشايَعَتْ وَبايَعَتْ وَتابَعَتْ عَلى قَتْلِهِ اَللّهُمَّ الْعَنْهُمْ جَميعاً
dan berjanji serta mengikuti mereka dalam memeranginya. Ya Allah, laknatlah mereka semua.
Lalu ucapkanlah 100 kali pula:
اَلسَّلامُ عَلَيْكَ يا اَبا عَبْدِ اللَّهِ
Salam bagimu wahai Abu Abdillah
وَعَلَى الاَْرْواحِ الَّتى حَلَّتْ بِفِناَّئِكَ
dan bagi arwah yang ada di sekitarmu
عَلَيْكَ مِنّى سَلامُ اللَّهِ اَبَداً
bagimu salam Allah dariku selamanya
ما بَقيتُ وَبَقِىَ اللَّيْلُ وَالنَّهارُ
selama siang dan malam tetap silih berganti
وَلا جَعَلَهُ اللَّهُ آخِرَ الْعَهْدِ مِنّى لِزِيارَتِكُمْ
dan semoga Allah tidak menjadikan ini kesempatan terakhir berziarah kepada kalian
اَلسَّلامُ عَلَى الْحُسَيْنِ
Salam bagi Husain
وَعَلى عَلِىِّ بْنِ الْحُسَيْنِ
dan Ali bin Husain
وَعَلى اَوْلادِ الْحُسَيْنِ
dan anak-anak Husain
وَعَلى اَصْحابِ الْحُسَيْنِ
dan sahabat-sahabat Husain
Lalu ucapkanlah:
اَللّهُمَّ خُصَّ اَنْتَ اَوَّلَ ظالِمٍ بِاللَّعْنِ مِنّى
Ya Allah, kumohon laknatlah secara khusus orang pertama yang zalim
وَابْدَاءْ بِهِ اَوَّلاً ثُمَّ الثّانِىَ وَالثّالِثَ وَالرّابِعَ
mulailah darinya, lalu yang kedua, dan ketiga, juga keempat
اَللّهُمَّ الْعَنْ يَزيدَ خامِساً
dan laknatlah Yazid sebagai yang kelima
وَالْعَنْ عُبَيْدَ اللَّهِ بْنَ زِيادٍ
dan laknatlah Ubaidillah bin Ziyad
وَابْنَ مَرْجانَةَ وَعُمَرَ بْنَ سَعْدٍ
Ibnu Marjanah, dan Umar bin Sa’ad
وَشِمْراً وَآلَ اَبى سُفْيانَ
Syimir dan keluarga Abu Sufyan
وَآلَ زِيادٍ وَآلَ مَرْوانَ اِلى يَوْمِ الْقِيمَةِ
dan keluarga Ziyad dan keluarga Marwan, hingga hari kiamat
Lalu bersujudlah dan katakan:
اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ حَمْدَ الشّاآِرينَ لَكَ
Ya Allah, segala puji bagi-Mu, pujian layaknya orang-orang yang bersyukur
عَلى مُصابِهِمْ اَلْحَمْدُ لِلَّهِ عَلى عَظيمِ رَزِيَّتى
atas musibah yang telah menimpa mereka. Segala puji bagi-Mu atas beratnya kesedihanku ini
اَللّهُمَّ ارْزُقْنى شَفاعَةَ الْحُسَيْنِ يَوْمَ الْوُرُودِ
Ya Allah beri aku syafaat Husain di hari kiamat
وَثَبِّتْ لى قَدَمَ صِدْقٍ عِنْدَكَ مَعَ الْحُسَيْنِ
Kokohkan aku dengan langkah yang tulus bersama-Mu dan bersama Husain
وَاَصْحابِ الْحُسَيْنِ
dan sahabat-sahabat Husain
الَّذينَ بَذَلُوا مُهَجَهُمْ دُونَ الْحُسَيْنِ عَلَيْهِ السَّلامُ
yang telah mengorbankan jiwa dan raga untuk beliau.

[ Sumber dati Syarifah Mirda ]


Share on Google Plus

About roslanTv Tarekat

Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.

0 comments:

Catat Ulasan